PWMU.CO – Dalam berorganisasi jika tak ada konsolidasi dan komunikasi maka akan muncul semakin banyak masalah.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik yang membidangi Majelis Tabligh dan Lembaga Dakwah Khusus Drs Mahfud ketika membuka Musyawarah Daerah (Musyda) XX Ikatan Pelaar Muhammadiyah (IPM) Gresik di SMP Muhammadiyah 12 GKB, Sabtu (3/8/19).
Musyda bertema Optimalisasi Dakwah Kreatif, Mendorong Gerakan Ilmu demi Terwujudnya Pelajar Gresik Berkemajuan ini diikuti 120 peserta dari Pimpinan Cabang dan Pimpinan Rangting IPM se-Kabupaten Gresik.
”Dalam ber-IPM janganlah kalian berbicara untung dan rugi secara materi, sebab hal tersebut akan mengurangi rasa keikhlasan berjuang dari seorang kader,” ujar Mahfud.
Menurutnya, IPM harus bisa dan mau untuk menjadi orang yang rela tidak populer namun tak henti dalam memberikan kemanfaatan kepada orang lain.
Mahfud ikut menikmati lantunan musikalisasi puisi oleh siswa SMP Muhammadiyah 12 GKB. “Saya merinding dengan musik yang dinyanyikan serta lantunan kata-kata yang diucapkan. Andai saja lima tahun ke depan Muhammadiyah Gresik dipegang oleh orang-orang seperti ini pasti akan jauh lebih baik,” tuturnya.
Jadi, sambungnya, tingkatkan kompetensi diri dan teruslah istiqamah berjuang di jalan Allah lewat IPM. “Meski berbagai masalah akan muncul selama perjalanan kalian,” ucapnya.
Dia berpesan, kader IPM yang terpilih harus melakukan konsolidasi dan komunikasi baik kepada Muhammadiyah maupun stake holder yang lainnya. “IPM ke depan akan mengalami masalah yang semakin kompleks. Oleh sebab itu komunikasikan semunya dengan baik kepada ayahanda di Muhammadiyah, ibunda Aisyiyah, maupun angkatan muda Muhammadiyah yang lainnya agar masalah dalam IPM dapat segera teratasi,” tutupnya. (*)
Kontributor Nia Ambarwati. Editor Mohammad Nurfatoni.