SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Jumat, Mei 16, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Melongok Kebebasan dan Demokrasi di Dunia Arab

Selasa 7 Januari 2020 | 10:00
in Kolom, Musafir
824 62
0
284
SHARES
886
VIEWS
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
ADVERTISEMENT
Duber RI untuk Lebanon Hajriyanto Y. Thohari
Hajriyanto Y. Thohari bersama mahasiswi Lebanese University, satu-satunya universitas negeri di Lebanon. (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Mengikuti Fareed Zakaria dalam The Future of Freedom (2003) paket demokrasi kebebasan tidak dengan sendirinya terkait dengan kebebasan. Apalagi jika demokrasi hanya diartikan dengan adanya pemilihan umum, bahkan pemilu yang diklaim bebas sekalipun!

Keduanya, kebebasan dan demokrasi, tidak selalu berjalan bersamaan, bahkan di Barat yang mengklaim kampium demokrasi sekalipun.

Tak heran jika demokrasi menjamur, sementara kebebasan tidak. Banyak negara yang melakukan pemilihan umum, tapi tidak menjamin kebebasan. Masyarakat merasakan hilangnya lebih banyak kebebasan, bahkan lebih banyak lagi dari pada sebelumnya.

Negara-negara yang demokratis seringkali menjadi negara demokrasi yang semu, yang hanya menimbulkan kekecewaan, kekerasan, dan tirani dalam bentuk baru.

Lebanon Ibu Kota Buku Dunia

Dalam perspektif ini Lebanon dan dalam batas-batas tertentu juga Tunisia, dua negara Arab yang tidak begitu besar ini, sangatlah menarik: memiliki tingkat kebebasan (freedom dan civil right) yang lebih tinggi daripada negara-negara demokratis di dunia, apalagi jika dibandingkan dengan negara-negara Arab yang lain.

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

Kebebasan berpendapat, berserikat dan berkumpul (berorganisasi), beragama, berekspresi, dan pers di dua negara itu sangatlah tinggi. Memang ada beberapa negara Arab yang memiliki tingkat kebebasan yang cukup baik, seperti Aljazair, Uni Emirat Arab (khususnya Dubai) dan Qatar. Tetapi Lebanon dan juga Tunisia, banyak atau sedikit masih berada di atas negara-negara itu.

Tak heran jika sampai hari ini Beirut tetap menjadi pusat penerbitan buku dan kitab-kitab Arab. Kitab-kitab pemikiran Arab Islam moderen dan Arab klasik (al-turats al-araby atau al-turats al-islamy), betapapun kontroversialnya bisa diterbitkan dengan bebas dan aman di Lebanon. Hal yang sama tidak mungkin diterbitkan di negara-negara Arab lainnya tanpa rIsiko keamanan dan keselamatan.

Beirut telah lama (2009) dinobatkan oleh Unesco menjadi salah satu “Ibukota Buku Dunia” (World Book Capital). Pasalnya, Lebanon memiliki ruang kebebasan berekspresi dan intelektual yang di negara-negara Arab yang lainnya masih merupakan suatu kemewahan.

Faktor Kebebasan di Lebanon

Saya rasa fenomena tingginya kebebasan di Lebanon ini disebabkan oleh banyak faktor, tetapi dua yang utama: pertama, pengaruh penjajahan Perancis. Seperti kita ketahui Lebanon (bersama Syria) seusai Perang Dunia Pertama dan pasca keruntuhan Turki Utsmani (Ottoman Empire) berdasarkan keputusan Liga Bangsa-Bangsa (LBB) berada di bawah mandat Perancis (kata “mandat” adalah eufemisme belaka dari kata “penjajahan” atau “kolonialisme”).

Memang hanya 23 tahun (1923-1946) Perancis memegang mandat atas Lebanon. Tetapi pengaruhnya luar biasa besar: kebudayaan Perancis menancap sangat kuat dalam hampir seluruh segi kehidupan sosio-budaya rakyat Lebanon. Bukan hanya dalam gaya hidup (style of life), melainkan juga dalam berbudaya (baca: bersikap dan bertutur).

Rakyat Lebanon rata-rata mengusai bahasa Perancis. Bahkan kebanyakan orang Lebanon sekarang bersifat multibahasa, yakni menguasai bahasa Perancis, Inggris, dan tentu saja bahasa Arab. Seperti kita ketahui bahasa adalah unsur utama dan universal dari suatu kebudayaan. Demikian juga dalam pergaulan sosial: Mereka sangat-sangat Barat (weaternized).

Faktor Universitas Barat di Lebanon

Kedua, tingkat kebebasan yang tinggi di Lebanon juga karena pengaruh universitas-universitas Barat di Lebanon, seperti American University of Beirut (AUB), Lebanese American University (LAU), dan St. Josept University (SJU). Universitas-universitas tersebut sangatlah tua yang berdiri sejak zaman pemerintahan Perancis. Tak heran jika bahasa pengantar dalam perkuliahan adalah bahasa Perancis.

Universitas-universitas tersebut berhasil secara gemilang menanamkan budaya Barat yang liberal di Lebanon, bahkan di dunia Arab lainnya, utamanya negara-negara yang termasuk Arab Levant, yaitu Lebanon, Syria, Yordan, dan Palestina.

Begitu kuat dan besarnya peran universitas-universitas tersebut dalam penetrasi budaya Barat yang liberal dan sekuler sampai-sampai ketiga perguruan tinggi itu dituding sebagai agen westernisme dan sekulerisme Barat di dunia Arab.

Tudingan tersebut mungkin saja terlalu dramatis, alias berlebihan. Tetapi kenyataannya memang terasa sekali dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi, alumni-alumni ketiga universitas tersebut memegang posisi-posisi penting dalam masyarakat, bahkan sejak awal kemerdekaan telah menjadi pemimpin-pemimpin masyarakat, bangsa dan negara Lebanon yang sampai sekarang ini tetap sangat dominan dan belum tergantikan. Mereka memang cenderung sekuler, liberal, dan bergaya hidup bebas.

Hajriyanto Y. Thohari
Hajriyanto Y. Thohari bersama Direktur Kebudayaan Byblos. (Istimewa/PWMU.CO)

Ruang Publik Perempuan Lebanon

Demikian juga halnya dengan hak-hak dan kebebasan kaum perempuan. Pada saat di negara Arab lainnya perempuan baru saja mulai menghirup persamaan dan kebebasan, bahkan di Kerajaan Saudi Arabia baru satu atau dua tahun terakhir diperbolehkan menyetir mobil, di Lebanon perempuan sudah meninggalkan jauh di depan.

Kaum perempuan Lebanon tampil di ruang publik di hampir seluruh bidang kehidupan, bahkan di hampir semua profesi-profesi modern. Kaum perempuan Lebanon juga tampil di wilayah publik tanpa hambatan budaya dan psikososial yang berarti. Bahkan dalam beberapa segi, seperti misalnya dalan hal berpakaian, saya melihatnya sebagai cenderung kebablasan.

Menurut beberapa survei, jumlah perempuan yang mengemudikan mobil jauh lebih banyak daripada laki-laki. Jumlah perempuan dalam kabinet dan eselon satu sangatlah representatif.

Ini menarik oleh karena sistem politik Lebanon itu sektarian (al-nidham al-thaify), tetapi bisa begitu liberal dalam kehidupan sosial politik. Saya rasa ini merupakan warisan dari para pemikir bebas yang memang banyak dilahirkan Lebanon. Nama-nama pemikir besar Arab modern kebanyakan didikan universitas-universitas di Lebanon yang saya sebutkan di atas.

Seperti yang dikatakan oleh Samir Kassir, seorang pemikir liberal Lebanon yang mati terbunuh pada tahun 2000 dalam bukunya Being Arab (2000), negara-negara Arab semuanya sedang mengalami krisis demokrasi dan kebebasan, dan Lebanon adalah perkecualian.

Beda Arab Teluk dengan Arab Levant

Tapi Samir Kassir lupa bahwa negara-negara Arab, yang katakanlah konservatif secara politik, seperti misalnya negara-negara Arab Teluk, justru berhasil mewujudkan stabilitas dan kesejahteraan ekonomi yang lebih baik.

Benar negara-negara tersebut tidak demokratis dalam pengertian demokrasi Barat, juga kurang menjunjung tinggi kebebasan (freedom dan civil right), tetapi negara-negara tersebut secara ekonomi muncul sebagai negara kaya, kesejahteraan rakyatnya juga jauh lebih baik, dan secara kebudayaan jauh lebih berkepribadian.

Lihat saja negara-negara Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Oman, Bahrain, dan last but not least Arab Saudi! Negara-negara ini lebih kaya secara ekonomi, lebih stabil secara politik, dan lebih berkepribadian dalam kebudayaan.

Kalau mau disebut yang agak minus adalah kedaulatan politik dan pertahanan, tetapi inipun lebih karena faktor eksternal, yaitu intervensi negara-negara besar asing yang memang berebut hegemoni politik secara sangat keras dan vulgar di kawasan itu.

Memang ada paradoks di sana: negara-negara Arab yang memiliki sistem politik tradisional (baca: monarchy) justru kuat secara ekonomi. Orang mengatakan kekayaan itu karena minyak saja, tetapi Dubai yang sangat maju itu tidak memiliki minyak. Toh maju sekali secara ekonomi. Sistem politik negara-negara Arab Teluk adalah monarki absolut, dus tidak demokratis. Demikian juga dengan sistem kemasyarakatannya boleh dikatakan sangat tradisional.

Tapi mereka sangat berkepribadian dalam kebudayaan. Setidaknya demikianlah dalam aspek eksoteriknya. Lihat saja, misalnya, model pakaian rakyat dan pemimpin-pemimpin Arab Teluk: mereka kuat sekali bertahan dengan pakaian tradisonal mereka.

Tidak peduli dalam forum-forum resmi internasional apapun dan sekalipun, pemimpin-pemimpin negara Arab Teluk tetap tampil dengan kepribadian yang mengesankan: tetap mengenakan pakaian tradisional mereka dengan penuh kebanggaan. Mereka sangat percaya diri dengan pakaian Arabnya dan tidak larut dalam budaya pakaian formal Barat yang sangat hegemonik secara global itu.

Kegedan Empyak Kurang Cagak

Hal ini sangat berbeda dengan pemimpin-pemimpin negara-negara Arab lainnya, seperti Arab Levant (Lebanon, Suriah, Yordan, Irak), Mesir, Tunisia, atau Aljazair, antropologi busana atau pakaian nasional mereka sangatlah Barat. Apalagi dalam fora internasional yang bersifat formal: tidak ada identitas kebudayaan Arab lagi. Mereka mengenakan jas dan dasi seperti layaknya pemimpin-pemimpin Eropa atau Barat.

Demikian juga kecenderungan arah dan orientasi budaya rakyatnya. Mereka mengklaim negaranya demokratis dan sistem politiknya menjunjung tinggi nikai-nilai demokrasi, tetapi lihat saja bagaimana tingkat kebebasan rakyatnya untuk menyatakan pendapat, berserikat dan berkumpul, apalagi kebebasan pers. Mungkin Lebanon dan Tunisia lagi-lagi menjadi perkecualian dalam hal demokrasi dan kebebasan.

Negara-negara Arab, selain negara-negara Arab Teluk tersebut di atas, memang sangat bergaya hidup Barat. Pakaian mereka, laki-laki dan perempuan, sangatlah Barat (westernized). Mereka sangat berorientasi ke Barat dalam hampir semua aspek kehidupan. Sayangnya, kebanyakan negara-negara itu menghadapi persoalan ekonomi yang berat yang tidak mampu menopang gaya hidup Barat yang menjadi orientasi kehidupan mereka itu.

Walhasil, maunya menjadi Barat tapi tidak kunjung berhasil mencapainya. Ibarat kegeden empyak kurang cagak!

Bagaimana dengan demokrasi, kebebasan, dan kesejahteraan ekonomi negara kita, Indonesia? Wallahu a’lam. Anda lebih tahu! (*)

Kolom oleh Hajriyanto Y Thohari, Dubes RI untuk Lebanon, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Tags: Arab LevantArab TelukDubes RI untuk LebanonHajriyanto Y ThohariLebanon
SendShare114Tweet71Share
Milad dan Roadshow #3 Media Official PWM Jatim Milad dan Roadshow #3 Media Official PWM Jatim Milad dan Roadshow #3 Media Official PWM Jatim
ADVERTISEMENT

Related Posts

Asap mengepul di atas Sungai Litani setelah serangan Israel di Baalbek, Lebanon(Anadolu/PWMU.CO)
Kabar

Israel Gempur Lebanon: 7 Orang Tewas, 40 Lainnya Terluka

Minggu 23 Maret 2025 | 16:10
11
Dubes RI Lebanon
Kabar

Ini Kunci Wujudkan Baldah Thayyibah Menurut Duta Besar LBBP RI Lebanon

Senin 10 Maret 2025 | 23:02
40
Imam Shamsi Ali
Opini

Perang Israhell-Iran, Masa Depan Timur Tengah dan Dunia Islam

Kamis 3 Oktober 2024 | 14:03
37
Muhammadiyah
Kabar

Muhammadiyah Harus Jadi Minoritas Berkualitas

Selasa 7 Mei 2024 | 15:16
55
Kalimat halalbihalal
Kabar

Kalimat Halalbihalal, Dubes Lebanon: Orang Arab Tak Paham Artinya

Selasa 7 Mei 2024 | 19:24
290
Pahri
Kabar

Pahri Dilantik Jadi Kepala SMP-SMA Ponpes Internasional Abdul Malik Fajar

Sabtu 4 Mei 2024 | 13:40
684

Terpopuler Hari Ini

  • Kelola THR dengan Bijak: Jangan Hanya untuk Belanja, Sisihkan untuk Tabungan dan Investasi

    Kelola THR dengan Bijak: Jangan Hanya untuk Belanja, Sisihkan untuk Tabungan dan Investasi

    12916 shares
    Share 5166 Tweet 3229
  • PWM Jatim Akan Gelar Milad dan Roadshow #3 Media Official di UMM

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Peserta Didik Istimewa SD Mica Memukau Perhatian Mendikdasmen Republik Indonesia

    739 shares
    Share 296 Tweet 185
  • Imam Sapari Kembali Nahkodai SMPM 7 Surabaya, Siap Cetak Generasi Qurani dan Tangguh

    10288 shares
    Share 4115 Tweet 2572
  • Madtsamuda dan Umsida Jalin Kesepakatan Awal untuk Pengembangan Kurikulum Kelas Arabic

    188 shares
    Share 75 Tweet 47
  • Smamita Berkembang Pesat, Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Sidoarjo Berikan Apresiasi

    110 shares
    Share 44 Tweet 28
  • Aneka Sajian Masakan Menjadi Penutup Rangkaian Ujian Praktik MadtsaMutu Pondok Modern Paciran

    1265 shares
    Share 506 Tweet 316
  • Dari Thaharah Hingga Tahfidz, MadtsaMutu Gelar Ujian Praktik Multidisiplin untuk Kelas IX

    121 shares
    Share 48 Tweet 30
  • Podcast Pojok BK Angkat Praktik Baik SD Mica dalam Mewujudkan Sekolah Inklusif

    28 shares
    Share 11 Tweet 7
  • Kanzia Aqila El Zora, Siswa PAUD Aisyiyah Siliragung yang Miliki Segudang Prestasi di Dunia Modeling dan Tari

    26 shares
    Share 10 Tweet 7

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    358734 shares
    Share 143494 Tweet 89684
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232985 shares
    Share 93194 Tweet 58246
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231090 shares
    Share 92436 Tweet 57773
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171527 shares
    Share 68611 Tweet 42882
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122378 shares
    Share 48951 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122277 shares
    Share 48911 Tweet 30569

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim