PWMU.CO– Tak ada tali, daun pisang kering-pun jadi. Begitulah siswa SMA Muhammadiyah 3 Bungah Gresik (Smadiga) mengatasi masalah membawa hasil petik sayur pada rangkaian agenda menutup Fortasi di Grogol Bungah Gresik, Sabtu (20/7/19).
Pada awalnya siswa sangat ribut karena tidak bisa membawa hasil panen sayur yang sudah dicabut di kebun. Tidak semua siswa membawa tali. Ketika tali habis beberapa sayur belum terikat. Wahyu, murid kelas 2, punya inisiatif mengambil daun pisang kering lalu diberikan kepada teman-temannya.
“Pakai daun pisang kering ini. Biasanya daun pisang ini bisa dijadikan tali. Ayo dicoba,” ucapnya. Teman-temannya merobek daun pisang lalu dipilin jadi tali. Ternyata berhasil.
Sebelumnya sayur sudah dibawa oleh teman-temannya secara bergiliran, namun ada beberapa anak masih tertinggal karena harus mengambil sisa-sisa sayur. Karena tidak ada tali, sayur itu ditumpuk lalu dibawa tangan. Tapi ada yang tercecer.
Wakasek Kesiswaan Abdi Naba SpdI, pemandu panen sayur ini menyerukan kepada seluruh siswa untuk meninggalkan sawah dan membawa pulang hasil panenan. “Ayo, segera bawa sayurnya, kalau tidak bisa dibawa itu dibagi-bagi saja. Jangan sampai ada sayur yang tertinggal,” perintahnya.
Sesudah memetik sayur tidak lupa seluruh siswa mengikat sayur-sayuran agar dapat dibagi sesuai dengan jumlah siswa.
“Langsung dibagi rata. Ambil tali lalu diikat. Ikuti contoh Bu Farokha. Hasil petik sayur ini nanti kalian bawa pulang masing-masing. Jadi harus dibagi rata sesuai jumlah siswa,” jelasnya. Sayur pun dibawa pulang. (Yana F.A)