Berpakaian Arab Baduwi dan Cium ‘Hajar Aswad’ di Al Amoudi

Hajar Aswad di Museum Al Amoudi
Penulis mencoba berpakaian Arab Baduwi di Museum Al Amoudi. (Mardi Kusdani/PWMU.CO)

PWMU.CO – Sebelum meninggalkan Kota Mekah menuju Bandara King Abdul Aziz di Jeddah, 48 orang jamaah umrah PT Relasi Laksana Wisata melaksanakan Thawaf Wada’ (Thawaf Perpisahan) bakda shalat Subuh di Masjid Alharam, Sabtu, (28/12/19).

Beberapa jamaah terharu menangis seakan enggan meninggalkan Masjid Alharam. “Rasanya cepat sekali kita berada di Mekah dan hari ini harus balik ke Tanah Air. Semoga suatu saat Allah memanggil kami kembali ke Baitullah,” harap Dewi Susanah, jamaah asal Gresik sambil berkaca-kaca matanya.

Dalam perjalanan menuju Jeddah, rombongan mampir ke Museum Al ‘Amoudi di pinggiran Kota Mekah. Di museum tersebut rombongan menikmati nuansa peradaban Arab zaman dahulu. Berbagai properti peradaban dan perlengkapan harian masyarakat Arab zaman dulu ada di situ. Mulai dari sumur, bangunan tanah liat, perlengkapan memasak, ranjang, perhiasan, dan pakaian. Ada juga peralatan perang tentara Arab, seperti baju dan pedang.

Tempat ini juga menarik digunakan berswafoto. Pengunjung bisa memanfaatkan properti yang tersedia untuk berfoto. Bisa berpakaian Arab, juga berpakaian tentara Arab. Salah satu spot yang menarik untuk berfoto yaitu foto tiga dimensi Hajar Aswad. Pengunjung bisa berfoto di sana seakan mencium Hajar Aswad yang asli.

Dewi Susanah mencium replika 3D Hajar Aswad di Museum Al Amoudi (M Fadloli Aziz/PWMU.CO)

Pesan Terakhir di Jeddah

Selepas dari Museum Al Amoudi rombongan menuju ke Jeddah. Di perjalanan, Muthowif Agus Salim menyampaikan pesan kepada jamaah, “Semoga perjalanan Bapak-Ibu sekalian menuju ke Indonesia diberi perlindungan oleh Allah SWT. Dengan harapan jamaah umroh Relasi Laksana Wisata bisa sampai menuju ke tanah air dalam keadaan selamat dengan membawa ibadah umrah yang maqbul dan mabrur.”

Pria asal Sampang tersebut menambahkan, “Semoga kebiasaan baik ketika berada di Madinah maupun di Mekah selepas pulang, tetap diaplikasikan di kampung halaman Bapak-Ibu sekalian agar ‘training‘-nya waktu kemarin dalam rangkaian ibadah umrah tidak menjadi sia-sia. Terima kasih atas apresiasi dan kepercayaannya. Semoga terus terjalin ukhuwah untuk selanjutnya.”

Sementara Tour Leader Mardi Kusdani menyampaikan apresiasinya terhadap muthawif dan jamaah umrah. “Terima kasih kami sampaikan juga kepada Muthawif Ustadz Agus yang sudah melayani kami dengan oke, gesit, smart, full smile, dan ikhlas. Jazakallahu khairan,” ujarnya.

Kepada PWMU.CO Mardi menuturkan, “Mendampaingi 47 jamaah umrah yang sebagian besar adalah ‘orang dalam’ terasa sangat ringan dan nyaman. Oleh karena bekal materi sudah mereka kuasai sejak jauh hari sebelum berumrah. Tata cara ibadah, sambungnya, harian baik rukun, wajib maupun sunah, sudah dipahami,” ujarnya.

Sedangkan biasanya bagi jamaah umum, sambungnya, banyak yang belum terbiasa dengan tata cara ibadah seperti shalat jamak dan qasar, tayammum, cara minum maupun doa-doa harian menjadi asing dan perlu bimbingan khusus. “Relasi Travel membimbing jamaah umroh beribadah sesuai tuntunan sunnah,” tutur Mardi. (*)

Penulis M Fadloli Aziz. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version