Festival Bulan Bahasa, Wali Murid Ikut Mengajar di Sekolah

Amdilla Ekaprasetyawanti membacakan Kisah Bona yang disiplin. (Fenty/PWMU.CO)

PWMU.CO – Sebanyak 36 orangtua siswa SD Muhammadiyah 1 Pucanganom Sidoarjo (SD Muh1da) mengambil peran dalam kegiatan kelas inspiratif untuk mengajar di kelas, Selasa (14/10/2019). Para orangtua juga membawa berbagai properti mengajar untuk  menarik perhatian siswa saat mengajar.

Di kelas awal yaitukelas 1, 2, dan 3, orangtua mendongeng atau membaca nyaring. Sementara di kelas atas (4,5,6) orangtua mengenalkan profesi masing-masing.

Ketua Panitia Wiwin Erfina menjelaskan, kegiatan kelas inspiratif adalah rangkaian kegiatan dalam acara Festival Bulan Bahasa SD Muh1da.

”Festival yang dilakukan selama sepekan dengan beragam aktivitas. Ada lomba speech dalam lima bahasa yaitu Indonesia, Inggris, Arab, Jepang, Jawa. Diikuti oleh seluruh siswa mulai dari kelas 1 sampai 6,” katanya.

Tak kalah seru adalah lomba membuat Vlog kegiatan literasi sekolah untuk kelas 6. Membuat poster tentang lingkungan sekolah sehat untuk kelas 5. Resensi buku untuk kelas 4. Mengarang untuk kelas 3. Sedangkan kelas 1 dan 2 ada art literasi berupa membuat karya seni dua dimensi.

”Puncak festival dilaksanakan pada 19 Oktober berupa Gebyar Bulan Bahasa. Acaranya diisi dengan kegiatan mendongeng oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya, launching Muhida Smart Cart, dan perpustakaan digital Muh1da,” tambah Wiwin.

Kegiatan orangtua mendongeng, salah satunya disampaikan Kisah Bona yang Disiplin oleh Amdilla Ekaprasetyawanti, orang tua Natha Kinara Saraswati. Gaya berceritanya ekspresif sehingga siswa terpesona mendengarnya hingga tuntas.

”Tujuan saya membacakan buku menjadi anak yang mandiri dan disiplin agar pesannya bisa didengarkan anak-anak. Khususnya anak saya yang ternyata ikut mendengarkan. Semoga ia bisa berubah lebih mandiri,” ucap Amdilla.

Tak kalah menarik kegiatan mengajar yang dilakukan Dian Kusuma Dewi, ibu dari Dastan Muhammad Dien Izzat, siswa kelas 1. Ia mengajak seluruh siswa praktik mengikat tali sepatu dengan menggunakan pita yang dibawanya dari rumah dan dibagikannya pada setiap siswa.

Kegiatan mengikat tali sepatu ini sebagai kelanjutan dari kegiatan membacakan buku besar (Big Book) yang berjudul Coba Lagi. Setelah membacakan buku yang mengisahkan kegagalan dan usaha keras yang dialami si tokoh cerita saat menalikan tali sepatunya hingga berhasil, selanjutnya anak anak diajak Dian praktik mengikat tali sepatu.

”Seru ternyata mengikat tali sepatu. Aku gak bisa terus. Biasanya sepatuku gak ada talinya,” ujar Dinara siswa kelas 1 sambil tersenyum. (*)

Penulis Enik Chairul Umah  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version