PWMU.CO – Membicarakan perkaderan adalah membicarakan masa depan. Sebab perkaderan merupakan urat nadi masa depan organisasi. Tanpa kesadaran itu, maka ekspektasi untuk merajut masa depan kader dan organisasi yang unggul, matang, dan berkemajuan hanya akan menjadi lamunan mimpi yang jauh dari kata terwujud. Demikian pengantar Ketua Bidang Kader Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) Amirullah saat mengisi sesi materi membedah Sistem Perkaderan Ikatan (SPI).
”Perkaderan merupakan core dari keberadaan sebuah organisasi, terutama organisasi kader seperti IMM ini. Perkaderan merupakan jiwa, ruh, dan nadinya organisasi,” katanya di Lokakarya Perkaderan Pimpinan Cabang (PC) IMM Malang Raya, Kamis malam (4/8).
(Baca: Lokakarya Pertajam Sistem Kaderisasi Ikatan dan Pemuda Harus Bawa Misi Islam dalam Berpolitik)
Lebih jauh, mahasiswa pasca sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menjelaskan, perkaderan merupakan laboratorium perubahan dan kemajuan. Bahkan, menurut Amirullah perspektif masa depan bangsa dan negara, salah satu harapannya adalah kaderisasi. Untuk itu diperlukan langkah masifikasi, kontekstualiasi, dan kristaliasi perkaderan IMM. Baik kini maupun di masa mendatang.
”Perkaderan bertujuan untuk membangun, merawat, mempersiapkan, dan memperkuat sistem. Sehingga menghasilkan output yang berkualitas,” paparnya.
Amirullah mengibaratkan, urgennya perkaderan sebagai dapur organisasi. Tempat dimana seluruh bahan mentah diolah, dimasak dan diproduksi menjadi matang. Siap saji, santap dan enak.
”Karena enak, maka dia menjadi mahal. Namun, jika dapur itu memasak masakan yang setengah matang, apalagi sama sekali belum matang dan ditambah lagi rasanya tidak enak, maka masakan itu tidak layak untuk dijual. Bisa disebut produk tak laku,” cetusnya.
Sementara itu, penanggung jawab lokakarya, Rudi Suhartono mengatakan, PC IMM Malang Raya yang membawahi 21 komisariat semestinya ada penyesuain terhadap proses perkaderannya. Diakuinya, SPI belum mampu menjawab permasalahan kaderisasi secara rigit. Lebih khusus lagi permasalahan instruktur cabang dan komisariat. Karena itu diperlukan untuk mempertajam sistem kaderisasi ikatan.
”Kita akan mulai menggodok probelm kaderisasi di komisariat yang bakal dilanjutkan dengan pembahasan arah gerak kaderisasi IMM Malang Raya,” paparnya. (acs/aan)