Akuisisi Semeru FC, PSHW Langsung Ikut Liga 2

Hidayatulloh, kiri, dan Manajer Semeru FC Gathan Thoriq menunjukkan surat akuisisi Semeru FC. (Faisol/PWMU.CO)
Hidayatulloh, kiri, dan Manajer Semeru FC Gathan Thoriq menunjukkan surat akuisisi Semeru FC. (Faisol/PWMU.CO)

Akuisisi Semeru FC dilakukan Muhammadiyah Jawa Timur untuk PSHW hingga bisa langsung berkompetisi di Liga 2.

PWMU.CO-Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur membeli klub sepakbola Liga 2 Semeru FC Lumajang. Tujuan pembelian klub bola ini untuk pengembangan dimensi dakwah di dunia olahraga.

Wakil Ketua PWM Jatim Dr Hidayatulloh membenarkan soal akuisisi atas Semeru FC yang naik dari Liga 3 PSSi ke Liga 2 dalam kompetisi tahun 2019.

”Mendengar PS Semeru mau dilepas kita tertarik. Dalam rapat pimpinan pimpinan Jumat telah diputuskan untuk diambil guna mengembangkan PSHW,” kata Hidayatulloh, Rabu (26/2/2020).

Dia menjelaskan, Muhammadiyah dulu punya PSHW (Persatuan Sepakbola Hizbul Wathan) yang sangat populer. Sekarang kita aktifkan kembali untuk dakwah di kalangan anak muda. ”Dengan PSHW sudah dirintis Sekolah Sepakbola untuk anak-anak milenial,” tuturnya.

Setelah Semeru FC diakuisisi tak lama lagi namanya diubah menjadi PSHW. Dengan demikian PSHW bisa langsung ikut berkompetisi di Liga 2 PSSI.

Hidayatulloh menerangkan, PSHW mengikuti kompetisi Liga 2 ada dua perspektif yang dikembangkan PWM Jatim. Pertama, perspektif dakwah maka kalkulasinya tidak semata-mata berdasarkan untung rugi.

Kedua, perspektif bisnis dengan semangat kolaborasi  melibatkan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) untuk mendukung Semeru FC yang diakuisisi menjadi PSHW.

”Muhammadiyah Jatim punya pengalaman kolaborasi dengan AUM untuk berbagai kegiatan dakwah. Maka ada kewajiban AUM untuk ikut membesarkan PSHW yang sudah masuk Liga 2. Misalnya dengan ikut berbagi dukungan publikasi AUM lewat PSHW,” tandasnya.

Dakwah di Lapangan Bola

Dia menegaskan, dakwah sepakbola ini ditangani serius dengan melibatkan teman-teman yang punya pengalaman. ”Tahun pertama akan keluar uang untuk mendukung kebutuhan ini. Kita harapkan di tahun kedua dan ketiga PSHW bisa mencukupi keuangannya sendiri. Syukur lagi bisa memberikan impact positif bagi AUM yang juga ikut terkenal,” papar dia.

Dengan masuknya Muhammadiyah Jatim ke dunia bola, kata Hidaytulloh, dakwah sekarang tidak hanya di masjid dan mushala tapi juga di lapangan.

Namun dia tidak memberikan informasi berapa nilai akuisisi Semeru FC ini. Termasuk AUM mana saja yang sudah bersedia menyokong pendanaan untuk PSH HW di musim kompetisi Liga 2 tahun 2020. Begitu juga belum dijelaskan bakal merekrut pemain profesional siapa saja untuk persiapan kompetisi ini.

Semeru FC awalnya adalah bernama Persigo Gorontalo. Tahun 2017 berubah nama menjadi Semeru FC setelah kepemilikannya diambil alih oleh CV Semeru Sakti yang berpusat di Lumajang. (*)

Penulis Suli Daim  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version