
PWMU.CO – Hari mulai menjelang pagi, ketika adzan Subuh berkumandang. Muhammad Ardan Athaya Arief (10) sedang sibuk mempersiapkan dagangannya selepas menunaikan shalat Subuh. Beberapa kotak berisi bihun, irisan wortel, telur puyuh, dan irisan sosis sedang disiapkannya. Ia dibantu mamanya, Dian Amalia, untuk proses memasaknya.
Ardan tampak bersemangat. Ia mengaku sangat senang karena hari itu, Kamis (22/8/19) gilirannya berjualan di sekolah dalam kegiatan entrepreneur. “Dikasih Ustadzah modal Rp 50 ribu saja,” ujar siswa kelas V Thariq bin Ziyad, SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik itu, sambil tersenyum.
Dihubungi PWMU.CO, Dian, ibunya, mengatakan modal tersebut cukup untuk membeli bahan dasar membuat bihun sosis telor puyuh. “Jadi 14 pack bihun dan 9 tusuk sate telor puyuh,” kata dia senang.
Satu pack bihun, kata dia, dijual seharga Rp 5 ribu dan satu tusuk sate telor puyuh seharga Rp 2 ribu. Dian mengaku senang dan bangga dengan kegiatan entrepreneur ini. “Karena bisa menumbuhkan dan mendidik anak sejak dini untuk mempunyai jiwa wirausaha, juga melatih anak lebih kreatif dan inovatif,” jelasnya.
Ia menceritakan, putranya juga ikhlas hasil jualannya disumbangkan. “Nanti hasil laba jualan disumbangkan semua untuk panti asuhan, Ma,” kisahnya menirukan kalimat Ardan.

Melihat dagangannya ludes dalam waktu kurang dari 15 menit, Ardan terlihat puas dan semangat menghitung laba. Sambil sedikit berlari kegirangan, Ardan menyerahkan semua labanya kepada Pradita Eka Putri, guru kelasnya. “Ini, semuanya Rp 125 ribu, itu sudah di luar modal lima puluh ribu,” kata Ardan.
Ia mengatakan puas dan ingin berjualan lagi. “Meskipun aku gak dapat labanya, tapi aku senang. Semoga nanti bisa menyumbang banyak ke panti asuhan,” harapnya.
Sementara itu, Ustadzah Puput—begitu Pradita Eka Putri akrab disapa—menjelaskan, kegiatan ini berhubungan erat dengan kegiatan outbound siswa kelas V. “Di Apple Sun Batu, tempat outbound-nya itu, ada Panti Asuhan Aisyiyah Bumiaji. Nah laba hasil entrepreneur ini akan disumbangkan ke sana seluruhnya,” kata dia.
Setiap Selasa dan Kamis, lanjutnya, sebanyak 18 siswa kelas V menggelar dagangan di selasar kelasnya. Mereka membawa bermacam menu makanan dan minuman untuk dijajakan. “Kegiatan ini dimulai 20 Agustus 2019 dan berakhir pada 19 September 2019. Labanya akan diserahkan saat outbound pada 27-28 September 2019 mendatang,” tegas Puput.
Menurutnya, kegiatan ini melatih siswa berjiwa mandiri dan terampil sekaligus mempraktikkan muatan materi pelajaran Matematika tentang persentase (modal, laba, dan rugi). “Selain itu juga ada nilai-nilai kerja keras dan berbagi di sana,” ucapnya. (*)
Kontributor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.

Discussion about this post