• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Kamis, Juli 7, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

3 Fase Keagamaan Bung Karno: dari Muslim KTP Jadi Muslim yang Yakin

Sabtu 9 Juli 2016 | 09:02
3 min read
172
SHARES
536
VIEWS
ADVERTISEMENT
Seoakarno (empat kanan) sedang shalat (foto Life)
Seokarno (empat dari kanan) sedang shalat (foto Life)

PWMU.CO – Presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno, dikenal sebagai sosok Muslim yang cukup militan. Bahkan salah satu kritiknya terhadap pola keagamaan Islam Indonesia begitu cukup terkenal hingga kekinian. Yaitu Islam sontoloyo, sebuah umat yang dalam kesehariannya tidak bisa bertanggung jawab, dan selalu mencari kesalahan orang lain.

Kenangan yang lebih mendalam lebih dirasakan warga Muhammadiyah karena Bung Karno tercatat sebagai salah satu anggota dan perintis kemajuan Muhammadiyah di Bengkulu. “Saya menjadi anggota resmi Muhammadiyah dalam tahun 1938,” katanya dalam amanat Muktamar Setengah Abad Muhammadiyah 1962. Bahkan beberapa potongan pidatonya yang menggebu-gebu menjadi “penyemangat” ber-Muhammadiyah. Seperti “Sekali Muhammadiyah Tetap Muhammadiyah” dan “Makin Lama Makin Cinta”.

Meski tergolong “kawakan” dalam ber-Islam, Bung Karno ternyata tidak meraihnya dengan serta-merta. Keber-Islamannya justru dicapai dengan jalan berliku, dari yang sekedar “Islam KTP” hingga mengantarkannya sebagai sosok yang yakin pada agamanya. Dalam amanat yang disampaikan pada tanggal 23 April 1948 di Masjid Besar Surakarta, Bung Karno menceritakan perjalanan jiwanya dari Islam karena keturunan dan masyarakat, menjadi seorang Muslim yang yakin akan kebenaran agamanya.

“Sebab maklum, Saudara-saudara, moga-moga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberi rahmat-berkat kepada Ibu saya, moga-moga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberi rahmat-berkat kepada Bapak saya —,kedua-duanya, Saudara­saudara, Ibu adalah, meskipun ber-Agama Islam, berasal daripada agama lain, orang Bali; Bapak, meskipun ber-Agama Islam, beliau adalah beragama –jikalau boleh dinamakan agama– Theosofie,” urai Bung Karno tentang kondisi agama keluarganya di depan peserta Muktamar Muhammadiyah 1962.

“Jadi kedua orangtua saya ini – yang saya cintai dengan segenap jiwa saya – sebenarnya tidak dapat memberi pengajaran kepada saya tentang Agama Islam. Ibu bekas agama Bali, Bapak penganut agama Theosofie,” lanjutnya tentang “kehampaan” pengajaran agama Islam dalam keluarganya.

Barulah pada tahun 1916-an, Soekarno mulai mengenal “lebih” ajaran Islam melalui tabligh yang dilakukan pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan, di Surabaya. “Dalam suasana yang remang-remang itu datanglah Kiai Ahmad Dahlan di Surabaya dan memberi tabligh mengenai Islam. Bagi saya (tabligh) itu berisi regeneration dan rejuvenation daripada Islam,” kata Soekarno.

Pencerahan Islam bung Karno semakin mendalam ketika memasuki tahun 1929. “Di kala tahun 1929, saya dipenjara, dimasukkan ke dalam sel yang berlapis empat pagar dinding gelap, ya gelap, kecuali ada sinar yang datang dari celah-celah jendela yang kecil. Di malam hari, saya lihat bintang gemerlapan di atas langit. Terbitlah air mataku, teringat saya kepada Dzat yang membuat semesta alam ini. Titikan air mataku, menembus dalam jiwaku. Di sinilah pertama kali jiwaku insyaf akan agama. Hatiku berhasrat sekali mempelajari agama, dengan membaca berbagai kitab-kitab agama yang tipis-tipis itu, yang diterbitkan oleh Perhimpunan-perhimpunan Islam.”

Tetesan ilham Ilahy yang kedua kali dirasakan Bung Karno ketika dia kembali ditangkap dan diasingkan oleh penjajah Belanda. “… yakni di kala saya dibuang ke Banda Neira di Flores. Jumlah penduduk di sana ada 800.000 orang. Hampir semuanya penyembah berhala, takut kepada pohon dan batu. Inilah sebabnya maka jiwa dan pikiran kami Iebih yakin bahwa Agama Islam adalah agama yang wajib dipeluk oleh setiap orang, karena ia dapat memimpin  kesopanan serta memperhalus masyarakat dan memusnahkan kekafiran.”

Fase ketiga yang membuat Bung Karno yakin tentang kebenaran agama Islam terjadi pada 1938, ketika dia bergabung secara resmi sebagai anggota Muhammadiyah. “Tetesan Ilahy yang ketiga kepadaku hingga meresap dalam jiwa se-insjaf-insyafnya, ialah di kala tempat pembuangan saya dari Flores telah dipindahkan ke Bengkulen (Bengkulu). Di sanalah terwujud masyarakat Islam yang benar-benar. Keinsyafan saya bertambah-tambah, sehingga saya yakin seyakin-yakinnya, bahwa agama Islam adalah agama yang haq, agama yang benar, agama yang saja cintai serta sayalah pembela Islam.”

Di Bengkulu, Bung Karno yang memang berpendidikan tinggi dipercaya sebagai ketua Majelis Pendidikan dan Pengajaran (sekarang Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah).  Dengan senang hati, dia menaiki sepeda onthelnya memberikan pengajaran pada siswa/ siswi Madrasah Muhammadiyah di Kebun Roos.

Delapan tahun sejak resmi menjadi anggota Muhammadiyah, tepatnya tahun 1946, Bung Karno meminta agar Muhammadiyah tidak memecat keanggotaannya dari Muhammadiyah. Sebab, pada tahun-tahun itu perbedaan paham politik memang cukup tajam. Meski semuanya punya tujuan yang sama, yaitu mengisi Indonesia yang baru merdeka secara bermartabat.

Ketika sebagian besar tokoh Muhammadiyah bergabung dalam Partai Masyumi, Soekarno bersama tokoh Muhammadiyah lain seperti Roeslan Abdul Gani dan Mulyadi Djoyo Martono justru bergabung di Partai Nasional Indonesia (PNI). Seperti kata Bung Karno, sekali Muhammadiyah tetap Muhammadiyah, meski berbeda pandangan politik. (iqbal paradis alhaedar)

Tags: BengkuluEndeIslam KeturunanSoekarnoSoekarno Muslim
SendShare69Tweet43Share

Related Posts

Sekolah Menulis PWMU.CO dan Pendidikan Politik

Sabtu 26 Maret 2022 | 14:49
177

Sekolah Menulis: Ilustrasi bendera PWMU.CO Sekolah Menulis PWMU.CO dan Pendidikan Politik, opini Prima Mari Kristanto,...

Dari Ajakan Hassan Din, Soekarno Akhirnya Masuk Muhammadiyah

Senin 1 November 2021 | 22:44
516

Presiden Soekarno saat memperhatikan aktivitas kerajinan tangan siswi Muhammadiyah Padang Panjang tahun 1950 (FB Elsya...

Pidato Bung Karno 1 Juni 1945

Selasa 1 Juni 2021 | 05:39
1.4k

Bung Karno PWMU.CO- Pidato Bung Karno disampaikan dalam Rapat Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan pada...

Ibu Fatmawati, Aktivis Aisyiyah yang Terlupakan

Rabu 19 Mei 2021 | 09:31
1.1k

Presiden Soekarno dan Ibu Fatmawati. Ibu Fatmawati, Aktivis Aisyiyah yang Terlupakan oleh Nurbani Yusuf,  Komunitas...

Pancasila 1 Juni Berasal dari San Min Chu I

Minggu 28 Juni 2020 | 07:58
5.8k

Pancasila 1 Juni disampaikan Bung Karno di sidang BPUPKI. PWMU.CO- Pancasila 1 Juni 1945 menjadi...

Dor Pancasila! PKI Dibangkitkan?

Senin 1 Juni 2020 | 07:58
931

Dhimam Abror Djuraid penulis Dor Pancasila! PKI Dibangkitkan? (sketsa ulang Foto oleh Atho' Khoironi/PWMU.CO) PWMU.CO...

The Joker, Ini Kelucuan Presiden-Presiden Kita

Minggu 10 November 2019 | 13:04
641

Joaquin Phoenix dalam the Joker (Foto: indatoday.in) PWMU.CO - Presiden Jokowi terbukti lucu. Sambutannya di...

Dari Vlog, Kisah Soekarno, hingga Merdeka Harga Mati di SMP Musasi

Senin 26 Agustus 2019 | 19:38
315

Para pemenang foto bersama Kepala SMP Musasi dan dewan guru (Darul Setiawan/PWMU.CO) PWMU.CO - Farah...

Religiusnya Soekarno yang Selalu Ingatkan Kemerdekaan Itu Berkat Rahmat Allah di Setiap Peringatan HUT RI

Rabu 17 Agustus 2016 | 14:21
568

Soekarno berdoa setelah pembacaan Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Foto...

Alasan Spiritual Bung Karno Memilih Angka 17 untuk Bacakan Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945

Rabu 17 Agustus 2016 | 08:07
336

Bung Karno saat membacakan proklamasi Kemerdekaan RI pada 9 Ramadhan 1364...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah Lokasi Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Kota Surabaya

    13398 shares
    Share 5359 Tweet 3350
  • Hukum Puasa Arafah Ikut Arab Saudi, Shalat Idul Adha Ikut Indonesia

    3928 shares
    Share 1571 Tweet 982
  • Masuknya Virus Salafi ke Jantung Muhammadiyah

    10083 shares
    Share 4033 Tweet 2521
  • Prof Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Kurang Sombong dengan Prestasinya

    3225 shares
    Share 1290 Tweet 806
  • Begini Calon Jamaah Haji Mencuci Pakaian di Mekah

    2602 shares
    Share 1041 Tweet 651
  • Jangan Keliru! Ada Dua Macam Air Zamzam di Masjid Al-Haram

    2791 shares
    Share 1116 Tweet 698
  • Alphard untuk Ustadz dan Umat

    654 shares
    Share 262 Tweet 164
  • Muhammadiyah dan Salafi: Serupa tapi Tak Sama, Ini Bedanya

    12364 shares
    Share 5654 Tweet 2796
  • Kasus ACT, Begini Komentar Abdul Mu’ti

    492 shares
    Share 197 Tweet 123
  • Enam Aspek Pemahaman dalam Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

    7387 shares
    Share 2955 Tweet 1847

Berita Terkini

  • Bermuka Dua: Muhammadiyah Sekaligus Salafi, Mungkinkan? Kamis 7 Juli 2022 | 12:04
  • Akal sehat pesantren
    Dimensi Revolusi Diri Ibadah HajiKamis 7 Juli 2022 | 11:53
  • Lahan dakwah dan ladang pahala pada 20 ribu mahasiswa Umsida. Liputan Mahyuddin, kontributor PWMU.CO dari Kabupaten Sidoarjo.
    Umsida Proyeksikan 20 Ribu Mahasiswa yang Bisa Jadi Lahan Dakwah dan PahalaKamis 7 Juli 2022 | 10:32
  • Hari Tarwiyah, Sebagian Jamaah Sudah di Mina, Ini yang DilakukanKamis 7 Juli 2022 | 09:52
  • Khutbah Idul Adha
    Khutbah Idul Adha, Teladan Nabi Ibrahim Menghadapi Carut Marut KehidupanKamis 7 Juli 2022 | 09:20
  • Daftar Lokasi dan Khatib Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Malang RayaKamis 7 Juli 2022 | 07:39
  • 32 ribu sekolah, dari PAUD hingga SMA/SMK daftar mandiri Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Liputan Syaifulloh, kontributor PWMU.CO.
    32 Ribu Sekolah Daftar Mandiri Implementasi Kurikulum MerdekaKamis 7 Juli 2022 | 06:33
  • Inilah Lokasi Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Kota SurabayaRabu 6 Juli 2022 | 20:40
  • Alumni Smamda
    Alumni Smamda Ini Terus BerprestasiRabu 6 Juli 2022 | 18:20
  • Prof Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Kurang Sombong dengan PrestasinyaRabu 6 Juli 2022 | 16:55

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In