PWMU.CO – Lazismu dan Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik melakukan kunjungan ke Sekolah Dai Muhammadiyah (Kodam) Sragen, Ahad (27/7/19).
Rombongan dari Lazismu adalah Rojak (Ketua) dan Taufiqurrohman, Wakil Ketua), dan Minal Abidin (Kepala Kantor)
Sementara dari Majelis Dikdasmen diwakili oleh M Fadloli Aziz (Sekretaris).
Musyrif Kodam Sragen Ahmad Syaifullah, mengatakan, “Kodam merupakan program PDM Sragen untuk menyiapkan kader-kader dai atau mubaligh Muhammadiyah.”
Program ini, sambungnya, untuk lulusan SMA atau sederajat yang dididik selama enam bulan. Siswa yang diterima menjadi santri diberikan fasilitas bea siswa pendidikan, asrama, dan makan harian. “Mereka wajib menginap di sini. Setelah enam bulan, para santri ditugaskan untuk menjadi dai ataupun mengajar TPQ di masjid-masjid Sragen,” terangnya.
Ustadz Ahmad, sapaannya, menjelaskan, materi yang dipelajari di Kodam antara lain Tafsir Alquran, Hadits, Fiqih, Bahasa Arab, Kajian Himpunan Putusan Tarjuh (HPT), dan Kemuhammadiyahan. “Ketua PDM Sragen dan jajarannya juga ikut ngajar para santri Kodam setiap pekan,” tambahnya.
Sementara Sekretaris Badan Pengurus Lazismu PDM Sragen, Padmono, menjelaskan, santri Kodam yang ada saat ini merupakan angkatan kedua. Sebagian besar berasal dari luar Jawa.
“Saat ini santri angkatan pertama sedang dalam penugasan. Bea siswa pendidikan dan makan selama di Kodam dan uang saku selama penugasan diberikan oleh Lazismu dari donatur pemilik Ayam Geprek Sako,” jelas dia. “Pemilik Ayam Geprek Sako adalah donatur pertama Lazismu Sragen.”
Padmono menambahkan, setelah satu tahun penugasan, mereka diterjunkan dengan ikatan dinas sebagai kader dai Muhammadiyah. “Salary-nya sebesar UMK (upah minimum kabupaten) Kota Sragen yang dibayar oleh Lazismu,” ucapnya. (*)
Penulis M Fadloli Aziz. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post