
PWMU.CO – Saat kejahatan tidak mengenal hari libur, maka kebaikan juga tidak boleh libur agar kejahatan itu tidak menguasai kita. Hal itu disampaikan Drs H Nur Cholis Huda MSi pada Pengajian Ahad Pagi yang diadakan Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kebomas di Masjid At-Taqwa Giri, Kebomas, Gresik, (21/7/19).
“Setiap dosa (kejahatan) selalu dihiasi setan dengan keindahan, agar manusia terpesona,“ ujar Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur itu.
Ayah lima anak ini menuturkan, hiasan yang mengiringi setiap kejahatan adalah uang, uang, uang, kekuasaan, dan asmara. “Untuk melawan pesona kejahatan setan, maka kebaikan harus berhias lebih indah dengan akhlak mulia dan menyakini hidup rentan berubah,” pesannya.
Dalam kegiatan yang dihadiri ratusan jamaah itu Ustadz Nur, sapaan akrabnya, memberikan tips agar hidup bebas cemas dan sedih. “Di antaranya adalah hobi bersedekah,” ucapnya.
Mengutip surat Albaqarah ayat 274, dia menjelaskan, bersedekah selain mendapatkan pahala, juga dibebaskan dari cemas dan sedih. “Tentunya Allah SWT akan mengganti sedekah itu—sebagaimana surat Saba ayat 39. Bahkan sedekah bisa menjadi obat serta terhindar dari bencana,“ tuturnya mengutip hadist riwayat Baihaqi.
Ustadz Nur melanjutkan, amalan lain yang dapat menghindarkan kita dari cemas dan sedih adalah selalu mengikuti petunjuk Allah (Albaqarah 38), berlaku istiqomah (Al Ahqaf 13), dan melakukan perbuatan yang positif (Al Anam 48).
Pada pengajian yang diadakan setiap pekan ketiga tiap itu, Ustadz Nur menutupnya dengan perbedaan orang cerdas dan orang bodoh, “Menurut Prof Slamet Imam Santoso, pendiri Fakultas Psikologi UI, orang cerdas dapat menyelesaikan masalah yang sulit dengan cara mudah sedangkan orang bodoh menyelesaikan masalah mudah dengan cara sulit.” (Fendi)
Discussion about this post