PWMU.CO– Untuk menuju kebangkitan Islam, kaum muslimin sejak hari ini diharapkan mulai mengaplikasikan lima pilar yang membangun peradaban.
Hal itu dikatakan Ketua Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) Kab Malang Ustadz Ir Andri Kurniawan MAg dalam Kajian Ahad Pagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pare Kediri di halaman Klinik Muhammadiyah Pare, Ahad (25/8/2019).
Lima pilar itu, sambung Andri, melakukan gerakan dakwah tauhid, menumbuhkembangkan tarbiyatul Islamiyah, penghayatan siyasah syar’iyah, iqtishodiyyah Islamiyah, dan menyiapkan askar Islami.
Dia menegaskan, perubahan bisa terjadi dimulai dari perubahan diri sendiri. Itu seperti disebutkan Allah dalam surat Arra’du. ”Innallaha laa yughoyyiruu maa bi qaumin, hattaa yughoyyiruu maa bi anfusihim. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum, hingga mereka mengubah diri mereka sendiri,” tuturnya.
Perubahan pertama, sambungd ia, dakwah tauhid perlu digalakkan. ”Jadikan lembaga pendidikan Islamiyah, pondok pondok pesantren menjadi sarana strategis untuk kebangkitan Islam,” katanya.
Kemudian bangun kekuatan ekonomi dan politik ummat. Ekonomi dan politik syari’ah di tengah sistem riba dan kecurangan politik yang telah beropetasi secara masif ini.
”Dirikan komunitas anti riba dan politik syariah. Jangan sampai umat Islam buta politik. Kalau umat Islam Indonesia buta politik, tidak menutup kemungkinan negeri ini seperti Andalusia, hancur berkeping keping. Makanya ummat Islam harus melek politik,” tandasnya.
Membangun askar Islami, menurut Andri Kurniawan, mengajak para ustadz berdakwah kepada para tentara. Dia sudah lama berdakwah ke markas-markas tentara sejak tahun 1993. Dia membina majelis taklim untuk militer. Mulai prajurit hingga perwira. Mendakwahkan Islam berkemajuan . ”Karena TNI juga butuh pembinaan agama. Panglima Besar Jenderal Sudirman juga seorang mubaligh,” ujarnya. (*)
Penulis Dahlansae Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post