• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Kamis, Juli 7, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Cak Tamat Anshory, Berjuang Jangan Sampai Gadaikan Prinsip

Jumat 11 Oktober 2019 | 21:32
3 min read
27
SHARES
83
VIEWS
ADVERTISEMENT
Kenangan bersama Cak Tamat, kiri, di Masjid Al Hilal Jl. Purwodadi Raya Surabaya.

PWMU.CO-Cak Tamat. Demikian saya biasa memanggil H. Tamat Anshory Ismail (73). Termasuk kawan-kawan lain yang lebih junior. Hari itu dia kembali ke hadirat Allah swt, Rabu (9/10/2019) sekitar pukul 11.55 di RS Haji Surabaya. 

Setelah mengantar jenazahnya ke pemakaman Asem Jaya, langsung ingatan saya tertuju pada satu hal. Proyek penulisan buku biografinya. Tapi kemudian dia menyarankan buku itu diubah menjadi Kisah-Kisah Dai Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jatim. Perubahan itu dia sampaikan sebelum sakit yang terakhir ini.

Ya, sebagai wakil ketua Bidang Humas DDII Jatim awal mulanya saya diserahi mengoordinasi penulisan buku biografi Cak Tamat. Dengan melibatkan lima pengurus lain yang berlatar belakang jurnalis dan dua penulis buku, saya mencoba berdiskusi kemudian merumuskan konsepnya.

Rancangan sudah jadi. Saya mencoba beberapa kali hendak memulai silaturahim dengan Cak Tamat. Namun, dia selalu meminta untuk menunggu waktu yang pas.

Terakhir saya tagih lagi sebelum Idul Adha 2019 lalu. Bahkan atas inisiatif kawan-kawan meminta wawancara pertama dilakukan di rumahnya Jl Demak Jaya II/33 Surabaya.

Tapi melalui percakapan telepon Cak Tamat menjawab, ”Tunggu dulu. Saya masih repot. Nanti saya kabari lagi.” Penantian itu terselingi dengan kondisinya yang sesekali masuk rumah sakit. Opname beberapa hari karena kesehatannya drop.  

Harap-harap cemas. Kehilangan momentum yang amat mahal. Dan saya sadar ini bukan persoalan jarum jam yang bisa diputar balik.

Tiba-tiba tanpa diduga Mas Juwari, wakil sekretaris DDII Jatim, mengabari saya di rumah kalau Cak Tamat dalam Rapat Pengurus yang tidak saya hadiri menyampaikan, penulisan biografi atas permintaan Cak Tamat hendaknya diganti dengan cerita seputar dai-dai DDII.

Dari sini, seperti diutarakan dalam rapat, Cak Tamat akan memberi sentuhan cerita bagaimana ikut andil membangun jaringan dai-dai itu. ”Saya ini masih hidup kok mau ditulis biografi,” kata Cak Tamat seperti dikutip Mas Juwari.

Subhanallah. Saya mencoba berpikir sambil merenung. Saya baru paham. Itu sikap Cak Tamat yang saya hapal sejak saya aktif di PII Jawa Timur. Aktivis Islam yang rendah hati dan sama sekali tidak suka ditonjolkan perannya dalam ormas dan gerakan yang digelutinya.

Saya lalu beberapa kali berandai-andai, bagian dari sikap menjaga perasaan orang lain, adalah dia tidak menyampaikan secara langsung kepada Tim Penulisan Biografi. Sejauh itulah Cak Tamat secara tidak langsung mendidik para aktivis dakwah. Tidak cuma pikiran dan perbuatan. Tapi juga perasaan dan kehormatan.

Tanpa bermaksud menonjolkan diri, lagi-lagi untuk meneladani sikapnya, saya bersyukur dapat berguru banyak dari kiprahnya di ranah perjuangan Islam. Bahkan, saat saya menjadi Ketua Umum PII Jawa Timur 1985-1987 saya kerap diajak serta berkeliling daerah sampai pelosok bersama Ketua DDII Jatim saat itu KH Misbach yang rumahnya hanya sekitar 500 meter dari Sekretariat PII Jatim.

Banyak hal yang bisa dipetik pelajaran darinya. Selain luasnya pergaulan sesama aktivis perjuangan, Cak Tamat termasuk orang yang sering wanti-wanti agar dalam berjuang jangan sampai menjual atau menggadaikan prinsip atas nama atau alasan apa pun.

Saya ingat sekali, saat mau berangkat Rapat Pimpinan Nasional PII Mei 1987, Cak Tamat beberapa kali berpesan agar PII tetap konsisten atau istiqamah dalam mempertahankan asas Islam.

Harap diketahui, dari forum ini lahir Deklarasi Cisarua di mana PII secara aklamasi menyatakan istiqamah pada asas Islam dan tidak menyesuaikan diri dengan UU Keormasan No. 8 Tahun 1985 yang memberlakukan asas tunggal Pancasila.

Terlalu banyak yang mesti dikisahkan. Bersentuhan perjuangan bersama Cak Tamat. Hingga usianya 73 tahun dia tetap mendampingi dan memikirkan umat.

Pernah dalam suatu bezuk saat dia dirawat sebelum sakit terakhirnya, saya dengan beberapa kawan belum sempat bertanya tentang kondisinya, Cak Tamat sudah mendahului bertanya tentang politik terakhir dan pernak-pernik umat dan bangsa yang menjadi perhatian dan kepeduliannya.

Tak beda di rumah dan di medan perjuangan, berbaring di rumah sakit pun masih bicara kondisi perjuangan umat Islam.

Surabaya, 11 Oktober 2019

Kolom oleh Ainur Rafiq Sophiaan Penulis adalah wartawan dan dosen

Tags: Tamat Anshorytokoh
SendShare11Tweet7Share

Related Posts

HM Khanan, Tokoh Muhammadiyah Magetan Meninggal Hari Ini

Jumat 17 November 2017 | 21:16
130

pak ih/pwmu.coJenazah HM Khanan diantar ke pemakaman. PWMU.CO - Muhammadiyah Magetan...

Mengenalkan Tokoh Muhammadiyah Lewat Lomba Resensi Buku di SMP Musasi

Rabu 1 November 2017 | 22:04
50

das/pwmu.coBuku Biografi Mas Mansur salah satu yang diresensi siswa SMP Musasi....

Musycab Pertama yang Gunakan E-voting di Luar Surabaya

Selasa 12 April 2016 | 00:05
93

Wakil Ketua PWM Jatim, Nadjib Hamid (kiri) berbincang soal tawaran Muscab...

Dua Kyai Lahirkan Tokoh Nasional Penerima PWI Jatim Award

Selasa 5 April 2016 | 00:03
33

Achsanul Qosasi (4 dari kanan) dan Badroddin Haiti (5), berfoto dengan...

Ternyata, Ada 4 Tokoh Muhammadiyah Jatim yang Diabadikan sebagai Nama Rumah Sakit Pemerintah!

Jumat 25 Maret 2016 | 08:28
146

Salah satu bangunan RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo (foto: rsudkabsitubondo) PWMU.CO...

3 Tokoh Muhammadiyah Jatim yang Diabadikan sebagai Nama Rumah Sakit Pemerintah

Kamis 24 Maret 2016 | 10:51
908

KH Mas Mansur (x) di depan Poliklinik Muhammadiyah Surabaya di Jl...

Nonmuslim pun Berterima Kasih pada Muhammadiyah

Minggu 20 Maret 2016 | 13:09
347

Syafiq A Mughni memberikan tausiyah dalam Pengajian dan Pelantikan Pimpinan Daerah...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah Lokasi Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Kota Surabaya

    12646 shares
    Share 5058 Tweet 3162
  • Hukum Puasa Arafah Ikut Arab Saudi, Shalat Idul Adha Ikut Indonesia

    3777 shares
    Share 1511 Tweet 944
  • Masuknya Virus Salafi ke Jantung Muhammadiyah

    10033 shares
    Share 4013 Tweet 2508
  • Prof Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Kurang Sombong dengan Prestasinya

    3114 shares
    Share 1246 Tweet 779
  • Begini Calon Jamaah Haji Mencuci Pakaian di Mekah

    2597 shares
    Share 1039 Tweet 649
  • Jangan Keliru! Ada Dua Macam Air Zamzam di Masjid Al-Haram

    2790 shares
    Share 1116 Tweet 698
  • Alphard untuk Ustadz dan Umat

    637 shares
    Share 255 Tweet 159
  • Muhammadiyah dan Salafi: Serupa tapi Tak Sama, Ini Bedanya

    12349 shares
    Share 5648 Tweet 2792
  • Khutbah Idul Adha 2022: Spirit Kurban untuk Membangun Bangsa Berkemajuan

    529 shares
    Share 212 Tweet 132
  • Rahasia Siswa Berlian School Jadi Siswa Terbaik Tahfidh

    304 shares
    Share 122 Tweet 76

Berita Terkini

  • Lahan dakwah dan ladang pahala pada 20 ribu mahasiswa Umsida. Liputan Mahyuddin, kontributor PWMU.CO dari Kabupaten Sidoarjo.
    Umsida Proyeksikan 20 Ribu Mahasiswa yang Bisa Jadi Lahan Dakwah dan PahalaKamis 7 Juli 2022 | 10:32
  • Hari Tarwiyah, Sebagian Jamaah Sudah di Mina, Ini yang DilakukanKamis 7 Juli 2022 | 09:52
  • Khutbah Idul Adha
    Khutbah Idul Adha, Teladan Nabi Ibrahim Menghadapi Carut Marut KehidupanKamis 7 Juli 2022 | 09:20
  • Daftar Lokasi dan Khatib Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Malang RayaKamis 7 Juli 2022 | 07:39
  • 32 ribu sekolah, dari PAUD hingga SMA/SMK daftar mandiri Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Liputan Syaifulloh, kontributor PWMU.CO.
    32 Ribu Sekolah Daftar Mandiri Implementasi Kurikulum MerdekaKamis 7 Juli 2022 | 06:33
  • Inilah Lokasi Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Kota SurabayaRabu 6 Juli 2022 | 20:40
  • Alumni Smamda
    Alumni Smamda Ini Terus BerprestasiRabu 6 Juli 2022 | 18:20
  • Prof Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Kurang Sombong dengan PrestasinyaRabu 6 Juli 2022 | 16:55
  • Merawat kerukunan
    Merawat Kerukunan, Nasyiah Bikin Acara IniRabu 6 Juli 2022 | 16:09
  • Hukum Puasa Arafah Ikut Arab Saudi, Shalat Idul Adha Ikut IndonesiaRabu 6 Juli 2022 | 15:41

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In