PWMU.CO – Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Unesa Dr Andi Mariono MPd mengatakan untuk efektivitas dan efisiensi dana dan waktu, maka menentukan apapun harus melewati analisis kebutuhan.
Andi menyampaikan itu dalam forum group discussion (FGD) bertema ‘Blended Learning for Excellent School’, yang diselenggarakan Tim Sinergi Kurikulum Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah GKB, di Andalusia Hall SMPM 12 GKB, Sabtu (13/7/19).
Sebagai analogi, Andi menjelaskan tentang cara menjelaskan nama-nama jari tangan. “Kalau menjelaskan nama ini, Bapak Ibu pakai media apa tidak?” ujar dia sambil menunjukkan jarinya.
Untuk efisiensi, ujarnya, ketika menjelaskan nama-nama jari lebih baik kita menggunakan media tangan sendiri dari pada menggunakan media yang lain.
Menurut Andi, untuk melaksanakan Blended Learning harus memerhatikan dua langkah yakni melihat tujuan dari pembelajaran dan menganalisis karakter dari metode, strategi, model, dan media. “Setelah itu, kita klopkan antara keduanya. Kalau sudah klop, inilah yang dinamakan efisien,” terangnya.
Dia juga menjelaskan, untuk mewujudkan situasi kelas yang ideal dengan blended learning pendidik harus menguasai materi, strategi pembelajaran, dan gaya komunikasi.
“Tiga hal ini harus dikuasai, tidak boleh hilang salah satu,” kata dia di hadapan 52 guru Mugeb School yang terdiri dari SDM 1 GKB, SDM 2 GKB, SMPM 12 GKB, dan SMAM 10 GKB Gresik.
Penguasaan materi, lanjut Andi, harus dan wajib kita lakukan sebagai pendidik. Menggunakan media yang baik adalah bagian dari strategi pembelajaran, sedangkan tinggi rendahnya suara dan gerakan juga menjadi cara komunikasi yang efektif.
“Enak mana, menjelaskan dengan nada yang diatur tinggi rendahnya atau yang flat?” ujarnya. Sontak peserta menjawab, “Dengan nada yang tinggi rendahnya diatur.” (Nasafi)
Discussion about this post