
PWMU.CO-SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo mengadakan kunjungan ke Politeknik Negeri Bali, Kamis (12/12/2019).
Peserta kunjungan berjumlah 277 siswa kelas XI didampingi oleh 18 guru. Kunjungan dimulai pukul 09.00 sampai 11.00 WITA dilaksanakan di Gedung Widya Padma Politeknik.
Kepala Pusat Bahasa Politeknik I Wayan Dana Ardika SS MPd dan Kepala Unit Publikasi dan Penerbitan I Made Widiantara SPsi MSi menyambut kunjungan ini. Mereka menggunakannya sebagai sarana promosi kampus serta memperkenalkan lebih jauh tentang Politeknik ini kepada para murid.

I Wayan Dana Ardika menjelaskan, ini politeknik pertama yang dibangun di Bali. Kampus ini memiliki 16 program studi. ”Semua jurusan di sini payung hukumnya adalah pariwisata, karena ciri khas di Bali adalah pariwisata. Maka yang diajarkan dan dipraktikkan adalah wisata,” katanya.
Ia menambahkan, misalkan di Jurusan Teknik Sipil, bagaimana pariwisata harus bisa masuk di sana. Maka mahasiswa dilatih untuk bisa membuat bangunan sesuai dengan kearifan lokal di Bali, seperti itu konsepnya,” tambahnya.
Seandainya lulusan teknik sipil mendapatkan pekerjaan di daerah masing-masing misal Sidoarjo, sambung dia, mereka bisa merencanakan bangunan dengan mengadopsi kearaifan lokal daerahnya.
Ardika juga menjelaskan, visi dan misi Politeknik menjadi lembaga pendidikan tinggi vokasi yang mampu menghasilkan lulusan profesional berdaya saing internasional
”Misalkan adik-adik SMA kuliah di politeknik mengambil jurusan komputer. Di awal semester akan mendapatkan teori kira-kira sebulan dua bulan. Selanjutnya diminta praktik aplikasi di lab,” tuturnya.
”Setelah praktik di lab dan cakap maka adik adik dikirim ke industri untuk bekerja lewat Praktik Kerja Lapangan atau PKL. Politeknik Negeri menjalin kerja sama dengan hotel bintang lima skala nasional dan internasional dalam mengirim mahasiswanya untuk PKL,” ujarnya
Di kampus ini, kata dia, banyak porsi belajar di laborotorium dan industri 70 persen , dengan harapan mahasiswa yang tamat di sini semuanya bekerja dan tidak ada yang menganggur.
“Sering kita menghubungi alumni dan kita tahu mereka terikat pekerjaan dengan tempat mereka magang,” terangnya.
Selain menghasilkan lulusan profesional dengan sistem pendidikan yang tepat, politeknik juga menghasilkan lulusan berdaya saing internasional.
”Semua mahasiswa di politeknik kami harus menguasai bahasa asing. Adik-adik semua harus bisa bersaing di kanca internasional. Karena persaingan di Bali tidak hanya orang lokal, tetapi dengan orang dari banyak negara,” tandasnya.
Karena itu kampus menyediakan unit Lab Bahasa yang mendukung semua jurusan. Ada 40 dosen bahasa untuk semua jurusan. Mereka melakukan pelatihan kebahasaan kepada mahasiswa. Ada bahasa Mandarin, Rusia, Jepang, Inggris dan lainnya.
Wakasek Humas Smamita Emil Mukhtar SKom menyatakan, kunjungan ini mengajak seluruh anak didiknya tahu tentang wawasan kehidupan kampus di luar Jawa Timur.
”Kami membawa 277 siswa ke politeknik karena ada kesamaan visi antara Smamita dengan Politeknik Negeri Bali. Kunjungan kami selama ini hanya berpusat di Surabaya, kini memberanikan diri kunjungan kampus ke Bali dan mudah-mudahan tahun depan ada siswa dari Smamita yang bisa belajar di kampus ini,” katanya. (*)
Penulis Wahyu Murti Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post