
PWMU.CO Ketua Majelis Tarjih PP Muhammadiyah Prof Dr H Syamsul Anwar MA mengutarakan, MDMC adalah wujud implementasi manusia sebagai khalifah di bumi.
Demikian dia sampaikan pada acara Pertemuan Ilmiah Muhammadiyah (PIM) Kebencanaan: Adaptasi Perubahan Iklim dan Mitigasi Bencana bagi Muhammadiyah, Kamis (30/1/2020)
Bertempat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) hadir dari berbagai akademisi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA). Juga praktisi dari rumah sakit dan PKU Muhammadiyah, pendidik, relawan serta anggota MDMC se-Indonesia.
Untuk pertama kalinya Muhammadiyah mengadakan PIM yang membahas satu topik khusus tentang Kebencanaan. Dengan mengusung tema Menguatkan Sumber Daya Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas dan Teknologi Kebencanaan.
Menurut Syamsul Anwar, MDMC merupakan gerakan proaktif dan reseptif terhadap berbagai kondisi sosial masyarakat dalam hal kebencanaan.
“MDMC terus berupaya untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat agar tanggap darurat bencana dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama serta alam di sekitar kita,” tuturnya.
Dia memaparkan konsep keterkaitan antara peran relawan untuk menjaga bumi dan kaitannya dengan perintah Allah di dalam ayat suci al-Quran.
“Allah telah memilih manusia sebagai khalifah guna menjalankan fungsi utamanya untuk menjaga bumi dan memakmurkan. Menjaganya agar tidak terjadi penyalahgunaan,” jelasnya.
Menurutnya, hal itu sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam Hud ayat 61 yang artinya:
Dan kepada kaum Tsamud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikan pemakmurnya, … “
Pernyataan Allah mengutus Nabi Saleh, menurut Syamsul Anwar, sama halnya dengan perwakilan atau khalifah Allah di muka bumi untuk menyerukan kepada umat manusia agar menyembah Allah dan menjaga bumi ini.
Peran KH Ahmad Dahlan Menjaga Kelestarian Alam
“Konsep dari pemanfatan dan pelestarian alam sebenarnya juga sudah ada dan digalakkan oleh sang Pembaharu Muhammadiyah yaitu KH Ahmad Dahlan,” ungkap Syamsul Anwar.
Pada zaman itu, imbuhnya, KH Ahmad Dahlan memanfaatkan kayu-kayu untuk digunakan sebagai meja guna pembelajaran di sekolah maupun pada saat mengaji.
“Juga ketika KH Ahmad Dahlan memberi makan kepada fakir miskin. Beliau menggunakan alas wadah makanan berupa daun jati,” terangnya.
Persoalannya, imbuhnya, bukan karena zaman dahulu belum ada plastik “Namun itu menjadi bukti nyata ketaatan KH Ahmad Dahlan kepada Allah untuk memanfaatkan dan menjaga kelestarian dari alam itu sendiri,” urainya.
Di dalam al-Quran, tuturnya, Allah menyebutkan kata bumi sebanyak 441 kali.
“Hal itu menjadi bukti, betapa pentingnya peranan manusia untuk peduli dan memikirkan tentang penciptaan alam semesta dan seluruh isinya ini,” katanya.
Dia juga mengutip ayat al-Quran surat al-Baqarah ayat 164 yang artinya:
“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia. Apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering).
Dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti”.
Dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti”
Menurutnya, ayat di atas menjelaskan manusia sebagai khalifah, harus mempelajari bumi dan segala tanda-tanda yang ada di alam sekitar.
“Agar manusia mengetahui dampak-dampak yang akan terjadi sebagai akibat dari proses alam itu sendiri maupun ulah tangan manusia,” ungkapnya.
MDMC Harus Menjadi Inisiator Pencegahan Bencana
Anwar menilai, MDMC selain sebagai relawan yang reaktif terhadap bencana. Juga harus selalu mengadakan pencegahan-pencegahan terhadap bencana. “Pencegahan dengan menyediakan alat deteksi bencana sebagai hasil riset dan kajian dari para akademisi Muhammadiyah. Kemudian diaktualisasikan sebagai bagian dari MDMC itu sendiri,” tandasnya.
“Pencegahan dengan menyediakan alat deteksi bencana sebagai hasil riset dan kajian dari para akademisi Muhammadiyah yang kemudian diaktualisasikan sebagai bagian dari MDMC itu sendiri,” tandasnya.
Menurutnya, dengan adanya implementasi gerakan MDMC, merupakan penerapan terhadap ayat-ayat Allah yang menganjurkan manusia untuk menjaga, merawat, melestarikan dan jangan berbuat kerusakan di muka bumi ini.
“Karena dengan kita menjaga alam sekitar, itu sama halnya kita berusaha untuk memenuhi amanah dari Allah. Yakni dalam menjalankan tujuan kepemimpinan atau kekhalifahan Allah di muka bumi ini,” tegasnya.
Kontributor Mira Suhardiyanti Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post