PWMU.CO – Ratusan guru TK itu asyik membuat cap jari tangan di atas kertas dengan cat warna-warni. Semua jari dipakai. Ada cap jempol, jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan kelingking. Setelah itu cap jari disempurnakan dengan menambah garis, lengkungan, dan coretan lain sehingga membentuk gambar.
Itulah suasana pelatihan finger print art yang diadakan oleh Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Kecamatan Manyar Gresik di SD Muhammadiyah 2 GKB Jl. Berlian Pondok Permata Suci, Selasa (9/7/19).
Acara bertajuk Pelatihan Menyanyi dan Finger Print Art ini dikuti 310 peserta. Pelatihnya Khusnul Kholik SPd. ”Jangan lupa diberi kata art, finger print art. Beda dengan finger print absensi ya,” ujar Khusnul Kholik.
Dia menjelaskan, finger print art berawal dari sidik jari yang dikembangkan menjadi seni gambar. Cap sidik jari dengan garis-garis melingkar-lingkar itu sebagai bentuk dasar lantas digabungkan dengan goresan dan memakai media lain sehingga menjadi sebuah gambar unik.
”Tapi pemakaian media lain jangan mendominasi sebuah tema gambar sidik jari sehingga hasil print kalah menonjol,” kata dia menerangkan.
Dia juga menjelaskan secara rinci berbagai macam teknik lain menggambar dengan jari seperti finger painting. ”Finger print art beda dengan finger painting ya ibu-ibu,” ujar dia menjelaskan.
Kalau finger print ujung jari hanya ditutulkan dicap di atas kertas, tapi finger painting, jari digerakkan sehingga membentuk pola gambar. Istilahnya melukis dengan jari, tanpa kuas.
”Finger print art tekniknya ujung jari mengambil cat di atas spons, jari kemudian didudulkan ke kertas gambar. Sedangkan finger painting, tekniknya kertas gambar diberi cat, jari menggerakkan cat sehingga menjadi sebuah gambar,” katanya.
Jari yang digunakan, sambungnya, jangan hanya satu atau hanya tangan kanan saja. Tapi sepuluh jari tangan harus digunakan. ”Tujuannya agar sepuluh jari bisa berfungsi semua. Di sini kita melatih kelenturan otot-otot jari anak, motorik halusnya,” terang pengawas TK wilayah Perak Jombang ini.
Dari awal pelatihan sampai akhir, peserta yang berasal dari 45 TK/RA se kecamatan Manyar ini mengikuti dengan semangat. Tiap teknik yang diajarkan langsung dipraktikkan.
Beberapa teknik yang digunakan yaitu menutul, finger print, finger painting, menoreh/menggores, lukisan cermin, melukis dengan kelereng, dan finger painting memercik. ”Luar biasa semangat dan karya-karya guru TK di sini. Kerjanya cepet dan bagus-bagus semua,” puji Khusnul Kholik.
Nur Mu’minati SPd, peserta dari TK Pembina mengatakan, senang mengikuti pelatihan ini, menambah banyak pengalaman. ”Permainan warna sebagian sudah diajarkan ke anak-anak, tetapi dengan mengikuti pelatihan jadi lebih tahu secara spesifik lagi tentang berbagai macam teknik finger print,” ucapnya sambil mengatakan tak sabar segera mempraktikkan kepada siswanya.
Peserta lain, Rehayuni SAg menuturkan, kegiatan ini sangat bermanfaat. Dia dan semua peserta antusias mengikutinya. ”Insya Allah materi kegiatannya sesuai dan mendukung sekali untuk pembelajaran di TK,” ujar guru TK Aisyiyah 36 Perumahan Pongangan Indah ini. (Anik)
Discussion about this post