• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Kamis, Juli 7, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Tapak Tilas Muhammadiyah Jombang, Didirikan Anak-Anak Kiai

Selasa 24 Desember 2019 | 22:30
4 min read
346
SHARES
629
VIEWS
ADVERTISEMENT
Rumah KH Nur Salim tempat diskusi pendirian Muhammadiyah Jombang.

PWMU.CO-Desa Sambongdukuh tak jauh dari pusat kota Jombang. Lokasinya di utara Pasar Legi Citra Niaga. Berdekatan dengan pondok-pondok pesantren besar seperti Tambakberas dan Denanyar.

Di Sambongdukuh itu terletak Pondok Pesantren Al Mimbar. Nama pondok ini memang tak tenar tapi di sinilah punjer dakwah Islam berasal. Inilah pondok tertua di kota santri ini.

Memasuki Pesantren Al Mimbar, bangunannya masih terawat. Temboknya tersapu cat bersih. Di samping pondok, berdiri rumah-rumah pendirinya yang sekarang didiami cucu dan cicitnya.

”Ini dulu tempat diskusi pendiri Muhammadiyah Jombang. Juga, tempat Kiai Hasyim Asy’ari nyantri langsung kepada KH Mimbar,” ujar Ning Aisyah yang menerima rombongan Tim Museum PWM Jatim, Ahad (22/12/2019).

Ning Aisyah, cicit KH Mimbar, mempersilakan masuk tamunya. Di atas rumah bersejarah ini tertera angka tahun pembangunannya 1929.

Angka itu boleh jadi merujuk tahun setelah selesai direnovasi menjadi rumah tembok.  Padahal pertemuan para tokoh yang berdiskusi dan mengaji ke KH Mimbar terjadi sebelum tahun itu.

“Ini rumah Gus Rifai, Gus Kusen, Gus Salim, pendiri Muhammadiyah Jombang,” tambah Aisyah setelah duduk membuka omongan kepada  tamunya.

Tiga nama itu adalah anak-anak KH Mimbar yang pada tahun 1924 mendirikan Muhammadiyah Cabang Jombang.  Informasi ini berdasarkan keterangan yang tertulis dalam Surat Keputusan (SK) Pendirian Muhammadiyah Jombang yang dibuat tahun 1967.

Rumah Kiai Mimbar, punjer para kiai pesantren Jombang.

SK Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Yogyakarta itu ditandatangani oleh Ketua KH A Badawi dan Sekretaris M. Djindar Tamimy pada 4 Juni 1967/25 Safar 1387.

Gus Salim, nama lengkapnya Nur Salim, menikah dengan Masfufah, sepupu dari KH Wahab Chasbullah dari Pesantren Tambakberas. Masfufah juga saudara sepupu dengan KH Hasyim Asy’ari.

Ning Aisyah lalu mengajak keliling pondok pesantren. Dikenalkan bangunan yang dulu sering dipakai pendiri Muhammadiyah untuk berdiskusi. Juga ditunjukkan pemakaman yang terletak di  tengah pesantren.

Di sini berjajar makam-makam yang rapi. Di sini dimakamkan KH Mimbar dan keluarganya. Termasuk tiga gus pendiri Muhammadiyah itu.

KH Mimbar lahir sekitar tahun 1864. Nama aslinya Muhammad Manshur anak dari KH Hasan Rifai dari Pesantren Sewulan Pagotan Madiun. Dijuluki Kiai Mimbar kemungkinan karena pandai berceramah di atas mimbar sehingga menarik perhatian jamaah.

Dikaruniai 9 anak. Tiga orang anaknya ini, Gus Rifai, Gus Kusen, Gus Salim, pendiri Muhamamidyah. Salah satu anak perempuannya, Mu’mimah, menikah dengan KH Hamid Chasbullah, saudara KH Wahab Chasbullah. Kiai Mimbar disebut se zaman dengan Syekhona Cholil Bangkalan dan berteman akrab. KH Hasyim Asy’ari juga berguru kepada dua kiai ini.

Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jombang Hadi Nur Rochmat menceritakan, tiga serangkai Muhammadiyah anak Kiai Mimbar itu mengenal persyarikatan ini dari Surabaya.

”Ikut kajian Kiai Mas Mansur di Peneleh. Karena membawa misi pembaharuan, mereka tertarik kemudian meminta izin mendirikan Muhammadiyah di Jombang,” ujarnya.

Pendirian Muhammadiyah ini terlaksana tahun 1924. Dua tahun sebelum organisasi Nahdlatul Ulama (NU) didirikan KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Chasbullah.

”Menurut cerita, tiga serangkai ini meminta restu Kiai Mimbar, Kiai Wahab Chasbullah Tambakberas dan Kiai Bisri Syansuri Denanyar Jombang,” kata Nanang, panggilan Hadi Nur Rochmat. Berarti para kiai ini tidak bermasalah dengan ide pembaruan Muhammadiyah.

Sementara Fathurrahman, anggota Majelis Tarjih PWM Jatim asal Jombang menambahkan, para kiai tersebut setuju, dengan alasan kelompok dakwahnya bisa dibagi. NU berdakwah di kalangan masyarakat desa, Muhammadiyah berdakwah di kalangan priyayi.

Fathurrahman pernah mendapatkan cerita itu dari Kiai Fauzan, dan Kiai Fauzan mendapatkan cerita langsung dari Gus Rifai, salah satu dari tiga serangkai anak Kiai Mimbar.

Setelah direstui, ketiga serangkai tersebut datang ke Kiai Mas Mansur dan berdirilah Muhammadiyah pada tahun 1924. Saat itu tujuan utama pendirian Muhammadiyah untuk menyebarkan ajaran agama Islam dan semangat pembaruan meluruskan cara beribadah umat Islam.

Muhammadiyah Jombang juga mendatangkan Kiai Mas Mansur untuk mengisi pengajian ke pondok ini. Tapi belum diketahui berapa jumlah orang-orang yang tertarik dengan ide pembaruan Muhammadiyah saat itu.

Menurut Fathurrahman, sejarah panjang ini membuat hubungan Muhammadiyah dan NU sudah akrab sejak lama karena lahir dari rahim yang sama yaitu pondok pesantren.

”Pernah terjadi gesekan panas saat peristiwa Presiden Gus Dur lengser. Karena isunya Gus Dur dilengserkan oleh Ketua MPR Amien Rais yang orang Muhammadiyah,” katanya.

Tapi gesekan itu tak sampai memakan korban. ”Ya cuma rumah warga Muhammadiyah tiba-tiba ditulisi apa gitu,” ujar Fathurrahman yang saksi sejarah saat peristiwa itu.

Peristiwa panas ini tidak memakan waktu lama. Setelahnya pimpinan NU, Muhammadiyah, dan masyarakat China bertemu di rumah Kiai Muhid Jailani. Kemudian membuat wadah Forum Komunikasi Masyarakat Jombang.

Sebelum peristiwa itu, hubungan NU dan Muhammadiyah kompak. Bahkan saat Muhammadiyah mengadakan Pekan Olahraga Nasional Hizbul Wathan (PON HW) 1998 di Jombang ada lomba lari. Start di Gedung Dakwah Muhammadiyah, finish di Tebu Ireng. (*)

Penulis Teguh Imami  Editor Sugeng Purwanto

Tags: Kiai MimbarMuhammadiyah JombangPesantren Mimbar
SendShare225Tweet50Share

Related Posts

Muhammadiyah Jombang Salurkan Dua Ton Telur bagi Korban Banjir

Selasa 2 Maret 2021 | 04:23
80

Muhammadiyah Jombang Salurkan Dua Ton Telur: Tampak Warga menerima paket bantuan tim lapangan (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO...

Tak Patah Semangat Biarpun Tak Temui Lapangan Untuk Shalat Ied

Rabu 6 September 2017 | 15:24
36

Ikatan Pelajar Mualimin Mualimat Yogjakarta PWMU.CO-Karena tempat baksos mayoritas masih tradisionalis,...

Ribuan Warga Sambut Antusias Turba Berkemajuan

Senin 20 Februari 2017 | 12:16
73

Ribuan warga Muhammadiyah Jombang begitu antusian mengikuti rangkaian acara Turba. (Foto:...

Narkoba dan HIV-AIDS Meningkat di Kota Santri, Saatnya Muhammadiyah-NU Bersatu

Senin 16 Mei 2016 | 07:47
56

Ketua dan anggota PDM Kabupaten Jombang 2015-2020 setelah pelantikan di pendopo...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah Lokasi Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Kota Surabaya

    11031 shares
    Share 4412 Tweet 2758
  • Hukum Puasa Arafah Ikut Arab Saudi, Shalat Idul Adha Ikut Indonesia

    3490 shares
    Share 1396 Tweet 873
  • Masuknya Virus Salafi ke Jantung Muhammadiyah

    9920 shares
    Share 3968 Tweet 2480
  • Prof Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Kurang Sombong dengan Prestasinya

    2881 shares
    Share 1152 Tweet 720
  • Begini Calon Jamaah Haji Mencuci Pakaian di Mekah

    2586 shares
    Share 1034 Tweet 647
  • Jangan Keliru! Ada Dua Macam Air Zamzam di Masjid Al-Haram

    2785 shares
    Share 1114 Tweet 696
  • Alphard untuk Ustadz dan Umat

    601 shares
    Share 240 Tweet 150
  • Muhammadiyah dan Salafi: Serupa tapi Tak Sama, Ini Bedanya

    12332 shares
    Share 5641 Tweet 2788
  • Khutbah Idul Adha 2022: Spirit Kurban untuk Membangun Bangsa Berkemajuan

    502 shares
    Share 201 Tweet 126
  • Adakah Tuntunan Puasa Tarwiyah sebelum Idul Adha, 8 Dzulhijjah?

    5313 shares
    Share 2125 Tweet 1328

Berita Terkini

  • Daftar Lokasi dan Khatib Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Malang RayaKamis 7 Juli 2022 | 07:39
  • 32 ribu sekolah, dari PAUD hingga SMA/SMK daftar mandiri Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Liputan Syaifulloh, kontributor PWMU.CO.
    32 Ribu Sekolah Daftar Mandiri Implementasi Kurikulum MerdekaKamis 7 Juli 2022 | 06:33
  • Inilah Lokasi Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Kota SurabayaRabu 6 Juli 2022 | 20:40
  • Alumni Smamda
    Alumni Smamda Ini Terus BerprestasiRabu 6 Juli 2022 | 18:20
  • Prof Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Kurang Sombong dengan PrestasinyaRabu 6 Juli 2022 | 16:55
  • Merawat kerukunan
    Merawat Kerukunan, Nasyiah Bikin Acara IniRabu 6 Juli 2022 | 16:09
  • Hukum Puasa Arafah Ikut Arab Saudi, Shalat Idul Adha Ikut IndonesiaRabu 6 Juli 2022 | 15:41
  • SDMM Menyandang Sekolah Ramah Anak, Ini Daftar Resmi SRARabu 6 Juli 2022 | 15:00
  • Duta Kosmetik
    Duta Kosmetik Ini Murid SmamdaRabu 6 Juli 2022 | 14:52
  • Inilah Makanan Favorit CJH asal Indonesia di MekahRabu 6 Juli 2022 | 13:34

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In