PWMU.CO – Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) yang terdiri atas Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Hizbul Wathan, dan Tapak Suci Putera Muhammadiyah melaunching kompetisi sepak bola bertajuk Liga HW Nasional, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Kamis (8/8/19).
Kompetisi yang mempertemukan klub-klub terbaik dari Persatuan Sepakbola Hizbul Wathan (PSHW) se-Indonesia itu dijadwalkan digeber mulai bulan September 2019 dan berakhir pada Februari 2020.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Sunanto menerangkan, salah satu tujuan digulirkannya Liga HW Nasional ini adalah untuk menggembalikan peran kesejarahan Persyarikatan di dunia sepak bola.
Pasalnya, Persyarikatan Muhammadiyah diketahui memiliki saham besar dalam sejarah perkembangan sepak bola di Indonesia.
“Nah, melalui Liga HW Nasional ini kita ingin membantu memajukan persepakbolaan Indonesia. Juga untuk memenuhi panggilan sejarah dalam menyemarakkan dan menggelorakan dakwah di dunia olahraga, utamanya sepakabola,” katanya kepada PWMU.CO, Kamis (8/8/19).
Cak Nanto—sapaannya—lalu menuturkan beberapa tokoh Persyarikatan yang mewarnai belantika sepak bola Indonesia. Salah satuanya adalah Ki Bagus Hadikusumo.
“Beliau adalah pendiri Kauman Voetbal Club (KVC) yang di kemudian hari bermetamorfosis menjadi PSHW, dan hingga kini masih banyak PSHW yang aktif dan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia,” paparnya.
Pria asal Sumenep itu melanjutkan, Persyarikatan juga banyak melahirkan tokoh besar yang mewarnai belantika sepak bola Indonesia. Seperti Ir Suratim Sosrosugondo, Ketua Umum PSSI pertama.
“Kita juga ada Abdul Hamid BKN, mantan Bendahara PSSI, Dasron Hamid dan Muhammad Djamiat Dalhar, pemain nasional sekaligus pelatih,” ungkapnya.
Cak Nanto berharap, melalui Liga HW Nasional pihaknya bisa menjaring atlet berbakat yang memiliki potensi untuk berlaga, berprestasi dan bisa memperkuat Indonesia dalam mengejar prestasi yang saat ini sangat di rindukan, yakni menjadi yang terbaik di Asia, bahkan di dunia.
“Pemuda Muhammadiyah Pusat memanggil putra terbaiknya untuk menunjukkan kebolehan di bidang sepakbola. Liga HW Nasional ini adalah momentum genderang bagi kebangkitan persepakbolaan Indonesia menuju era keemasannya yang didamba oleh seluruh tumpah darah Indonesia,” tegasnya.
Ia menyebut, Liga HW Nasional ini dicanangkan diikuti oleh sebanyak 15 klub sepakbola Hizbul Wathan dari berbagai daerah di Indonesia yang telah melewati proses verifikasi dari panitia pelaksana.
Juga telah terverifikasi dan ditentukan oleh panitia pusat berdasarkan pertimbangan profil yang sudah dikirim dari hasil pendataan awal yang sudah dikirim bersamaan dengan surat edaran ke Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah.
“Verifikasi fokus pada eksistensi klub, kesiapan secara tim, finansial, dan rekomendasi dari PWPM atau AUM yang membawahinya,” terangnya.
Adapun sistem Liga HW Nasional, sambungnya, digelar secara berjenjang. Mulai dari putaran regional yang digelar di lima kota di pulau Jawa, sepeeti Jakarta, Bandung, Solo, Malang dan Yogyakarta. Sementara putaran nasional akan dimulai pada babak enam besar, yakni semifinal dan final digelar di Yogyakarta.
“Tidak ada istilah imbang dalam Liga HW Nasional ini, Jika pertandingan imbang akan dilanjutkan adu penalti, poinnya dihitung. Menang waktu normal tiga poin, Menang adu penalti dua poin, dan kalah adu penalti satu,” tandasnya. (*)
Reporter Aan Hariyanto. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post