• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Jumat, Mei 27, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Kolom dari New York: Pintu Ijtihad Jalan bagi Umat Islam Membangun Peradaban Dunia

Selasa 3 Desember 2019 | 09:48
4 min read
190
SHARES
594
VIEWS
ADVERTISEMENT
Imam Shamsi Ali (foto Jawa Pos)

PWMU.CO – Aspek kedua dari ketauladanan kita kepada baginda Rasul adalah aspek ritual atau ubudiyahnya. Dalam melakukan ibadah-ibadah ritual dalam Islam disyaratkan apa yang disebut tawqiifi. Atau berhenti melakukan sesuatu secara ritual kecuali memang diperintahkan, baik melalui ayat-ayat Alquran maupun sunah Rasulullah SAW.

Memang secara umum agama mengatur bahwa semua urusan ibadah ritual harus dilakukan dengan dua dasar. Yaitu niat yang benar dan mengikut kepada tata cara Rasulullah SAW dalam melakukannya (al-ittiba’).

Dan karenanya meneladani Rasulullah SAW dalam melaksanakan ibadah ritual adalah sebuah keharusan. Ibadah-Ibadah ritual yang dilaksanakan tidak sesuai sunnahnya jelas tertolak (fahuwa raddun).

Masalahnya kemudian adalah dalam upaya kita meneladani Rasul dalam ibadah-ibadah ritualnya juga tidak lepas dari adanya multi tafsir dan opini. Karena ketika sudah masuk dalam ranah teknis, diperlukan penjelasan-penjelasan rincian dari acuan ibadah itu.

Contoh dalam Alquran sebagai misal, perintah mengusap kepala dengan tangan basah (imsahu birusikum) ketika berwudhu. Dari ayat yang sama minimal ada empat pendapat. Tentu bagi warg Indonesia yang mayoritas bermadzhab Syafi’i mengikuti pendapat yang mengatakan bahwa mengusap kepala berarti sebagian kepala. Cukup walau hanya tiga lembar helai rambut sekalipun.

Tapi ada pula yang berpendapat seperdua, sepertiga, bahkan mengusap kepala di sini adalah keseluruhan. Lalu kenapa terjadi perbedaan pendapat seperti itu? Jawabannya karena memang tabiat agama ini seperti itu.

Agama ini memberikan ruang kepada pemeluknya untuk berpendapat. Sesuatu oleh banyak orang tidak dihargai (appreciated). Ruang berpendapat inilah yang lebih dikenal dengan istilah ijtihad. Sesuatu yang sangat didorong (encouraged) oleh Rasulullah SAW.

Beliau bersabda: “Barangsiapa yang berijtihad dan benar maka dapat dua pahala. Dan barangsiapa yang berijtihad dan salah maka dia dapat satu pahala.”

Pintu ijtihad yang terbuka luas bagi para ulama inilah yang menjadikan terbukanya pintu perbedaan yang luas juga. Sesuatu dalam khazanah keilmuan yang dari dulu sangat dihargai. Hanya mereka yang gagal paham tentang agama ini yang berusaha menjegal pintu-pintu ijithad ini.

Dan sejujurnya karena terbukanya pintu-pintu ijtihad ini pula menjadikan umat terpacu untuk melakukan eksplorasi intelektualitas (keilmuan). Yang dengan ketinggian intelektualitas itu mereka telah membangun peradaban dunia yang dahsyat di masa lalu. Akar-akar pohon peradaban Islam itulah sesungguhnya menumbuhkan paradaban Barat yang diakui sebagai peradaban yang berkarakter modernitas.

Sebaliknya di saat pintu-pintu ijtihad dipersempit, bahkan kebebasan berpikir dibelenggu, saat itulah terjadil kejumudan atau kebekuan intelektualitas. Keadaan ini berakibat kepada kebekuan karya dan inovasi umat. Tentunya inilah yang kemudian membawa kepada realita yang menyedihkan. Umat terbelakang dan termarjinalkan hampir dalam segala aspek kehidupan manusia.

Kembali kepada keteladanan (sunah) Rasul dalam urusan ubudiyah menjadi bagian integral (tak terpisahkan) dari sunah-sunah Rasulullah SAW. Bahkan di aspek inilah umat sangat ketat, bahkan tidak jarang mengantar kepada sikap yang mudah saling menyalahkan.

Tuduhan kurang sunah, bahkan saling membid’ahkan seringkali terjadi dalam urusan ubudiyah ini. Padahal begitu fleksibelnya Rasulullah SAW dalam menyikapi perbedaan-perbedaan itu. Tentu selama masih dalam batas-batas ushul syariah. Ushul yang kita maksud adalah rujukan utama agama. Yaitu Alquran dan Sunah Rasul.

Mungkin kisah sekelompok sahabat yang diperintah oleh Rasulullah SAW untuk berangkat ke Kota Bani Quraizhah. Perintah Rasulullah SAW agar jangan melaksanakan shalat Asar (dalam riwayat Muslim shalat Dhuhur) hingga sampai di kota yang dituju.

Di tengah jalan sebagian tetap shalat di saat waktu Asar telah tiba. Dan sebagian lainnya tetap mengikuti perintah Rasul untuk tidak shalat Asar.

Menyikapi itu Rasulullah SAW tidak meyalahkan salah satunya. Bahkan keduanya dibenarkan oleh beliau. Sebuah sikap yang luas, fleksibel dalam menyikapi adanya multi-opini di kalangan umatnya. Sikap yang mendahulukan aspek positif ketimbang mencari kesalahan.

Ingat, ini di saat beliau masih hidup. Beliau masih ada di tengah-tengah umatnya. Yang pastinya ketika beliau telah memerintahkan sesuatu maka tak boleh lagi ada penafsiran. Tapi beliau justru tidak menyalahkan mereka yang shalat di tengah jalan. Karena Rasul tahu mereka lakukan juga karena komitmen agama. Yaitu perintah Allah, “Sesungguhnya shalat itu ada waktu yang ditetapkan.”

Pada poin ini kesimpulan yang kita ambil adalah bahwa keteladanan kepada Rasul dalam urusan ubudiyah harus diikuti. Tapi pada sisi lain keteladanan itu jangan pula merendahkan keteladanan kita kepada beliau di aspek yang lain.

Dengan kata lain, umat harus serius dalam mengikuti sunahnya pada urusan ubudiyah. Bersunnah kepada beliau dalam melaksanakan ibadah-ibadah ritual. Jangan sampai dalam beribadah kita terlalu nyaman dengan kebuiasaan bertaklid buta kepada lingkungan di sekitar kita.

Namun semangat itu jangan pula melalaikan kita dalam meneladani karakter beliau dalam menyikapi perbedaan-perbedaan yang ada. Karena akhirnya kembali akan terjadi perilaku paradoks. Merasa sunah tapi melanggar sunah sekaligus. (*)

New York, 2 Desember 2019

Kolom oleh Imam Shamsi Ali, Presiden Nusantara Foundation dan Pendiri Pesantren Nur Inka Nusantara Madani US.

Editor Mohammad Nurfatoni.

Terserang Inferiority Complex, Nama Mohammad Diganti Mo
Tags: Imam Shamsi Ali
SendShare76Tweet48Share

Related Posts

Kenapa Harus Beli di Mekah, jika Sama-Sama Made in China?

Selasa 1 Maret 2022 | 20:54
705

Dr M Imam Shamsi Ali Lc MA: Kenapa Harus Beli di Mekah, Jika Sama-sama Made...

Kebebasan Beragama: Antara di Amerika Serikat dan Eropa Barat

Jumat 12 November 2021 | 18:51
304

Imam Shamsi Ali, Direktur Jamaica Muslim Center New York mengatakan, Religious Freedom berbeda antara di...

Pembatalan Haji, Argumentasi Ini Disoal

Jumat 4 Juni 2021 | 09:32
1.6k

Imam Shamsi Ali Pembatalan Haji, Argumentasi Ini Disoal oleh Imam Shamsi Ali, Imam di Kota...

Din Syamsuddin Ajak PCIM AS Siapkan Ramadhan yang Transformatif

Kamis 1 April 2021 | 14:42
297

Din Syamsuddin Ajak PCIM AS Siapkan Ramadhan yang Transformatif (Tangkapan layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) PWMU.CO -...

Lima Karakteristik Dunia Global Menurut Imam Shamsi Ali

Kamis 26 November 2020 | 19:37
74.2k

Lima Karakteristik Dunia Global Menurut Imam Shamsi Ali (Tangkapan layar Sugiran/PWMU.CO) PWMU.CO - Lima Karakteristik...

Agar Tidak Jadi Katak dalam Tempurung

Kamis 26 November 2020 | 08:56
56.4k

Nadjib Hamid: agar tidak jadi katak dalam tempurung (tangkapan layar Darul Setiawan/PWMU.CO) PWMU.CO – Agar...

Kenapa Biden Lebih Layak daripada Trump?

Jumat 6 November 2020 | 12:16
324

Donald Trump dan Joe Biden (Foto vulture.com) Kenapa Biden Lebih Layak daripada Trump? Kolom oleh...

Ketika Kekuasaan Mengalami Kepanikan

Selasa 6 Oktober 2020 | 11:15
280

Shamsi Ali Al-Kajangi Ketika Kekuasaan Mengalami Kepanikan, kolom ditulis oleh Shamsi Ali Al-Kajangi, diaspora Indonesia...

Lima Pesan Tahun Baru Imam Shamsi Ali

Rabu 1 Januari 2020 | 15:52
79

Imam Shamsi Ali memeberikan liamm pesan tahun baru 2020 untuk umat Islam. (FOTO Jawa Pos)...

Kita Harus Berani Menampilkan Islam yang Hidup

Rabu 25 Desember 2019 | 05:15
214

Imam Shamsi Ali (foto Jawa Pos) PWMU.CO - Rasulullah SAW terpuji dalam segala aspek kehidupannya....

Discussion about this post

Terpopuler Hari Ini

  • Enam Aspek Pemahaman dalam Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

    2868 shares
    Share 1147 Tweet 717
  • Din Syamsuddin ke Qatar Bicara Ujaran Kebencian dan Islamofobia

    131 shares
    Share 52 Tweet 33
  • Kisah Alumnus MTs Muda Kedungadem yang Menjabat di Dinas Kotawaringin Barat

    118 shares
    Share 47 Tweet 30
  • Inilah Finalis Festival Faqih Usman ke 6 Tahun 2022

    112 shares
    Share 45 Tweet 28
  • Dari Hobi Jadi Profesi, Instruktur KineMaster Indonesia

    1451 shares
    Share 580 Tweet 363
  • Umat Islam Ditakut-takuti dengan HTI, Wahabi, dan Radikalisme

    21484 shares
    Share 8594 Tweet 5371
  • Muhammadiyah Magetan Terima Amanah Wakaf Tanah

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • Mengenal Capaian Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka

    524 shares
    Share 210 Tweet 131
  • Inilah 120 Peserta Diksuspala Special Edition 2022 Majelis Dikdasmen PWM Jatim

    1215 shares
    Share 486 Tweet 304
  • Sejarah Halal Bihalal Versi Muhammadiyah

    209 shares
    Share 84 Tweet 52

Berita Terkini

Kabar

Smamio Gandeng PBS Kenalkan Budaya Tionghoa

Kamis 26 Mei 2022 | 21:06
21

Helena Aprilia (kiri menyamaikan materi di acara Foreign Language Space. Smamio Gandeng PBS Kenalkan Budaya TionghoaFlace) Istimewa/PWMU.CO) Smamio Gandeng PBS...

Read more

SMK Muhlibat Gelar Swab Antigen

Kamis 26 Mei 2022 | 20:57
36

Juara I LKTI Se-Kota Pasuruan Diraih Santri SPEAM

Kamis 26 Mei 2022 | 20:54
41

Kuota Haji Jatim Terbanyak Kedua

Kamis 26 Mei 2022 | 19:23
68

Din Syamsuddin ke Qatar Bicara Ujaran Kebencian dan Islamofobia

Kamis 26 Mei 2022 | 08:51
409

Inilah Finalis Festival Faqih Usman ke 6 Tahun 2022

Kamis 26 Mei 2022 | 08:22
349

Muhammadiyah Magetan Terima Amanah Wakaf Tanah

Kamis 26 Mei 2022 | 06:29
152

Smamga Gelar Upacara Perdana, Kolaborasi Ekstrakurikuler Unjuk Kemampuan

Kamis 26 Mei 2022 | 06:27
42

Kisah Alumnus MTs Muda Kedungadem yang Menjabat di Dinas Kotawaringin Barat

Kamis 26 Mei 2022 | 06:26
370

PCM Barat Bangun Panti, Donatur Berdatangan

Rabu 25 Mei 2022 | 22:00
98
PWMU.CO | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In