Nominator Lomba Sekolah Sehat, SD Muhammadiyah Ini Jadi Contoh se-Kabupaten

Tim juri disambut bergodo SD Muhammadiyah Condong Catur. (Affan/PWMU.CO)

PWMU.CO-SD Muhammadiyah Condong Catur Sleman mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta mengikuti Lomba Sekolah Sehat tingkat nasional.

Kedatangan tim juri disambut meriah seluruh warga sekolah di SD Muhammadiyah Condong Catur, Selasa (1/10/2019). Hadir juga Wakil Bupati Sleman Hj Sri Muslimatun.

Kedatangan dua orang juri untuk verifikasi data dan meninjau langsung penerapan dalam mewujudkan sekolah sehat di SD Muhammadiyah. Sekolah lain yang juga mewakili DIY untuk LSS adalah SMK Negeri 1 Bantul.

Tim juri disambut bergodo yang dimainkan siswa SD Muhammadiyah. Dilanjutkan dengan pertunjukan kuda lumping, pantonim, kampanye sekolah bebas asap rokok oleh dokter kecil dan simulasi pertolongan pertama kepada korban bencana yang diperagakan siswa.

Ketua Tim Juri Achyar mengatakan, dua sekolah ini menjadi barometer sekolah sehat di DIY. “Sekolah lainnya harus meniru dan berlomba-lomba untuk mewujudkan sekolah sehat,” kata Achyar.

Kategori Lomba Sekolah Sehat tahun 2019 meliputi kategori best performance, best achievement dan penguatan pendidikan karakter.

Instrumen penilaian, dia mengatakan, ada beberapa hal berkaitan dengan kondisi lingkungan belajar yang normal, baik secara jasmani maupun ruhani.

“Hal itu terlihat dari sekolah yang bersih, indah, tertib dan menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan untuk mencapai kesejahteraan lahir dan batin setiap warga sekolah,” papar Achyar.

Wabup Sri Muslimatun berharap, dipilihnya SD Muhammadiyah Condong Catur, Sleman sebagai nominator yang mewakili DIY di tingkat nasional dapat mendorong sekolah lain untuk mewujudkan sekolah yang sehat dan berkarakter.

“Hasil evaluasi yang didapat dari verifikasi tersebut harus menjadi acuan SD Muhammadiyah Condong Catur untuk selalu meningkatkan kualitasnya di dunia pendidikan,” katanya. ”Sehingga sekolah terus berinovasi dan meningkatkan mutu sekolah, baik dari segi akademik maupun nonakademik.”

Ini, sambung dia, sejalan dengan upaya Kabupaten Sleman untuk mewujudkan kabupaten yang ramah anak.

Menurutnya, pendidikan pola hidup bersih dan sehat harus dimulai sejak dini. “Anak-anak harus terbiasa dengan pola hidup bersih dan sehat yang dimulai dari hal kecil seperti mencuci tangan yang benar sebelum makan hingga mengerti harus makan makanan yang sehat,” kata Sri Muslimatun. (*)

Penulis Affan Safani Adham Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version