• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Minggu, Juni 26, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Drama Piagam Jakarta 22 Juni: Berawal Panitia 8, Berakhir di Tangan Panitia 9

Rabu 22 Juni 2016 | 13:42
3 min read
1.3k
SHARES
4.1k
VIEWS
Para perumus Piagam Jakarta (foto google.com )
Panitia 9 perumus Piagam Jakarta (foto google.com )

PWMU.CO – Menjelang tahun 1945, posisi Jepang mulai terjepit karena satu per satu wilayah strategis antara Australia dan Jepang dapat direbut oleh sekutu. Kondisi ini membuat Jepang berusaha mendapatkan dukungan dan bantuan daerah jajahan: membentuk organisasi (semi)militer dan menjanjikan ‘kemerdekaan’. Di Indonesia, janji ini kemudian berbuah Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dilantik pada 28 Mei 1945.

Namun yang tercatat paling menentukan dan mengesankan adalah persidangan mengenai dasar negara. Persidangan mengenai dasar negara ini membentuk dua kubu yang saling berseberangan paham dan pemikiran: nasionalis sekular dan nasionalis Islami.

“Memang disini terlihat ada dua faham, ialah: paham dari anggota-anggota ahli agama, yang menganjurkan supaya Indonesia didirikan Negara Islam, dan anjuran lain, sebagai telah dianjurkan oleh Tuan Moh. Hatta, ialah negara persatuan nasional yang memisahkan urusan negara dan urusan Islam, dengan lain perkataan : bukan negara Islam,” demikian catat Soepomo dalam pidatonya pada 31 Mei 1945.

“Agama Islam membentuk potensi kebangsaan lahir dan batin, serta menabur semangat kemerdekaan yang menyala-nyala. Jadikan Islam sebagai asas dan sendi negara!” demikian Ki Bagus Hadikusumo dalam pidatonya pada 31 Mei 1945.  “Mudah-mudahan negara Indonesia baru yang akan datang itu, berdasarkan agama Islam dan akan menjadi negara yang tegak dan teguh, serta kuat dan kokoh. Amien!” tegasnya di akhir pidato.

Pada hari yang sama, Muhammad Yamin mengusulkan dasar negara terdiri atas perikebangsaan, perikemanusiaan, periketuhanan, perikerakyatan, dan kesejahteraan rakyat.

Sehari kemudian, Bung Karno mengajukan usul mengenai calon dasar negara yang terdiri atas nasionalisme (kebangsaan Indonesia), internasionalisme (perikemanusiaan), mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, serta Ketuhanan yang berkebudayaan.

“Namanya bukan Pancadharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa – namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi,” jelas Sukarno yang sekaligus mulai memperkenalkan istilah Pancasila.

Kelak memang terbukti dalam sidang BPUPKI pertama yang membahas dasar negara ini berlangsung sengit, dan tidak menemukan titik temu. Karena kegagalan itu, maka BPUPKI membentuk Panitia 8 yang diketuai oleh Sukarno, dengan tugas menginventarisasi usul-usul para anggota BPUPKI, yang dalam praktiknya sekaligus mencari kompromi dan merumuskan dasar negara dan undang-undang dasar negara. Panitia 8 ini merupakan Panitia yang resmi yang beranggotakan Sukarno, Hatta, Yamin, AA Maramis, Otto Iskandar Dinata, Sutardjo Kartohadikusumo, Ki Bagus Hadikusumo, dan Wachid Hasyim.

Pada kenyataannya, karena situasi zaman perang dunia II yang tidak menentu, Sukarno berinisiatif membentuk Panitia 9: Sukarno, Moh. Hatta, Yamin, A.A. Maramis, dan Achmad Subardjo, Agus Salim, Abdul Kahar Muzakkir, Abikusno Tjokrosuyoso, dan Wachid Hasyim. Panitia inilah yang melahirkan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, yang intinya Pancasila diterima sebagai dasar negara.

Isi Pancasila versi Piagam Jakarta: (1). Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. (2). Kemanusiaan yang adil dan beradab. (3). Persatuan Indonesia; (4). Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam pemusyawaratan/perwakilan. (5). Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rumusan Piagam Jakarta diterima bulat oleh BPUPKI dalam Sidang II, 10-16 Juli 1945, yang tentunya melalui perdebatan sengit. Sejarah berjalan terus. Pada tanggal 9 Agustus dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, dan sejak saat itu Indonesia kosong dari kekuasaan.

Keadaan itu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para pemimpin Indonesia dengan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Barulah sehari kemudian, dasar negara Pancasila dan konstitusi UUD disahkan dalam sidang PPKI.

Dalam pengesahan inilah terjadi pencoretan 7 anak kalimat dalam sila pertama tentang ketuhanan. Bunyi “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” berubah redaksinya menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa”.

Kisah yang menceritakan tentang berbagai drama dibalik pencoretan itu bisa dibaca dalam link berikut: Drama Dibalik Pencoretan 7 Anak Kalimat Pancasila Versi 22 Juni. Sementara tentang peran para tokoh Muhammadiyah dalam melahirkan NKRI dengan Pancasilanya pada 18 Agustus 1945, bisa dibaca pada link berikut: Drama Kelahiran NKRI dengan Tiga Pemeran Tokoh Muhammadiyah. (*)

Tags: Piagam Jakarta
SendShare526Tweet329Share

Related Posts

Pancasila, Piagam Jakarta, dan Piagam Madinah

Rabu 18 Agustus 2021 | 09:11
305

Prima Mari Kristanto penulis Pancasila, Piagam Jakarta, dan Piagam Madinah Pancasila, Piagam Jakarta, dan Piagam...

18 Agustus 1945, Kebaikan yang Dikhianati

Rabu 18 Agustus 2021 | 06:09
10.4k

M Rizal Fadillah 18 Agustus 1945, Kebaikan yang Dikhianati oleh M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik...

Dekret Presiden 5 Juli, Beginilah Isinya

Senin 5 Juli 2021 | 11:25
265

Presiden Soekarno mengumumkan Dekret Presiden di Istana Negara. PWMU.CO- Dekret Presiden 5 Juli 1959 yang...

Lima Nilai Piagam Jakarta

Selasa 22 Juni 2021 | 12:59
4.1k

M Rizal Fadillah Lima Nilai Piagam Jakarta oleh M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan...

22 Juni Teringat Piagam Jakarta dan Ki Bagus Hadikusumo

Selasa 22 Juni 2021 | 07:01
27.1k

Bung Karno dalam Sidang PPKI. 22 Juni Teringat Piagam Jakarta dan Ki Bagus Hadikusumo oleh...

Dari Penjara Kasman Singodimedjo Bahas Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Rabu 23 Desember 2020 | 12:38
277

Lukman Hakiem saat menyampaikan materi. Dari Penjara Kasman Singodimedjo Bahas Dekrit Presiden 5 Juli 1959...

Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

Rabu 23 Desember 2020 | 07:08
1M

Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo (Tangkapan Layar Zoom Syahroni Nur Wachid/PWMU.CO) Haedar...

Kasman Singodimedjo Berkali-kali Dipenjara

Jumat 16 Oktober 2020 | 20:24
5.5k

Kasman Singodimedjo Berkali-kali Dipenjara Kasman Singodimedjo Berkali-kali Dipenjara, ditulis oleh M. Anwar Djaelani, peminat masalah...

Intel Jepang Dorong Bung Hatta Hapus Tujuh Kata Pancasila

Selasa 18 Agustus 2020 | 08:03
649

Bung Hatta terpengaruh intel Jepang menghapus tujuh kata Piagam Jakarta. Intel Jepang Dorong Hatta Hapus...

Naskah Piagam Jakarta Batal Jadi Teks Proklamasi, Ini Alasannya

Selasa 11 Agustus 2020 | 09:13
1.5k

Bung Hatta, Bung Karno, Subardjo menyusun teks proklamasi karena naskah Piagam Jakarta tak terbawa. PWMU.CO-...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Mengenal Lebih Dekat Pasangan

    14467 shares
    Share 5787 Tweet 3617
  • Naik Drastis, 29 Siswa Smamsatu Lolos SBMPTN 2022

    12804 shares
    Share 5122 Tweet 3201
  • Letkol HS Prodjokusumo sang Pendiri Kokam, Ini Lima Idenya untuk Muhammadiyah

    3354 shares
    Share 1342 Tweet 839
  • Ramai Pamflet saat Lolos SBMPTN, Sepi jika Diterima di Universitas Muhammadiyah

    2428 shares
    Share 971 Tweet 607
  • Lolos IISMA, Mahasiswa Komunikasi UMM Ini Siap Terbang ke Liverpool

    2393 shares
    Share 957 Tweet 598
  • Seminar Pra-Muktamar Bahas Peran Muhammadiyah dalam Pariwisata Warisan Budaya

    2822 shares
    Share 1129 Tweet 706
  • Belajar Sekolah Adiwiyata, SD Muhita Kunjungi SD Muhasa

    620 shares
    Share 248 Tweet 155
  • Mengembangkan Potensi Siswa, Begini Motivasi Psikolog

    609 shares
    Share 244 Tweet 152
  • Belajar IKM di Smamsatu Gresik, Smansa Bojonegoro Kagum Ini

    394 shares
    Share 158 Tweet 99
  • Naik 120 Persen, Siswa Smamio yang Diterima SBMPTN 2022

    613 shares
    Share 245 Tweet 153

Berita Terkini

  • Anak Panti Ini Diterima di Teknik Kimia UPN, Orangtuanya Sujud SyukurMinggu 26 Juni 2022 | 11:52
  • Kita Disentil Allah agar Tak Lupa Diri, Refleksi Idul Fitri, ditulis oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO, alumnus Pendidikan Biologi FPMIPA IiKP Surabaya.
    Korban, Kurban, atau Qurban?Minggu 26 Juni 2022 | 10:49
  • Tiga kewajiban orangtua terhadap anak, sebuah pesan di Perguruan Muhammadiyah Kranji. Liputan Anas Ma'ruf kontributor PWMU.CO Lamongan.
    Tiga Kewajiban Orangtua terhadap AnakMinggu 26 Juni 2022 | 09:15
  • Kepala SD Muhita
    Kepala SD Muhita Jadi Doktor, Begini DisertasinyaMinggu 26 Juni 2022 | 07:05
  • Wisuda Spemlibels
    Wisuda Spemlibels Kenangan bagi Anak Panti IniSabtu 25 Juni 2022 | 22:42
  • Enam cara mendidik
    Enam Cara Mendidik Generasi MuhammadiyahSabtu 25 Juni 2022 | 21:58
  • Kirab Api Porprov Jatim, Ada si Jura yang Semangat Pantang MenyerahSabtu 25 Juni 2022 | 21:41
  • Serasa Keliling Indonesia, Menikmati Beragam Tarian SD MugebSabtu 25 Juni 2022 | 21:16
  • Mengenal Lebih Dekat PasanganSabtu 25 Juni 2022 | 20:53
  • Seru, Class Meeting Sekolah Karakter SDM 24 SurabayaSabtu 25 Juni 2022 | 20:48

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In