Memaknai Qalam di Era Digital

Nadjib Hamid saat memotivasi peserta pelatihan. (Ichwan Arif/PWMU.CO)

PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Nadjib Hamid mengingatkan makna qalam kepada peserta Pelatihan Menulis Indepth Reporting dan Opini, Ahad (29/9/19).

Kegiatan yang diinisiasi Lembaga Informasi dan Komunikasi (LIK) PWM Jawa Timur ini digelar di Kantor PWM Jawa Timur, Jalan Kertomenanggal VI Surabaya.

Qalam yang dimaksud, kata Nadjib, tidak lagi hanya dimaknai pena, tetapi substansinya segala media yang digunakan untuk mendokumentasikan, mencatat, dan menulis. “Saya kira sekarang nun wal qalami itu ya bisa menjadi laptop, bisa jadi apa saja,” ujarnya.

Dalam banyak penjelasan, lanjutnya, disebutkan bahwa qalam itulah yang berfungsi mendokumentasikan, mencatat, menentukan nasib makhluk, dan lain sebagainya. “Maknanya qalam itu demikian penting tapi sejauh ini ya kita berhenti pada demi pena,” kritiknya.

Ia berharap para peserta bisa mengimplementasikan maknanya secara lebih dalam. “Wa bil khusus kita Muhammadiyah ini sangat tertinggal oleh kelompok yang lain dalam konteks jurnalistik,” tegasnya.

Menurutnya, kita perlu mem-break down topik-topik di Alquran itu dalam wujud yang lebih detail. Jangan sampai kita menjadi korban dari slogan yang kita ucapkan sendiri.

Nun wal qalami wama yasturun itu ayo kita implementasikan dalam wujud yang lebih detail bahkan profesional. Dan LIK dalam hal ini PWMU.CO memfasilitasi kawan-kawan untuk menuju ke yang lebih baik dalam tulis menulis,” tuturnya memotivasi peserta.

Pria asal Paciran Lamongan itu juga mengapresiasi peserta pelatihan yang sangat berkontribusi besar terhadap PWMU. Ia tidak ingin peserta yang merupakan kontributor itu berhenti di tahap ini. “Semuanya bisa berkembang bukan hanya sebagai kontributor PWMU, tapi mewujud menjadi banyak hal, bisa buku, opini, dan lainnya,” harapnya. (*)

Kontributor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version