PWMU.CO – Warga Lapas Wanita Kelas IIA Sukun Kota Malang dilatih memotret produk dan membikin kopi untuk dibisniskan. Mereka dibina Mobil Kaca UMM, Kamis (5/3/2020).
Sekitar 50 warga binaan lapas mengikuti Pelatihan Barista dan Product Photoghrapy .
Kelas fotografi produk diberikan oleh Rino Anugrawan—Staf Humas UMM yang juga fotografer kegiatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
“Seni untuk mengambil gambar produk yang ingin kita pasarkan harus terlebih dahulu memahami produk, fungsi, dan kegunaanya. Kemudian angle foto harus disesuaikan dengan pencahayaan yang ada,” terangnya.
Dia melanjutkan, “Sejatinya seni memotret produk ataupun makanan membutuhkan ‘cerita’ agar foto tampak lebih hidup.”
Pengelola Pembinaan Kreativitas Lapas Maria, mengatakan, warga binaan lapas sebenarnya juga mempunyai produk tersendiri berupa handcraft.
“Namun untuk memasarkan di media online, kita kurang memahami bagaimana cara memotret produk yang lebih menarik. Kehadiran Mobil Kaca memberikan pelatihan seperti ini kami harapkan agar semua bisa belajar pengalam baru. Semoga menjadi bekal yang akan berguna saat sudah keluar lapas,” ucapnya.
Kelas Barista
Sementara itu kelas barista Mobil Kamis Membaca (Mobil KaCa) UMM menghadirkan Helmi Mahendra. Dia adalah owner dari Kedai Kopi Rogascr dan Becak Kopi Keliling (Becak Kolling).
“Pembuatan kopi saat ini bukan sekadar membuat. Tetapi, saat ini, banyak sekali masyarakat yang melihat peluang dan prospek dari sektor bisnis,” ucap mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia UMM itu.
Menurut Pengelola Pembiaan Kepribadian Lapas Hamlana Riska Achmad Effendy, kegiatan kelas barista ini sejalan dengan rencana yang akan dibuatnya.
“Lapas akan membuat usaha seperti kantin, yang diberi nama “SAE” singkatan dari Sarana Asimilasi dan Edukasi yang dijalankan oleh warga binaan lapas. Kegiatan Mobil Kaca sangat efektif untuk menambah ilmu warga binaan lapas,” ungkapnya.
Dia mengatakan, Mobil Kaca UMM sangat membantu menambah kegiatan warga binaan lapas. “Selain itu, buku bacaan yang disediakan oleh Mobil Kaca juga kita pinjam untuk kegiatan literas di Lapas, karena tingkat minat membaca warga binaan tergolong sangat bagus,” ujarnya.
Penulis Yasmin Azatil Isma. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post