Mengenal Lebih Dekat Limbung, Yogyakartanya Sulsel, Tempat Perhelatan CRME 2019

H Abdul Hidayat tokoh Muhammadiyah Limbung Gowa (Ichwan Arif/PWMU.CO)

PWMU.CO – Desa Limbung, Kecamatan Banjeng, Kabupaten Gowa, tempat dihelatnya Cabang dan Ranting Muhammadiyah Expo (CRME) 2019 oleh Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bak Yogyakartanya Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai kota pendidikan.

Itulah cerita H Abdul Hidayat SSos (65), tokoh Muhammadiyah Limbung, saat mengajak kontributor PWMU.CO keliling AUM (amal usaha Muhammadiyah) pendidikan yang ada di Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Limbung usai makan siang, Selasa (26/11/19), pukul 13.00 WITA.

Dg Ngerang, panggilan akrab H Abdul Hidayat, yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Masjid Besar Limbung, mengatakan hampir 95 persen warga di sini adalah Muhammadiyah. Tak heran, tambahnya, jumlah siswa di AUM pendidikan juga signifikan sekali.

Siswa TK sampai SMA/SMK/MA, menurutnya, dalam nauangan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) di sini jumlah siswanya sangat banyak. Di SMP Muhammadiyah Limbung saja jumlah sudah mencapai seribu lebih, belum ditambah dari siswa yang lain.

Dengan letak yang sangat strategis, sekolah Muhammadiyah di Limbung menjadi daya tarik tersendiri bagi orangtua. Mereka pun mempercayakan pendidikan putra-putrinya di sekolah Muhammadiyah.

Bapak tiga putri dan dua putra ini pun melanjutkan cerita kalau pagi, saat jam masuk sekolah jalanan macet. Arus kendaraan umum maupun mengantar sangat banyak. Inipun terjadi saat kepulangan siswa, siang hari.

“Ramai sekali, makanya sering Limbung disebut kota pendidikan karena suasana pendidikan sangat kental,” ujarnya sambil memegang kemudi mobil Avanza warna abu-abu metalik, sambil tersenyum.

Limbung yang mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai pedagang dan petani ini aroma Muhammadiyah begitu terasa. Dg Ngerang pun tak sungkan-sungkan menyebutkan penghasil lumbung padi dan palawija ini menjadi ikon Muhammadiyah di Sulsel.

Sekarang Muhammadiyah di Limbung dan Sulsel umumnya, paparnya, banyak dipimpin kader-kader muda baik di level PCM, PDM, maupun PWM-nya. “Ini salah satu strategi kami untuk membawa Muhammadiyah bisa maju lebih cepat,” ungkapnya.

Limbung akan menjadi saksi pagelaran CRME tahun ini. Dua puluh delapan PCM dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Indonesia siap berpartisipasi dalam workshop nasional, kajian tematik, panggung seni, serta film cabang dan ranting. (*)

Kontributor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version