PWMU.CO –Universitas Ahmad Dahlan harus memperkokoh keberadaan revolusi industri dengan tetap menghidupkan akal budi, hati dan sikap manusia.
Hal itu dikatakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr H Haedar Nashir MSi, usai menyaksikan pelantikan Dr Muchlas MT sebagai Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta masa jabatan 2019-2023 menggantikan Dr H Kasiyarno MHum di Amphitarium Kampus Utama UAD, Rabu (9/10/2019).
Dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V Yogyakarta Dr Didi Achjari SE, MCom Ak.CA, BPH UAD yang juga Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Yunahar Ilyas MAg, Ketua Umum PP Aisyiyah Dra Hj Siti Noordjannah Djohantini MM MSi dan Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pustaka dan Informasi Dadang Kahmad.
Dengan penguasaan IT, kata Haedar Nashir, UAD diharapkan tetap mengingat komitmennya sebagai penyelenggara pendidikan dan menjadi teladan bagi yang lain serta menjadi center of excellence kampus Muhammadiyah yang berbasis IT.
Dia mengingatkan, teknologi hanya alat dan pendidikan memiliki peran yang lebih luas dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. “Tugas UAD dalam penyelenggaraan pendidikan adalah membangun akhlak mulia, mencerdaskan dan menjadikan mereka orang yang membawa manfaat bagi orang banyak,” kata Haedar.
Diharapkan UAD terus menjadi driving force misi dakwah dan tajdid. Penanaman nilai-nilai al-Islam dan Kemuhammadiyahan harus terus melembaga dan menginternalisasi menjadi identitas UAD.
Penanaman nilai Islam yang bermisi dakwah menjadi nilai fundamental yang melekat dalam budaya dan perilaku seluruh civitas akademika UAD. “Upaya ini penting sebagai penyaring paham dan pandangan yang tidak sejalan dengan Muhammadiyah,” tandas Haedar.
Haedar mengapresiasi Rektor UAD sebelumnya yang telah menjadi contoh sebagai rektor yang berhasil mengukir prestasi dan membuat UAD sebagai kampus yang berkemajuan. (*)
Penulis Affan Safani Adham Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post