
PWMU.CO – Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina. Pepatah itu tepat untuk menggambarkan semangat para guru SMP Muhammadiyah 13 Campurejo—atau yang dikenal dengan sebutan Hamas School—yang melakukan studi banding dan sharing hearing ke SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) Gresik, Selasa (2/7/19).
Ichwan Arif SS MHum, guru Spemdalas yang menerima kunjungan ini mengungkapkan, selain pintar guru juga harus kreatif.
“Berbeda dengan sekolah negeri, raw material dari sekolah kita ini bermacam-macam, oleh karenanya guru dituntut untuk kreatif,” tegas penerima penghargaan The Best Media Creativity Spemdalas ini.
Arif menambahkan, ketika seorang siswa mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran, maka guru harus mampu menanganinya melalui strategi, metode, dan media kreatif.
“Siswa yang memiliki pencapaian dan kemampuan kurang dapat menjadi motivasi bagi guru berkreativitas menciptakan media pembelajaran,” ujar penulis buku Merawat Singa Kreatif ini. Menurutnya, menciptakan media pembelajaran menjadi sebuah keharusan bagi setiap guru mapel.
“Setiap guru memiliki potensi untuk menciptakan media, tetapi kadang kala berhenti menciptakan,” kritik guru Bahasa Indonesia ini.
Dia melanjutkan, hal tersebut dikarenakan guru dituntut oleh nilai yang harus memenuhi KKM sehingga lebih menonjolkan pengayaan dan mengesampingkan media pembelajaran.
Koordinator Sukses Kelas IX Spemdalas ini menyampaikan, siswa lebih menangkap pelajaran dalam bentuk visual daripada hanya dengan audio. “Jangan membayangkan media pembelajaran itu rumit, hanya dengan menampilkan foto atau menggambarkan objek di papan tulis, itu juga media,” ujarnya.
Dia bercerita, telah membuat media kreatif yang diberi nama Bendera Cerita, yang berupa bendera dan diberi foto artis.
“Ternyata, dengan bendera cerita ini anak-anak lebih mudah dalam menuliskan cerita, sesuai gambar dalam bendera,” jelasnya. (Nafi/Fillah)
Discussion about this post