PWMU.CO – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Azhar Menganti Gresik menggelar yudisium di aula, Ahad (29/9/19). Di antara peserta yudisium adalah Ika Alpiana, istri seorang dosen di perguruan tinggi tersebut dan guru SD Muhammadiyah 1 Wringonanom Mufidatul Latifah.
Ika Alpiana bersyukur telah menyelesaikan kuliah tepat waktu. “Kebahagian puncak seorang mahasiswa adalah ketika bisa menyelesaikan tugas akhir kuliah ini,” ujarnya.
Apalagi, sambungnya, saya masih mempunyai anak balita. “Jika tertunda maka akan menyulitkan saya sendiri sebagai seorang ibu,” ujar mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam ini.
Ika dapat menyelesaikan kuliah dan tugas akhir skripsi di sela kesibukanya sebagai seorang istri dan ibu bagi anaknya. “Saya mengerjakan tugas akhir skripsi ketika anak anak sedang tidur dan setelah mengerjakan tugas-tugas di rumah supaya fokus dalam mengerjakanya,” ungkapnya.
Maklum, lanutnya, kami mahasiswa yang sudah berusia di atas 30 tahun. “Yang paling sulit adalah ketika ingin bertemu dosen pembimbing untuk konsultasi tapi beliaunya ada tugas keluar,” jelasnya ketika dihubungi, Senin (29/9/19).
Sementara itu Mufidatul Latifah menyampaikan, kegiatan yudisium ini membuat fikiran saya fresh dan lega karena biasanya aktivitas keseharian begitu padat. Membagi waktu antara bekerja dan kuliah, sedangkan umur semakin bertambah.
“Rata-rata kami yang kuliah di Program Guru Madrasah Diniyah berusia 35 tahun. Bahkan ada yang lebih, dan tentunya sangat berbeda dengan mahasiswa regular lainya yang langsung kuliah setamat SMA,” ujar Mahasiswa program beasiswa Madin Pemprov Jatim ini.
Yudisium diawali dengan pembacaan surat keputusan Ketua STAI Al Alzah Menganti oleh Pembantu Ketua II Muhammad Heri Priyanto SS MA. Sebanyak 154 mahasiswa terdiri dari 101 Program Studi PAI, 19 Program Studi Ekonomi Syari’ah dan 34 Program Studi PGMI.
Ketua STAI Al Azhar Drs Imam Bahrozi MM berpesan kepada peserta yudisium, “Kalian setelah yudisium ini berhak menyandang gelar sarjana, namun ingat bahwa gelar yang Anda sandang mengandung tanggung jawab secara moral. Keberadaan Anda di masyarakat harus memberi kemaslahatan,” pesannya.
Yudisium ditutup dengan tausiah tentang adab thalabul ilmi dan doa oleh Drs KH Mulyadi MM, Ketua Yayasan dan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ikhsan. (*)
Kontributor Rahmat Syayid. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post