• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Sabtu, Februari 27, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Corona Merajut Fitrah yang Sobek

Selasa 17 Maret 2020 | 16:31
in Kolom
133
SHARES
415
VIEWS
Corona Merajut Fitrah yang Sobek opini wartawan senior Anwar Hudij diono ini memberi perspektif baru cara kita memandang wabah Corona.
Anwar Hudijono (Mohammad Nurfatoni/PWMU.CO)

Corona Merajut Fitrah yang Sobek. Opini wartawan senior Anwar Hudij diono ini memberi perspektif baru cara kita memandang wabah Corona.

PWMU.CO – Standarnya jelas. Setiap Tuhan memberi kenikmatan, di baliknya ada ujian. Setiap ada musibah, di baliknya ada hikmah.

Dan Virus Corona (Covid-19) adalah musibah. Di balik musibah itu ada kandungan hikmah yang luar biasa dahsyat. Jauh lebih dahsyat dari pada sisi musibahnya.

Apa itu? Peluang merajut fitrah manusia sebagai mahluk berkeluarga yang sudah terkoyak.

Modernisme dan globalisasi telah memacu manusia menjadi super individualis. Layaknya air yang menciprat dari sebuah arus sungai. Kemudian jatuh di atas batu. Kemudian kering oleh sinar matahari. Arus sungai itu adalah keluarga intinya (batih).

Inti keluarga adalah suami, istri, anak. Wadahnya adalah rumah. Dan eksistensi rumah terbaik adalah “rumahku surgaku”(baiti jannati).

Secara formal dan fisikal, keluarga itu masih ada. Masih ada surat nikah, akta kelahiran, kartu susuna keluarga. Tinggal serumah.

Tapi, apakah secara substansial dan spiritual masih utuh? Bahkan apakah masih ada? Jangan-jangan sudah sobek. Bahkan mungkin sudah compang camping.
Terserpih-serpih seperti daun dimakan ulat. Wujuduhu ka adamih (keberadaannya sama dengan ketidak-adaannya).

Rumah telah menjadi tidak lebih dari tempat persinggahan untuk tidur dan buang kotoran. Secara psikologis hampir tidak ada benang merah yang mengkaitkan para penghuninya. Layaknya sangkar yang dihuni beberapa ekor burung yang berbeda-beda dengan kicauan yang tak berirama.

Duduk bersama di ruang keluarga, tapi masing-masing asyik berkelana dengan gadgetnya. Suami istri seranjang tapi masing-masing mengalami orgasme dalam dunia virtualnya.

Baca Juga:  Corona Membuka Kedok Pemimpin

Berarti keluarga itu sedang diterjang penyempitan spiritual. Pendangkalan makna. Ibarat manusia yang hanya punya mata ekternal tetapi buta mata batinnya.

Dalam Kesadaran

Virus Corona tiba-tiba menyentak batin. Mengharubiru kemanusiaan kita. Menyadarkan kita bahwa Corona mudah sekali menular pada orang yang terdekat secara fisikal.

Orang yang terdekat adalah yang tinggal serumah. Batih yang terdiri bapak, ibu, anak.

Tiba-tiba bapak dan ibu khawatir anaknya terjengkiti. Jika sampai anak terjangkiti kemungkinan besar menjagkiti dirinya. Seorang anak tiba-tiba juga khawatir ibu, bapak, saudara sekandung terjangkiti. Merebak kekhawatiran jika sekeluarga terjangkiti semua, ada potesi keluarga itu tutup sejarah.

Dalam kesadaran itu tiba-tiba ada anjuran agar bekerja dari rumah. Banyak berdiam di rumah. Tidak banyak keluar rumah jika tidak perlu. Anak-anak belajar di rumah.

Intinya, kita ditarik untuk back to basic. Kembali ke fitrah manusia sebagai mahluk keluarga. Corona merajut fitrah manusia yang sobek.

“Gara-gara Corona ini saya baru sadar tentang perintah untuk menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka,” kata seseorang.

Maksudnya adalah perintah Allah di Quran surah At-Tahrim 6: Wahai orang-orang beriman. Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.”

“Saat ini saya disadarkan untuk menjaga diri dan keluarga dari ancaman virus Corona. Kalau saja terjangkiti, kemungkinan akan menulari istri dan anak saya. Demikian juga istri atau anak terjangkiti, akan menulari yang lain,” tambahnya.

Tidak Bermakna

Dia sadar bahwa kehidupan rumah tangganya selama ini seperti bukan kehidupan yang seharusnya. Keluarga sakinah mawaddah wa rahmah yang dia citakan. Sebuah bangunan keluarga yang utuh lahir batin. Dunia sampai surga.

Baca Juga:  Pemerintah Gegabah Gunakan Istilah Zona Hijau

Tetapi telah menjadi kehidupan dengan aksi siklistis yang sia-sia. Pergerakan yang justru semakin lekang dari tujuan semula. Aksi pendular yang tidak bermakna.

Diawali dia dan istrinya berangkat kerja sebelum pukul 06.00. Jika sempat, istrinya masak nasi dan ceplok telor. Jika tidak, anaknya cukup diberi sangu untuk makan di kantin sekolah atau order Go Food di sekolah. Sering kali saat berangkat anaknya masih tidur. Nanti anak-anaknya mengurus diri sendiri pergi ke sekolah dengan antar-jemput.

Pulang kerja sama-sama sudah lewat Maghrib. Mendapati anak-anaknya sedang ketawa-ketiwi gadgetan. Ortunya pulang pun tidak peduli. Mau makan malam tinggal pesan Go Food. Bapak-ibu sama-sama tidur seranjang. Masing-masing buka gadget untuk pengantar tidur sampai terbawa mimpi. Bapak mimpi dengan selingkuhannya. Ibu mimpi sedang selfie di sebuah tempat yang instagramable.

Meneteskan Air Mata

Hari Sabtu dan Ahad memang libur. Apakah untuk keluarga? Ternyata tidak juga. Masing-masing bapak dan ibu ada agenda dengan komunitasnya. Terkadang ada kegiatan ekstra tempat kerjanya. Anak-anak sendri akhirnya hidup dengan kawan-kawannya.

“Ketika saya memperhatikan anak-anak saya dalam kaitan Corona, saya mendapati sosok anak saya yang jauh dari doa saya yaitu agar anak-anak saya menjadi anak yang saleh. Menjadi pemimpin orang-orang yang bertaqwa. Yang sedap di pandang mata. Sangat jauh dari impian saya. Dan itu kesalahan saya.

“Persepsi saya salah tentang aspirasi anak-anak saya. Saya bekerja keras agar kebutuhan mereka tercukupi. Bisa naik mobil. Kamar bagus. Sangunya banyak. Ternyata bukan itu yang mereka butuhkan. Yang mereka inginkan dari ortunya. Mereka begitu bahagia ketika saya ajak shalat berjamaah di rumah. Saya simak membaca Quran. Sebelum tidur saya dongengkan. Saya tanya ingin sarapan apa. Intinya mereka butuh kasih sayang ortunya,” katanya.

Baca Juga:  Cara Pemerintah Tangani Wabah Corona Harus Dikritik

“Anak-anak saya ibarat tanaman yang tumbuh kurus dirambati tanaman gulma. Mereka seperti taplak putih yang sudah banyak noda. Kini saya harus habis-habisan mencucinya,”tambahnya.

Betapa dia kaget, ketika dia dan istrinya hendak keluar rumah, anaknya menghampiri dengan memberikan masker dan sanitizer. “Kan ayah kemarin bilang kita harus waspada Corona.”

Diam-diam dia meneteskan air matanya. Hal demikian tak pernah dilakukan anak-anaknya sebelum ini. Di balik sikap anak itu ada benang merah kasih sayang yang kembali terpintal.

Coronavirus adalah ayat Allah. Tergantung bagaimana kita membacanya. Menyikapinya. Apakah kita jadikan momentum cari popularitas. Mempertajam kebencian. Menyebar hoax. Mengeruk keuntungan bisnis. Korupsi. Menjadi kelompok ruwaibidhah.

“Apa ruwaibidhah itu?” tanya seorang sahabat.

Nabi menjawab, “Orang bodoh yang mau mengurusi masalah umum.”

Kira-kira kalau dalam kasus Corona ini orang yang sok tahu. Sok pintar. Sok tahu penangkal Corona tanpa penyelidikan ilmiah. Mengurusi bukan bidang keahliannya. Saat ini seolah semua orang tahu tentang Corona. Merasa berhak untuk berfatwa tentang Corona.

Saya sendiri juga khawatir, jangan-jangan menulis begini juga termasuk ruwaibidhah. Astaghfirullah. Gusti Allah nyuwun pangapura.

Corona merajut fitrah manusia yang sobek. Allahu a’lam bis-shawab. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Anwar HudijonoHikmah CoronaHikmah di Balik Wabah CoronaVirus Corona
Share53Tweet33SendShare

Related Posts

New Normal dan Roller Coaster Berhantu, kolom inspiratif ditulis oleh Anwar Hudijono, independent columnist.
Kolom

Bashirah di Tengah Bencana dan Penuhanan Sains

Jumat 5 Februari 2021 | 10:28
145
New Normal dan Roller Coaster Berhantu, kolom inspiratif ditulis oleh Anwar Hudijono, independent columnist.
Kolom

Dentuman Misterius, Corona, dan Gara-Gara

Kamis 4 Februari 2021 | 18:51
390
New Normal dan Roller Coaster Berhantu, kolom inspiratif ditulis oleh Anwar Hudijono, independent columnist.
Kolom

Tersingkapnya “Masker” Amerika

Selasa 12 Januari 2021 | 12:04
476
New Normal dan Roller Coaster Berhantu, kolom inspiratif ditulis oleh Anwar Hudijono, independent columnist.
Kolom

Covid-19 serupa Dajjal dan Petunjuk Nabi Cara Menghadapinya

Kamis 24 Desember 2020 | 15:09
8.4k
New Normal dan Roller Coaster Berhantu, kolom inspiratif ditulis oleh Anwar Hudijono, independent columnist.
Kolom

Fitnah Covid-19 Isyarat Munculnya Dajjal

Selasa 22 Desember 2020 | 14:20
3.5k
New Normal dan Roller Coaster Berhantu, kolom inspiratif ditulis oleh Anwar Hudijono, independent columnist.
Kolom

Jungkir Balik Covid-19 Pertanda Dajjal

Senin 21 Desember 2020 | 12:33
5.1k

Discussion about this post

Berita Terbaru

Pendekar mabuk

Pendekar Mabuk, Al Capone, Bisnis Miras

Sabtu 27 Februari 2021 | 09:51

Siswa Berlian School Belajar Jadi Penyiar TV

Sabtu 27 Februari 2021 | 07:44

Slogan Sekolah Terinspirasi Judul PWMU.CO

Sabtu 27 Februari 2021 | 06:11
Goyang Maumere

Goyang Maumere Senggol Jokowi

Sabtu 27 Februari 2021 | 05:40
Hajriyanto: Nadjamuddin Ramli  Ibarat Kunci Inggris

Hajriyanto: Nadjamuddin Ramli Ibarat Kunci Inggris

Jumat 26 Februari 2021 | 19:30
Hakikat amanah adalah ujian. Demikian yang disampaikan Kepala MAM 9 Lamongan Anton Wahyudi SPd dalam pengukuhan, Ahad (7/2/21).

Hakikat Amanah adalah Ujian, Pelantikan Kepala MAM 9 Lamongan

Jumat 26 Februari 2021 | 18:31
Belajar Bahasa di SD Muri makin Hidup

Belajar Bahasa di SD Muri makin Hidup

Jumat 26 Februari 2021 | 15:23
Pengajian Orbit Kenang Nadjamuddin Ramli

Pengajian Orbit Kenang Nadjamuddin Ramli

Jumat 26 Februari 2021 | 14:32
Setelah HW Ditinggal Ketua Umum Muchdi PR

Setelah HW Ditinggal Ketua Umum Muchdi PR

Jumat 26 Februari 2021 | 13:27
Berbisnis, Siswi Ini Ingin Bantu Ortu di Masa Pandemi

Berbisnis, Siswi Ini Ingin Bantu Ortu di Masa Pandemi

Jumat 26 Februari 2021 | 11:19

Milad PWMU.CO

Milad PWMU.CO

Slogan Sekolah Terinspirasi Judul PWMU.CO

Sabtu 27 Februari 2021 | 06:11
119

Gedung SMP Muhammadiyah 17 Keduyung Laren Lamongan yang berada di tepi jurang Bengawan Solo. Slogan Sekolah di Terinspirasi Judul PWMU.CO....

Read more
Maklumat dan Putusnya Urat Takut Umat ditulis Bekti Sawiji, Mahasiswa S3 Universitas Negeri Islam (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

Kaget Gaya Komunikasi Admin PWMU.CO

Jumat 26 Februari 2021 | 06:07
130
Anak Wafat sebelum ‘Di-TKI-kan’ PWMU.CO ke Malaysia dan Thailand

Anak Wafat sebelum ‘Di-TKI-kan’ PWMU.CO ke Malaysia dan Thailand

Kamis 25 Februari 2021 | 13:07
243
Wawancara dengan Buya Syafii Ma'arif adalah salah satu kenangan tak terlupakan kontributor Malang Uzlifah. Ada juga kenangan bersama Haedar Nashir, Emha Ainun Nadjib.

Wawancara dengan Buya yang Tak Terlupakan

Minggu 22 Maret 2020 | 06:32
966
Sakit pun masih menulis berita. Itulah pengalaman kontributor Gresik Estu Rahayu. Kegiatannya sebagai guru dan aktivis Aisyiyah memang ketat. Tapi bisa menyiasatinya.

Sakit pun Masih Menulis Berita

Kamis 19 Maret 2020 | 11:33
467

Berita Terpopuler

  • Pengajian Orbit Kenang Nadjamuddin Ramli

    Pengajian Orbit Kenang Nadjamuddin Ramli

    12544 shares
    Share 5018 Tweet 3136
  • Setelah HW Ditinggal Ketua Umum Muchdi PR

    1854 shares
    Share 742 Tweet 464
  • Tolak Zuhairi Misrawi Jadi Dubes Saudi

    2391 shares
    Share 956 Tweet 598
  • Beruntung, Orang yang Terzalimi

    524 shares
    Share 210 Tweet 131
  • Jamu Tolak Virus Corona ala Berlian School

    1647 shares
    Share 659 Tweet 412
  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    247201 shares
    Share 98880 Tweet 61800
  • Ucapan Buzzer Menyakitkan Rakyat Aceh

    388 shares
    Share 155 Tweet 97
  • Pendiri Zoom Kaya Raya saat Pandemi

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • Bisnis Kuliner Tan Mei Hwa, Setahun Buka Empat Warung

    3888 shares
    Share 1555 Tweet 972
  • Zainuddin Maliki: Dua Kekuatan Ini Bahayakan Indonesia

    715 shares
    Share 286 Tweet 179
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In