• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Nabi Anjurkan Perbanyak Doa saat Sujud: Di Sujud yang Mana dan Bolehkan Sembarang Doa?

Rabu 6 November 2019 | 15:21
in Ibadah
0
2.2k
SHARES
1.9k
VIEWS
Foto: freepik.com

PWMU.CO – Gerakan sujud dalam shalat termasuk posisi hamba yang paling dekat dengan Allah. Karena itu Nabi Muhammad SAW menganjurkan memperbanyak doa di dalamnya, sebagaimana sabdanya:

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ

“Yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah doa ketika itu.” (HR Muslim No. 1111, dari Abu Hurairah).

Status Hadits
Hadits tersebut sahih. Selain Muslim, hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Ahmad dalam Al-Musnad No. 9461; Abu Dawud dalam Al-Sunan No. 875; Al-Nasai dalam Al-Sunan No. 1137; dan lain-lain. Al-Albani juga menilai hadis tersebut shahih (Al-Albani, Irwa Al-Ghalil, II/207).

Kandungan Hadits
Dalam hadits tersebut dapat dipahami bahwa memperbanyak doa pada waktu sujud memang dianjurkan. Namun, tidak ada ketentuan dan anjuran untuk memperbanyak doa hanya pada saat sujud yang terakhir. Karena itu memperbanyak doa, sesuai hadits tersebut, dapat dilakukan pada saat kapan saja setiap melakukan sujud.

Sebagian ulama tidak membenarkan jika hanya mengkhususkan pada sujud terakhir untuk memperbanyak doa, sehingga sujudnya lebih lama dibandingkan dengan sujud-sujud yang lain. Syekh al-Utsaimin mengatakan: “Memperpanjang sujud terakhir ketika shalat bukanlah termasuk sunah. Yang sesuai sunah Nabi SAW adalah seseorang melakukan shalat, antara rukuk, bangkit dari rukuk (iktidal), sujud, dan duduk antara dua sujud itu hampir sama lamanya”.

Al-Bara’ bin ‘Azib meriwayatkan hadits sebagai berikut:

كَانَ رُكُوعُ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم وَسُجُودُهُ وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ وَبَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ قَرِيبًا مِنَ السَّوَاءِ

“Rukuk, sujud, bangkit dari rukuk (iktidal), dan duduk antara dua sujud yang dilakukan oleh Nabi SAW, semuanya hampir sama (lama dan thuma’ninah).” (HR Bukhari No. 801 dan Muslim No. 471).

Karena itu, jika ingin memperbanyak doa pada saat sujud, tidak perlu mengkhususkan pada sujud yang terakhir saja, tetapi dapat dilakukan pada saat sujud-sujud yang lain dalam shalatnya.

Yang perlu diperhatikan bagi makmum ketika shalat berjamaah adalah jangan sampai menyelesihi imam gara-gara memperlama dalam sujudnya. Hal ini bisa merusak shalat jamaahnya. Secara syari, jika imam sudah selesai dari sujud terkahir maka selaku makmum hendaklah segera bangkit dari sujud untuk mengikuti imam ketika itu, tidak boleh menyelisihinya. Karena imam itu diangkat untuk diikuti.

Nabi SAW bersabda:

إِنَّمَا جُعِلَ الإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَلاَ تَخْتَلِفُوا عَلَيْهِ

“Imam itu diangkat untuk diikuti, maka janganlah diselisihi.” (HR Bukhari No. 722, dari Abu Hurairah).

Yang menjadi perselisihan (beda pendapat) di kalangan ulama dalam hal memperbanyak doa pada saat sujud adalah tentang bacaan doanya.

Apa yang dimaksud dengan memperbanyak doa itu? Haruskah doa yang dibaca pada saat sujud itu sesuai dengan doa-doa sujud yang pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW? Bolehkan membaca doa di luar itu, yakni doa sendiri sesuai dengan yang dikehendaki untuk kebutuhan hidup di dunia ini?

Dalam hal ini ada tiga pendapat. Pertama, ulama Hanafiyah: doa yang dibaca itu harus sesuai dengan doa-doa sujud yang pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW, khususnya bacaan tasbih.

Kedua, ulama Hanabilah: doa yang dibaca itu boleh selain bacaan sujud yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, asal doa itu maktsur (berasal dari Alquran atau Alhadits yang shahih).

Ketiga, ulama Malikiyah dan Syafi’iyah: doa yang dibaca itu boleh dengan doa-doa yang lain sesuai yang dikehendaki asal tidak doa untuk suatu dosa dan pemutusan silaturahim.

Syaikh Wahbah Al-Zuhaili mengatakan: “Ulama al-Hanafiyah berpendapat: orang shalat ketika rukuk dan sujudnya tidak boleh membaca selain tasbih, ini menjadi pendapat madzhab. Adapun hadits tersebut bermakna pada shalat sunah.

Sedangkan, ulama Malikiyah menganjurkan doa ketika sujud, baik doa yang terkait dengan urusan dunia atau agama atau akhirat, untuk dirinya atau orang lain, secara khusus atau umum tanpa batasan, bahkan dengan itu Allah Taala telah memberikan kemudahan.

Menurut ulama Hanabilah, tidak apa-apa berdoa dengan doa-doa dan dzikir yang maktsur. Sedangkan ulama al-Syafi’iyah menguatkan kesunnahan berdoa (apa saja) ketika sujud. (Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, II/84)

Rasulullah SAW memberikan contoh doa yang dibacanya ketika sujud, yakni sebagai berikut:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى ذَنْبِى كُلَّهُ دِقَّهُ وَجِلَّهُ وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلاَنِيَتَهُ وَسِرَّهُ

“Ya Allah ampnilah dosa-dosaku semua, baik yang halus atau yang jelas, yang awal dan yang akhir, dan yang terang-terangan dan yang tersembunyi.” (HR Muslim No. 1112)

Nah, jika membaca doa ini maka sangat bagus dan kita telah mengikuti sunah Nabi SAW. Tetapi apakah dengan ini berarti membatasi doa-doa yang dibaca? Bolehkah membaca doa lain sesuai kebutuhan kita?

Imam Al-Nawawi (al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, III/471), mengatakan bahwa doa-doa dalam sujud tersebut adalah mutlak dan tidaklah dibatasi. Doa apa saja yang termasuk maksud doa adalah boleh. Sebab Rasulullah SAW melakukan berbagai doa yang berbeda dan berbagai tema. Ini menunjukkan bahwa hal itu tidak dilarang.

Dalam Shahihain (Bukhari dan Muslim), dari Ibnu Mas’ud, bahwa Nabi SAW bersabda tentang doa akhir tasyahhud:

ثُمَّ لِيَتَخَيَّرْ مِنَ الدُّعَاءِ أَعْجَبَهُ إِلَيْهِ فَلْيَدْعُ بِه

“Kemudian hendaknya dia memilih doa yang disukai dan sesuai seleranya.” Dalam riwayat Imam Muslim, sebagaimana menjelasan bab yang lalu, dari Abu Hurairah: “Kemudian dia berdoa untuk apa-apa yang nyata untuk dirinya.”

Suatu saat Syekh Bin Baz (Fatawa Bin Baz, XI/64-65) ditanya tentang hukum membaca doa untuk urusan dunia pada saat sujud dalam shalat fardhu.

Beliau menjawab: “Berdoa pada saat sujud dalam shalat-shalat fardhu maupun sunah, baik untuk dirinya maupun orang lain yang dikehendaki adalah termasuk perkara yang disunahkan atau disyariatkan. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW: ‘Yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah do’a ketika itu.’”

Lebih lanjut Bin Baz mengatakan memperbanyak berdoa juga disyariatkan pada saat sujud dengan doa apa saja, baik urusan dunia ataupun urusan akhirat. Misalnya berdoa minta istri yang shalihah, anak yang baik, rezeki yang halal, dan lain-lain.

Hal ini sesuai dengan beberapa hadis yang hampir sama maknanya seperti sabda Nabi SAW: “Kemudian hendaknya dia memilih doa yang disukai dan sesuai seleranya.”

Dalam riwayat Imam Muslim, sebagaimana menjelasan bab yang lalu, dari Abu Hurairah: “Kemudian dia berdoa untuk apa-apa yang nyata untuk dirinya.” (Muttafaqun Alaih).

Dari pembahasan di atas dapat disimpulan: Pertama, memperbanyak doa pada saat sujud adalah dianjurkan dan sesuai dengan syariat.

Kedua, memperbanyak doa pada saat sujud, tidak dianjurkan hanya pada saat sujud yang terakhir, tetapi boleh dilakukan pada setiap sujud dalam shalatnya, baik shalat fardhu maupun shalat sunah.

Ketiga, ulama berbeda pendapat tentang bacaan yang dibaca dalam memperbanyak doa di waktu sujud.

Sebagian ulama, seperti Hanafiah, hanya membatasi pada doa-doa sujud yang dicontohkan Rasulullah SAW. Sementara ulama lain, seperti Hanabilah, membolehkan bacaan doa selain bacaan sujud, asal doanya maktsur dari Alquran ataupun Ahadits. Adapun ulama Malikiyah dan Syafi’iyah, membolehkan bacaan doa apa saja yang dikehendaki, baik doa untuk kepentingan dunia maupun akhirat.

Muhammadiyah, melalui Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah lebih cenderung pada pendapat yang membolehkan membaca bacaan lain selain bacaan yang diajarkan oleh Rasulullah saat bersujud (https://tarjih.or.id, disidangkan pada 5 Mei 2006).

Wallahu A’lam! (*)

Oleh Dr H Achmad Zuhdi Dh MFil I, Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya. Artikel ini kali pertama dipublikasikan di majalah MATAN.

Perhatikan 10 Etika Shalat Jumat Ini agar Berpahala Besar
Tags: Apa Doa yang Dibaca saat Sujud?Di Sujud Mana Dianjurkan Banyak BerdoaHadits Perbanyak Doa saat Sujud
Share1095SendTweet473

Related Posts

No Content Available
Next Post
Musyda Berakhir, Khoirul Anam Jadi Ketua PDPM Situbondo

Musyda Berakhir, Khoirul Anam Jadi Ketua PDPM Situbondo

Di Wonosari, Siswa Berlian School Belajar Proses Pembuatan Teh

Di Wonosari, Siswa Berlian School Belajar Proses Pembuatan Teh

Risma Vs Khofifah

Risma Vs Khofifah

Murid Menyanyi I Go Back Slowly-Slowly, Tim Penguji Tertawa Ngakak

Murid Menyanyi I Go Back Slowly-Slowly, Tim Penguji Tertawa Ngakak

Guru TK-KB Aisyiyah Se-Kabupaten Gresik Akan Ikuti Pembinaan di Bawean

Guru TK-KB Aisyiyah Se-Kabupaten Gresik Akan Ikuti Pembinaan di Bawean

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
685

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
199

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
378

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
459

Keutamaan Amalan Nabi Daud (Ilustrasi freepik.com) Keutamaan Amalan Nabi Daud ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more

Berita Terkini

Jalan Mamuju longsor

Jalan Mamuju Longsor, Kiriman Bantuan Terhambat

Selasa 19 Januari 2021 | 16:05
Lulusan Smamsatu Gresik Berijazah D-1 Prodistik ITS

Lulusan Smamsatu Gresik Berijazah D-1 Prodistik ITS

Selasa 19 Januari 2021 | 13:10
Bencana Indonesia, Salah Siapa: Hujan, Global Warming?

Bencana Indonesia, Salah Siapa: Hujan, Global Warming?

Selasa 19 Januari 2021 | 10:26
Lompatan Jokowi

Gaya Lompatan Jokowi Atasi Krisis

Selasa 19 Januari 2021 | 09:55
Dua Catatan Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah atas Laporan Komnas HAM

Dua Catatan Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah atas Laporan Komnas HAM

Senin 18 Januari 2021 | 21:47
Guru besar UMY

Guru Besar UMY Jadi Ketua KY, Ini Pesan Haedar Nashir

Senin 18 Januari 2021 | 20:15
Ramanda Tauhid Wafat, HW Jatim Kembali Kehilangan Tokohnya

Ramanda Tauhid Wafat, HW Jatim Kembali Kehilangan Tokohnya

Senin 18 Januari 2021 | 19:57
Kritik Pemerintah, Busyro Muqqodas: Muhammadiyah Jangan Dianggap Musuh

Kritik Pemerintah, Busyro Muqqodas: Muhammadiyah Jangan Dianggap Musuh

Senin 18 Januari 2021 | 16:51
Dua Arus Pemikiran di Muhammadiyah

Dua Arus Pemikiran di Muhammadiyah

Senin 18 Januari 2021 | 15:40
Lomba Resensi E-book Smamsatu, Ini Pemenangnya

Lomba Resensi E-book Smamsatu, Ini Pemenangnya

Senin 18 Januari 2021 | 14:34

Berita Populer Hari Ini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    470259 shares
    Share 188104 Tweet 117565
  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    22430 shares
    Share 8972 Tweet 5608
  • Kritik Pemerintah, Busyro Muqqodas: Muhammadiyah Jangan Dianggap Musuh

    3970 shares
    Share 1588 Tweet 993
  • Bantuan Gempa Mamuju Berdatangan

    3564 shares
    Share 1426 Tweet 891
  • Tanggapan Muhammadiyah atas Hasil Investigasi Komnas HAM tentang Tewasnya Anggota FPI

    3187 shares
    Share 1275 Tweet 797
  • Dr Adriani Kadir, Pimpinan Aisyiyah Itu Wafat saat Gempa Mamuju Mengguncang

    3145 shares
    Share 1258 Tweet 786
  • Guru Besar UMY Jadi Ketua KY, Ini Pesan Haedar Nashir

    1837 shares
    Share 735 Tweet 459
  • Risma Lagi, Gaduh Lagi

    1831 shares
    Share 732 Tweet 458
  • Dua Arus Pemikiran di Muhammadiyah

    1609 shares
    Share 644 Tweet 402
  • Bencana Bertubi-tubi dan Lima Kesadaran Spiritual

    1814 shares
    Share 726 Tweet 454
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 081233867797
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama