PWMU.CO-Siswa SMP Muhammadiyah 3 Waru Sidoarjo mengadakan Summercamp Malaysia-Singapura. Acara ini diikuti kelas bilingual sebanyak 22 peserta. Acara Culture Exchage ini tujuan utama berkunjung ke Kolej Saad Kota Melaka.
Setelah sampai di Bandara Kuala Lumpur, Senin (11/11/2019), rombongan ini menikmati dulu wisata ke ibukota baru Negeri Malaysia PutraJaya.
Lokasinya sejauh 35 kilometer dari Kuala Lumpur. Di kota ini beberapa kantor pemerintah sudah pindah ke sini. Misalnya di Alun-alun kota yang berupa plaza persegi berdiri kantor dan kediaman Perdana Menteri. Kantor ini punya kubah di atasnya warna hijau.
Di sebelah menyebelahnya berdiri beberapa kantor instansi pemerintah. Istilah setempat ibu pejabat. Di plaza alun-alun itu dipasang bendera negara bagian Malaysia.
Di seberangnya kantor Perdana Menteri ada Masjid Putra dengan kubah besar warna merah granit dan ornamen yang mencolok bergaya Persia.
Masjid yang menampung 15.000 jamaah ini dibangun menjorok ke danau yang sangat lebar dan panjang sebagai penampung air hujan.
Danau ini bisa dikitari dengan naik perahu mesin yang dermaganya dekat masjid. Ada tujuh jembatan indah yang melintasi danau ini. Dengan perahu juga bisa melihat pemandangan sepanjang tepi danau yang berupa taman dan perumahan.
Derrus, volunteer Masjid Putra menjelaskan, keunikan masjid ini kaca-kacanya diimpor dari Jerman. ”Kaca ini tidak tertembus sinar matahari. Jadi tidak menimbulkan bayang-bayang di dalam masjid,” ujarnya.
Kayunya adalah kayu cengal termahal di Malaysia, katanya. Atap bagian pojok ada benda seperti permata. Derrus menambahkan, Kristal itu diimpor dari Iran.
Banyak wisatawan berkunjung ke masjid ini. Orang muslim maupun non muslim. Orang non muslim hanya boleh melihat bagian luar sambil diberi penjelasan oleh pemandu wisata tentang sejarah masjid yang dibangun tahun 1997 ini.
Turis non muslim laki-laki saat di masjid diminta pakai sarung. Yang perempuan pakai jubah pink agar auratnya tertutup mulai kepala hingga kaki.
Sekarang kebanyakan kendaraan yang masuk Putrajaya memakai listrik sehingga tidak bising dan berasap. Termasuk bus yang mengantar rombongan siswa Mugaru menggunakan tenaga listrik. (*)
Penulis Agus widiyanto Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post