• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Selasa, Maret 9, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kabar

Budaya Patriarki di Indonesia Ternyata Warisan Kolonial Belanda

Sabtu 29 Juni 2019 | 00:18
in Kabar
49
SHARES
123
VIEWS
Dinda Lisna Amilia (Aan/PWMU.CO)

PWMU.CO – Mantan jurnalis Jawa Pos Dinda Lisna Amilia menyatakan isu feminisme kurang bisa diterima di Indonesia dimungkinkan karena budaya patriarki telah tertanam di benak masyarakat selama 350 tahun atau sejak era penjajahan.

Hal itu dia sampaikan dalam acara bedah buku karya Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPP) Pimpinan Pusat Aisyiyah (PPA) Alimatul Qibtiyah PHD berjudul Feminisme Muslim di Indonesia.

Acara bedah buku yang diikuti oleh ratusan peserta itu diselenggarakan oleh LPP Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jatim di Aula Mas Mansur Gedung Muhammadiyah Jawa Timur, Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Kamis (27/6/19).

Baca Juga:  Kauman Lahirkan Profesor Perempuan Pertama

Dinda menerangkan, sejatinya citra perempuan Nusantara pada masa kerajaan sangatlah perkasa. Ia mencontohkan Tribhuwana Tunggadewi Jayawisnuwardhani dan Kusumawarddhani sebagai raja perempuan Kerajaan Majapahit.

“Keduanya ada sosok perempuan perkasa yang menjadi raja perempuan di Majapahit,” ujarnya. Tapi, terangnya, begitu kolonial Belanda datang menjajah Indonesia mulai muncul patriarki yang menjadi budaya sehingga mereduksi keperkasaan para perempuan Indonesia.

Parahnya lagi, budaya patriarki itu ditanam oleh kompeni di benak masyarakat Indonesia selama 350 tahun, alias sejak Belanda menjajah Indonesia.

Baca Juga:  Selamatkan Perempuan, Aisyiyah Adakan Pemeriksaan Papsmear

“Jadi wajar apabila isu feminisme ini kurang bisa diterima oleh masyarakat Indonesia. Ya, karena budaya patriarki ini ditanam terlalu kuat di masyarakat,” ungkapnya.

Bahkan, Dinda menyebutkan, dibanding dengan negara Asean seperti Thailand atau Filipina, isu feminisme yang terjadi di Indonesia masih sangat kompleks.

“Isu feminisme di Indonesia baru sebatas kekerasan seksual. Tapi di negara lain isunya sudah kesetaraan gaji antara laki-laki dan perempuan, atau lainnya,” jelasnya.

Dinda lalu menceritakan pengalamannya mengasuh kolom khusus perempuan For Her dan Pendidikan di koran Jawa Pos. Ia menyebut, problem perempuan Indonesia sejatinya adalah belum munculnya pemahamam secara mendalam tentan peran ganda perempuan di masyarakat.

Baca Juga:  Membangun Ekonomi Retail, PDA Jember Meluncurkan As-Sakinah Mart

“Maka dari itu perlu edukasi. Salah satu bentuk edukasi yang kita lakukan adalah menampilkan sosok perempuan inspiratif. Kita ingin memberikan informasi tentang wanita sukses dalam karir dan rumah tangga,” paparnya.

Di akhir paparannya menilai buku karya Alimatul itu penuh dialektika tentang isu feminisme di Indonesia. “Banyak nilai gander dalam buku ini,” tandasnya. (Aan)

Menurut Definisi Ini Nabi Muhammad Adalah Seorang Feminis, Demikian Juga KH Ahmad Dahlan
Tags: AisyiyahFeminisme Islam
Share26Tweet10SendShare

Related Posts

Aisyiyah Lamongan Gelar Sekolah Ideologi Kader
Kabar

Aisyiyah Lamongan Gelar Sekolah Ideologi Kader

Sabtu 30 Januari 2021 | 15:56
1.1k
Podcast Jembermu Solusi Dakwah Era Pandemi
Kabar

Podcast Jembermu Solusi Dakwah Era Pandemi

Rabu 27 Januari 2021 | 21:59
105
Hari Ibu
Featured

Hari Ibu, Peran Tokoh Aisyiyah

Selasa 22 Desember 2020 | 15:50
142
Siti Noordjannah Djohantini
Kabar

Siti Noordjannah, Ketum Aisyiyah, Raih Doktor Ekonomi Bahas Al Maun

Rabu 9 Desember 2020 | 19:20
3.6k
Aisyiyah Gelar Kuliah Pranikah untuk Cantin
Kabar

Aisyiyah Gelar Kuliah Pranikah untuk Cantin

Kamis 12 November 2020 | 09:41
281
Dakwah Digital Tak Sekadar tentang Konten
Headline

Dakwah Digital Tak Sekadar tentang Konten

Sabtu 7 November 2020 | 15:33
246k

Discussion about this post

Berita Terbaru

BIK Virtual, Biasakan Siswa SD Muhida Bangun Malam

BIK Virtual, Biasakan Siswa SD Muhida Bangun Malam

Senin 8 Maret 2021 | 16:16
Versi Supersemar

Naskah Supersemar ternyata Ada Empat

Senin 8 Maret 2021 | 15:12
Aisyiyah dan Umsida Evaluasi Program Pendampingan Panti

Aisyiyah dan Umsida Evaluasi Program Pendampingan Panti

Senin 8 Maret 2021 | 14:56
New Normal dan Roller Coaster Berhantu, kolom inspiratif ditulis oleh Anwar Hudijono, independent columnist.

Moeldoko di Antara Pandemi Politik

Senin 8 Maret 2021 | 14:35
Pertama Terjun Langsung Liput Prof Din Syamsuddin

Pertama Terjun Langsung Liput Prof Din Syamsuddin

Senin 8 Maret 2021 | 13:29
Perjalanan Lima Hari Sudex Musasi-Mulan

Perjalanan Lima Hari Sudex Musasi-Mulan

Senin 8 Maret 2021 | 11:24
Saat Dewan Sughli Sidoarjo Merawat Pusdiklat HW

Saat Dewan Sughli Sidoarjo Merawat Pusdiklat HW

Senin 8 Maret 2021 | 10:20
Cerita Pak AR Tinggal di Kontrakan yang Dihuni Jin ini mencuplik buku Biografi Pak AR karya Sukriyanto AR—anak Pak AR. Yang menerbitkannya Penerbit Suara Muhammadiyah, Mei 2017.

Kisah Pak AR Nyaris Makmum pada Orang Gila

Senin 8 Maret 2021 | 09:30
Cerita Lazismu Jatim Dapat Wakaf Ganda: Vario dan Xenia

Cerita Lazismu Jatim Dapat Wakaf Ganda: Vario dan Xenia

Senin 8 Maret 2021 | 08:19
Sesat pikir produk asing

Sesat Pikir Benci Produk Asing

Senin 8 Maret 2021 | 07:16

Milad PWMU.CO

Pertama Terjun Langsung Liput Prof Din Syamsuddin
Milad PWMU.CO

Pertama Terjun Langsung Liput Prof Din Syamsuddin

Senin 8 Maret 2021 | 13:29
302

Moh. Hilman Sueb: Pertama Terjun Langsung Liput Prof Din Syamsuddin Pertama Terjun Langsung Liput Prof Din Syamsuddin, penulis Moh. Hilman...

Read more
Dari ‘Yang Penting Menulis’ Menjadi ‘Menulis yang Penting Bagus’

Dari ‘Yang Penting Menulis’ Menjadi ‘Menulis yang Penting Bagus’

Jumat 5 Maret 2021 | 21:37
155
Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Rabu 3 Maret 2021 | 08:17
151
Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Selasa 2 Maret 2021 | 05:56
352
Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Senin 1 Maret 2021 | 20:21
183

Berita Terpopuler

  • Emil Dardak: Budidaya Porang Sangat Menjanjikan

    Emil Dardak: Budidaya Porang Sangat Menjanjikan

    18952 shares
    Share 7581 Tweet 4738
  • Dakwah Digital Tak Sekadar tentang Konten

    78724 shares
    Share 31490 Tweet 19681
  • Arloji KW Moeldoko dan KLB Original

    3515 shares
    Share 1406 Tweet 879
  • Din Syamsuddin: KLB Deli Serdang Rusak Tatanan Demokrasi

    403 shares
    Share 161 Tweet 101
  • Kisah Peluru Menembus Kopiah Ki Bagus Hadikusumo

    449 shares
    Share 180 Tweet 112
  • Teladan Buruk sang Jenderal Pensiunan

    14223 shares
    Share 5689 Tweet 3556
  • Ada Apa Shalat di Tanah Air Tak Sekhusyuk di Baitullah?

    117 shares
    Share 47 Tweet 29
  • Perang Terbuka SBY Vs Moeldoko

    115 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Pertama Terjun Langsung Liput Prof Din Syamsuddin

    97 shares
    Share 39 Tweet 24
  • Moeldoko di Antara Pandemi Politik

    85 shares
    Share 34 Tweet 21
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In