PWMU.CO-Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Krembangan menyelenggarakan Kajian Akhir Tahun di Masjid Al Azhar Dupak Bandarejo Surabaya, Selasa (31/12/2019).
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krembangan Sutikno SSos senang mendapati banyaknya peserta yang hadir. Ia bicara soal regenerasi di tubuh persyarikatan.
“AMM yang ada di sini merupakan kader penerus kami, nanti 30 tahun ke depan bukan kami yang akan melanjutkan dakwah ini, tapi kalian yang akan menggantikan,” ujarnya.
Ia bercerita tentang ikan salmon yang menjadi buruan nelayan Jepang bernilai mahal dijual di restoran dalam kondisi hidup. Ketika ikan-ikan itu sering mati waktu dibawa ke daratan, ada nelayan iseng-iseng menaruh anak hiu ke dalam bak ikan salmon tangkapan.
Hasilnya mengejutkan, lanjut dia, ternyata ikan-ikan salmon itu masih hidup selama perjalanan melaut hingga mendarat. Ikan-ikan salmon itu masih hidup karena bergerak terus saat dikejar anak hiu. Ikan berenang dengan gesit menghindar dari pemangsa untuk bertahan hidup.
”Dengan terus bergerak ikan salmon berumur panjang, menjadi bernilai jual tinggi. Dagingnya juga kaya gizi,” ujarnya. ”Sebaliknya ketika tidak ada tantangan, ikan salmon diam malah mati. Nilainya rendah bahkan dibuang karena tidak berharga.”
Dari kisah ini, sambung Sutikno, ada pelajaran untuk kita. Manusia tidak boleh berdiam diri dalam menjalani kehidupannya. “Hidup ini harus bergerak, tidak stagnan agar selalu bertahan hidup,” tandasnya.
Dia mengamati gerak dakwah Pemuda Muhammadiyah Krembangan sekarang ini lagi loyo. Karena itu diharapkan kader-kader IPM ini yang jadi penerus Pemuda Muhammadiyah aktif dan terus bergerak.
”Berdakwah tidak hanya berceramah di atas mimbar. Tapi sikap kita, perbuatan kita, juga dakwah,” ucapnya. Dia berharap, kegiatan yang diadakan AMM tidak berhenti saat momen pergantian tahun ini. “Semoga kegiatan nanti akan terus berlanjut,” tandasnya. (*)
Penulis Hamzah Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post