PWMU.CO – Menulis berita harus paham dan bisa menerapkan Adik Simba dalam naskah liputannya. Ini sangat penting karena berita kita akan bisa lebih lengkap informasinya.
Inilah yang disampaikan Ichwan Arif SS MHum di hadapan 15 guru MIM 4 Brangsi serta Kepala SMPM 21 dan SMAM 11 Brangsi, Lamongan, Ahad (8/9/19).
Arif menerangkan menulis berita itu harus mengikuti standar Adik Simba—akronim dari apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana. Kata tanya ini menurut Kontributor PWMU.CO itu harus ada dalam berita yang ditulis.
“Kalau diperlukan ya perlu wawancara dengan nara sumber: bisa kepala sekolah, wali kelas, atau juga ketua kegiatan. Ini sangat penting,” ujarnya penulis buku Merawat Singa Kreatif ini.
Arif memberikan penekanan bahwa berita tentang sekolah misalnya harus diinfokan sejelas-jelasnya. Unsur Adik Simba harus dijawab dalam berita yang kita buat.
Dalam kegiatan yang digelar pukul 09.15-11.30 ini Arif juga memberikan motivasi pada guru dan pimpinan sekolah supaya budaya menulis, khususnya berita ini, dijadikan habit (kebiasaan).
“Kalau kegiatan sekolah ditulis lalu dimuat di portal berita media sosial maka infomasi sekolah akan dibaca orang banyak. Bukan hanya guru siswa dan wali siswa semata, orang di luar Lamongan bisa mengakses. Inipun akan beri dampak pada marketing sekolah,” tandas Guru SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik itu. (*)
Kontributor Sumarianto. Editor Mohammad Nurfatoni.