PWMU.CO – TK Aisyiyah 36 Perumahan Pongangan Indah (PPI) Gresik menggelar Pawai Kemerdekaan dengan tema “Raih Cita-citamu untuk Kemerdekaan Bangsa”, Sabtu (24/8/19).
Pagi itu satu per satu siswa datang dengan memakai baju cita-cita bersama orangtua masing-masing. Guru-guru juga tidak mau kalah dengan siswanya. Mereka memakai baju cita-cita waktu masih kecil untuk menambah semangat siswa-siswinya dalam pawai.
Sementara di sudut lain, tampak kesibukan guru-guru TK Aisyiyah Teluenem—julukan TK Aisyiyah 36 PPI–mempersiapkan alat-alat drumband yang akan dipergunakan Kelas B memeriahkan pawai.
Acara dibuka oleh Waka Kesiswaan Nur Lia Faridah SPd dengan mengenalkan berbagai macam cita-cita siswa melalui kostum yang dipakai. Sambil mengenalkan baju petani dia melontarkan pertanyaan pada siswa, “Apa tugas petani?”
“Mencabut rumput,” jawab polos Achmad Kagawa Wiratmaja, siswa Kelas A An Nahl, yang membuat para guru dan wali murid yang berada di halaman TK Aisyiyah Teluenem tertawa.
Setelah 15 menit cara pembukaan, pawai dimulai. Peserta yang berasal dari Kelas A itu keluar dari halaman sekolah dengan membawa bendera Merah Putih menuju pos tim drumband yang sudah berangkat terlebih dahulu dan menunggu di halaman Giant Supermarket Gresik Kota Baru (GKB). Selama perjalanan, mereka menanyanyikan lagu-lagu perjuangan, salah satunya lagu 17 Agustus.
Sampai di halaman Giant Supermarket GKB mereka disambut tim drumband yang sudah menunggu sejak pagi. Setelah beristirahat sejenak, Pawai Kemerdekaan ini melanjutkan perjalanannya dengan iringan drumband.
Meski memainkan musik sambil berjalan, tetapi para siswa kelas B TK Aisyiyah Teluenem itu mampu menghasilkan sebuah lagu yang dinamis dan indah. Lagu Gundul-Gundul Pacul yang dibawakannya berhasil menghibur peserta dan penonton.
Penampilan mereka mendapat apresiasi dari wali murid. “Alhamdulillah kakak (Sakha) bisa dan menikmati tugasnya sebagai pembawa snare drum,” ujar Risnina Dewi Maharani, ibunda Arjuna Wirasakha Alkhalifi, siswa An-Nahl Class.
Dia bercerita, setiap latihan menjadi momen yang paling ditunggu Sakha—sapaan akrab Arjuna Wirasakha Alkhalifi. “Dan momen di saat tampil dalam pawai memakai seragam profesi bersama teman-temannya membuat kakak bersemangat,” ungkapnya.
Dan alhamdulillah, sambungnya, dengan seragam tentara dan membawa alat seberat 4 kg, kakak berhasil menyelesaikan tanpa ada drama sedikit pun,” komentarnya.
Koordinator kesiswaan Nur Lia Faridah SPd mengatakan Pawai Kemerdekaan tahun ini memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagisiswa. “Karena di samping beranekaragam kostum yang mereka kenakan, para siswa mendapatkan pengetahuan berbagai macam profesi dan tugas-tugasnya,” ujarnya.
Dia menejelaskan, sebagian besar kostum yang dipakai siswa adalah pilihan mereka sendiri. “Karena saat kegiatan fingerprint cita-citaku mereka memilih dan menyampaikan sendiri cita-cita masing-masing.
Kepala TK Aisyiyah Teluenem Kurniawati, AMa sangat bersyukur kegiatan ini berjalan dengan lancar. “Begitu antusiasnya orangtua menyiapkan kostum sesuai cita-cita anak-anaknya. “Dan anak-anak terlihat bersemanga walau mereka berjalan cukup jauh,” ujarnya.
Dia berharap Pawai Kemerdekaan ini memberikan konsep sederhana tentang cita-cita. “Agar kelak mereka bisa meraihnya,” harap dia. (*)
Kontributor Kurniawati. Editor Mohamamd Nurfatoni.
Discussion about this post