• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Kamis, Februari 25, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kabar

Inilah Kisah ‘Nakal’ Para Santri di Balik Kesuksesannya Kini

Sabtu 9 Juli 2016 | 21:49
in Kabar
224
SHARES
224
VIEWS
Agus Kristiono (podium) dalam Reuni Nasional Pondok Pesantren Muhammadiyah Babat (foto Nurfatoni)
Agus Kristiono (podium) dalam Reuni Nasional Alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Babat (foto Nurfatoni)

PWMU.CO – Apa yang terjadi jika 500-an alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Babat berkumpul dan bercerita tentang masa lalunya saat mereka menjadi santri? Dalam acara Reuni Nasional Alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Babat, Lamongan yang berlangsung Sabtu (9/7) siang, empat alumni didaulat untuk memberi pesan dan kesan selama menjadi santri. Sebagian ceritanya adalah kisah ‘kenakalan’ mereka.

(Baca: Sukses Berkat Nyantri, Inilah Testimoni Alumni Pesantren Muhammadiyah)

“Saya dulu termasuk santri yang nakal. Pernah diancam dikeluarkan dari pondok,” demikian Agus Kristiono, salah satu alumni yang didaulat berbicara mewakili angkatan tahun 90-an. Agus bercerita, bahwa ia pernah beberapa kali keluar malam dari pondok dengan melompat pagar. “Waktu itu saya diajak senior nonton film. Kami lompat pagar belakang. Sialnya, pagarnya roboh saat kami panjat, yang menyebabkan kepala senior bocor dan harus dijahit,” kata Agus yang malam itu di samping harus mengurus pengobatan seniornya, juga harus menegakkan kembali pagar tembok, agar tidak diketahui KH Mukhlis Sulaiman, pendiri dan pengasuh pondok saat itu.

“Tapi meskipun termasuk nakal, saya merasakan sekali manfaat yang besar dari pondok ini,” kata pria yang kini berdinas di TNI AU ini. Agus bercerita, suatu saat di acara dinas ia pernah secara mendadak diminta sang komandan untuk menggantikan petugas pembaca doa yang berhalangan hadir. “Alhamdulillah saya bisa menjalankan tugas itu. Dan dapat amplop berisi Rp 1,5 juta,” tutur Agus disambut tawa hadirin.

Baca Juga:  Lima Kali Usahanya Terbakar, Saudagar Muhammadiyah Timika Asal Lamongan Ini Kini Sukses

(Baca juga: Pesantren Muhammadiyah Babat Apresiasi Kepedulian Alumni)

Sementara itu Muhammad Yusuf yang didaulat untuk mewakili angkatan 80-an bercerita, “Saya pernah diminta Pak Mukhlis untuk muhadarah (belajar pidato, red). Tapi saya nggak bisa dan bersembunyi di dalam podium.” Tapi momentum itu justru membuat penulis buku Menabur Benih Karakter ini bertekad untuk bisa berbicara di hadapan umum. Dan terbukti, selain menjadi guru, kini ia juga seorang trainer dan motivator.

Lain lagi dengan Aan Khunaifi yang mewakili angkatan 2000-an. Ia bercerita bagaimana mendalamnya pesan yang diberikan KH Mukhlis Sulaiman kepadanya. Menurutnya, ada empat pesan Pak Mukhlis yang selalu diingatnya. “Pertama, beliau berpesan bahwa yang mencari ilmu, maka akan dimudahkan oleh Allah,” ungkapnya. Pesan kedua yang diingat Aan adalah saat ia bertemu dengan Kyai Mukhlis di Lamongan. “Beliau bertanya pada saya, apakah sudah menikah? Lalu Pak Mukhlis berpesan bahwa jika ingin bahagia, maka menikahlah.”

Baca Juga:  Kuis ala Pesantren Muhammadiyah Babat

Pesan ketiga adalah soal sikap toleransi terhadap perbadaan furu’iyah. Menurut Aan, Kyai Mukhlis memberi contoh soal shalat. Bahwa kaifiyah shalat dari Nabi SAW itu hanya diterima lewat teks tertulis. “Bagaimana persisnya, kita tidak tahu. Makanya jangan menyalahkan shalat orang lain,” kata Aan menirukan Kyai Mukhlis. Pesan terakhir Kyai Mukhlis, kata Aan, adalah pesan filosofis “Ngono yo ngono neng ojo ngono (begitu tapi jangan begitu)”.

(Baca juga: Lima Kali Usahanya Terbakar, Saudagar Muhammadiyah Timika Asal Lamongan Ini Kini Sukses)

Selain mengundang alumni yang pernah menjadi santri formal, panitia reuni juga mengundang santri yang pernah diajar Kyai Mukhlis sebelum berdirinya pondok pesantren secara formal. “Dulu kami diajar berlima oleh Kyai Mukhlis. Belajar tafsir Alquran Surat Albaqarah. Kami belajar dua kali dalam satu pekan,” kata Alifin yang belajar pada Kyai Mukhlis tahun 70-an. Wakil Ketua STIKES Muhammadiyah Lamongan ini bersyukur pernah belajar pada Kyai Mukhlis dan sekaligus menjadi cikal bakal Pondok Pesantren Muhammadiyah Babat ini.

Baca Juga:  Tak Takut Risiko Berjuang, Ternyata Amien Rais dan Din Syamsuddin Praktikkan Ilmu Khouf

Sementara itu Mudir Pesantren KH Abdul Muhaimin merasa bangga pada para alumni yang tersebar di berbagai tempat di Tanah Air. “Beberapa yang bergelar doktor. Ada beberapa yang berprofesi dokter. Ada banyak pengusaha, guru, dan profesi lainnya. Itu yang membuat kami bangga. Semoga ilmu yang didapatkan dari pondok ini bermanfaat,” katanya.

Ketua Panitia Reuni Nasional (Rena) Samuri mengucapkan terima kasih pada para alumni yang telah berpartisipasi atas suksesnya acaranya ini. Ia juga membakar semangat alumni dengan yel-yel “Pondok Pesantren Muhammadiyah: Pondokku, Pondokmu, Pondok Kita.” Di akhir acara, terkumpul dana spontanitas sebesar Rp 15 juta. “Dana ini rencanya akan dipakai untuk rehab asrama putri,” kata Samuri. Sebelumnya, alumni telah menyalurkan sumbangan alumni sebesar Rp 40 juta untuh perbaikan asrama putra. (MN)

Para Peserta Reuni Nasional Alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Babat(foto Murfatoni)
Para Peserta Reuni Nasional Alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Babat (foto Nurfatoni)
Tags: Pesantren Muhammadiyah BabatReuni Nasional (Rena)
Share90Tweet56SendShare

Related Posts

KH Muchlis Sulaiman, Mubaligh-Politisi Hafidh Quran
Featured

KH Muchlis Sulaiman, Mubaligh-Politisi Hafidh Quran

Selasa 27 Oktober 2020 | 13:48
1.8k
Santriwati Babat Bikin Cobek
Kabar

Santriwati Babat Bikin Cobek

Sabtu 11 April 2020 | 14:41
319
Kuis ala Pesantren Muhammadiyah Babat
Kabar

Kuis ala Pesantren Muhammadiyah Babat

Selasa 7 April 2020 | 09:10
350
Ini Ciri Generasi Ulul Albab yang Harus Diamalkan Santri Muhammadiyah
Kabar

Ini Ciri Generasi Ulul Albab yang Harus Diamalkan Santri Muhammadiyah

Senin 22 April 2019 | 05:38
86
Wakil Rektor Ini Mengakui jika Antre Makan di Pondok adalah Bagian Pendidikan Karakter
Kabar

Wakil Rektor Ini Mengakui jika Antre Makan di Pondok adalah Bagian Pendidikan Karakter

Senin 16 April 2018 | 15:57
61
Gempitanya Muhadhoroh ala Santri Pesantren Muhammadiyah Babat
Kabar

Gempitanya Muhadhoroh ala Santri Pesantren Muhammadiyah Babat

Minggu 27 Agustus 2017 | 18:04
156

Discussion about this post

Berita Terbaru

Bisnis kuliner Tan Mei Hwa

Bisnis Kuliner Tan Mei Hwa, Setahun Buka Empat Warung

Rabu 24 Februari 2021 | 16:12
OST Collabs Edition Sajikan Badminton

OST Collabs Edition Sajikan Badminton

Rabu 24 Februari 2021 | 12:20
Demi SNMPTN 2021, Siswa Smamsatu Gresik Ini Datang dari Bogor

Demi SNMPTN 2021, Siswa Smamsatu Gresik Ini Datang dari Bogor

Rabu 24 Februari 2021 | 11:32
Kontroversia pro LGBT

Kontroversi Pro LGBT Jadi Dubes Saudi

Rabu 24 Februari 2021 | 10:12
Muslim China 25 Juta, Tahun 2050 Diprediksi 53 Juta

Muslim China 25 Juta, Tahun 2050 Diprediksi 53 Juta

Rabu 24 Februari 2021 | 09:24
AM Fatwa Gigih Usulkan Pahlawan Nasional Tokoh Islam

AM Fatwa Gigih Usulkan Pahlawan Nasional Tokoh Islam

Rabu 24 Februari 2021 | 06:53
12 Mahasiswa dan 4 Muadzin Terima Beasiswa Lazismu Umla

12 Mahasiswa dan 4 Muadzin Terima Beasiswa Lazismu Umla

Rabu 24 Februari 2021 | 06:05
Dari Nutfah, Alaqah, hingga Mudghah, tiga proses penciptaan manusia yang termaktub pada al-Quran surah al-Mukminun ayat 12-14.

Tiga Proses Penciptaan Manusia

Selasa 23 Februari 2021 | 21:58
Buya Hamka

Pertentangan Buya Hamka-Mohammad Yamin Berakhir Husnul Khatimah

Selasa 23 Februari 2021 | 21:50
Pesan Terakhirnya tentang Tulisan yang Menggetarkan

Pesan Terakhirnya tentang Tulisan yang Menggetarkan

Selasa 23 Februari 2021 | 21:01

Milad PWMU.CO

Wawancara dengan Buya Syafii Ma'arif adalah salah satu kenangan tak terlupakan kontributor Malang Uzlifah. Ada juga kenangan bersama Haedar Nashir, Emha Ainun Nadjib.
Milad PWMU.CO

Wawancara dengan Buya yang Tak Terlupakan

Minggu 22 Maret 2020 | 06:32
949

Uzlifah bersama suami Nugroho Hadi Kusuma dan Harakah El Muhammady Kusumadiningrat, usai mewawancarai Buya Syafii Ma'arif (Syarifudin Raisul Haq K/PWMU.CO)....

Read more
Sakit pun masih menulis berita. Itulah pengalaman kontributor Gresik Estu Rahayu. Kegiatannya sebagai guru dan aktivis Aisyiyah memang ketat. Tapi bisa menyiasatinya.

Sakit pun Masih Menulis Berita

Kamis 19 Maret 2020 | 11:33
455
Empat Tahun Sekolah Menulis. Pemeo ‘menulis itu sulit’ ternyata tidak benar. Setidaknya dibuktikannya. Ratusan penulis berhasil lahir dari rahimnya.

Empat Tahun Sekolah Menulis PWMU.CO

Rabu 18 Maret 2020 | 05:58
520
Bahagia dan sedih di liputan khusus pertama dialami Faiz Rijal Izzuddin, kontributor Lamongan yang 'hijrah' ke Solo. Berikut catatan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Solo itu.

Bahagia dan Sedih di Liputan Khusus Pertama

Sabtu 14 Maret 2020 | 06:37
452
Pengalaman jadi editor intrenal di lingkungan sekolah Muhammadiyah GKB yang diceritakan Ichwan Arif ini seperti merawat tanaman agar tetap hijau, terus tumbuh dan berkembang.

Pengalaman Jadi Editor Internal Sekolah

Kamis 5 Maret 2020 | 09:02
354

Berita Terpopuler

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    694363 shares
    Share 277745 Tweet 173591
  • Penembak Laskar FPI Terkuak

    12512 shares
    Share 5005 Tweet 3128
  • Bisnis Kuliner Tan Mei Hwa, Setahun Buka Empat Warung

    5988 shares
    Share 2395 Tweet 1497
  • Jeffrey Lang, Pakar Matematika Masuk Islam setelah Baca Al-Baqarah

    5903 shares
    Share 2361 Tweet 1476
  • Mengenang Kusnan Sumber, Mubaligh dan Politisi Militan

    2936 shares
    Share 1174 Tweet 734
  • 12 Mahasiswa dan 4 Muadzin Terima Beasiswa Lazismu Umla

    1706 shares
    Share 682 Tweet 427
  • Kontroversi Pro LGBT Jadi Dubes Saudi

    520 shares
    Share 208 Tweet 130
  • Demi SNMPTN 2021, Siswa Smamsatu Gresik Ini Datang dari Bogor

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Ketua PCM Pringkuku Wafat Mendadak Usai Pimpin Rapat

    229 shares
    Share 92 Tweet 57
  • Ayat Alif Laam Miim Bikin Merinding Orang Yahudi

    14880 shares
    Share 5952 Tweet 3720
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In