• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Jumat, September 22, 2023
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Headline

Dituding Sektarian, Ternyata Mendikbud sudah Lama Praktikkan Sikap Multikultural

Sabtu 13 Agustus 2016 | 14:52
7 min read
329
SHARES
1k
VIEWS
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Foto Mendikbud Prof Muhadjir Effendy bersama keluarga (foto: rino anugrawan)
Foto Mendikbud Prof Muhadjir Effendy bersama keluarga (foto: rino anugrawan)

PWMU.CO – Jika sebuah konteks dilepaskan dalam menilai sesuatu, sudah tentu hasilnya kurang bijak. Penilaian bias ini pula Itu yang terjadi ketika statemen Menteri Pendidikan (Mendikbud) Prof Muhadjir Effendy ketika memberi motivasi kepada siswa-siswi SMK Muhammadiyah Imogiri, Bantul (10/8). Menyebut keunggulan sekolah ini, meski tanpa menafikan sekolah (organisasi) lain, ternyata dinilai sebagai sikap sektarian.

Yang lebih menyedihkan, salah satu penilaian negatif yang tidak berkonteks ini justru dikemukakan oleh tokoh yang seharusnya menjadi teladan dan penyejuk umat. “… pernyataan yang cenderung tidak didasari semangat kemajemukan bangsa yang tidak mengunggul-unggulkan satu pihak sembari menegasikan pihak lain, sudah seharusnya tidak diungkapkan oleh seorang Menteri,” ungkap tokoh ini sebagaimana tersebar luas di dunia maya.

(Berita terkait: Pro-kontra Wacana Mendikbud soal Full Day School Sudah Melenceng dari Substansi dan Penjelasan Lengkap Mendikbud tentang Pro-kontra Full Day School)

Apakah tudingan seperti itu berdasar? Faktanya, selain ke SMK Muhammadiyah Imogiri, pada saat bersamaan juga mengunjungi  SMK Ma’arif 1 Yogyakarta, sekolah Nahdlatul Ulama (NU). Di sekolah ini, Muhajdir sebagai Mendikbud berjanji mengganti peralatan laboratorium yang mulai usang dan juga buku untuk perpustakaan.

“Pak Muhadjir adalah Mendikbud pertama yang mengunjungi sekolah kami,” kata Kepala sekolah SMK Ma’arif 1 Yogyakarta, Drs Suharyanto, yang menyatakan senang dengan kunjungan ini

Selain keduanya, pada hari yang sama Mendikbud juga mengunjungi SMK Leonardo di Jl Wahidin Klaten. Di tempat itu, dia disambut kepala sekolah dan para guru. Muhadjir menyaksikan dari dekat para siswa yang sedang praktik mengikir atau menghaluskan batang besi dan praktik elektronika.

(Baca juga: Tanggapan Haedar Nashir terhadap “Menguak Rahasia Muhammadiyah Selalu Nampak Beda dengan NU” dan Din Syamsuddin: Dalam Fiqih, Muhammadiyah Itu Bukan NU)

Para siswa juga sempat diajak berbincang-bincang. Muhadjir memberikan apresiasi yang tinggi pada sekolah ini karena setiap tahun mengirimkan siswa magang ke Jepang selama tiga tahun.

Selain fakta itu, sikap multikulturalisme Mendikbud ini sebenarnya sudah jauh hari dipraktikkan. Artinya, meski memuji sekolah yang dikelola Muhammadiyah, tetapi mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu juga tidak menafikan sekolah-sekolah lain yang maju. Terutama sekolah yang dikelola Nahdlatul Ulama (NU) yang bernaung di bawah Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif. Bahkan sekolah sasta yang dikelola oleh agama lain.

(Baca juga: Ketua PWNU Suka Pengelolaan Wakaf di Muhammadiyah dan Belum Pernah Lihat Ketua Muhammadiyah-NU Gantian Memijat? Di Kabupaten Inilah Kerukunan Itu Terwujud)

Lebih daripada itu, pengakuan ini bukan hanya dalam bentuk verbal atau ungkapan yang basa-basi, tapi juga sudah dipraktikkan secara langsung. “Dalam pendidikan keluarga, beliau memang menanamkan karakter menghargai perbedaan sejak dini. Salah satu caranya adalah dengan memasukkan anak-anaknya ke sekolah yang berbeda,” jelas Kepala Pusat Studi Islam dan Filsafat (PSIF) UMM, Pradana Boy ZTF PhD.

“Anak pertamanya disekolahkan di SD Muhammadiyah, sementara anak keduanya disekolahkan di SD Sabilillah yang notabene bercorak NU,” tambah doktor National University of Singapore (NUS) itu. Ya, anak sulung dari pasangan Muhadjir dan Suryan Widati ini, Muktam Roya Ajidan, kini tercatat sebagai siswa kelas 6 SD Muhammadiyah 9 Kota Malang. Sementara anak keduanya, Senos Haumi Hably, duduk di kelas 4 SD Sabilillah. Adapun anak ketiganya, Harbantyo Ken Najjar, masih di PAUD.

(Baca juga: Jangan Pertentangkan Perbedaan Muhammadiyah dan NU! dan Muhammadiyah dan NU adalah Penopang Kemajuan Bangsa)

Di Malang, SD Islam Sabilillah merupakan sekolah yang di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU. Lembaga pendidikan ini dikelola oleh para tokoh NU yang berwawasan luas. Bertindak sebagai Dewan Pembina dan ketua Yayasan Sabilillah adalah Prof KH Tolchah Hasan, mantan Menteri Agama era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid yang juga Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

SD Sabilillah yang bernaung di bawah LP Ma'arif NU, tempat anak kedua Mendikbud bersekolah (foto: data.kemdikbud.go.id)
SD Sabilillah yang bernaung di bawah LP Ma’arif NU, tempat anak kedua Mendikbud bersekolah (foto: data.kemdikbud.go.id)

Letak SD Islam Sabilillah bersebelahan dengan Masjid Sabilillah yang berlokasi di kawasan Blimbing, Kota Malang. Seperti kebanyakan sekolah yang berkonsep full day school, SD Islam Sabilillah memang favorit di Kota Malang sejak bertahun-tahun lalu hingga menolak-nolak pendaftar.

(Baca juga: Narkoba dan HIV-AIDS Meningkat, Saatnya Muhammadiyah-NU Bersatu dan Ketika MU dan NU Tidak Saling Bertanding … Fenomena Jepara)

“Konsep full day school memang salah satu ciri khas SD Islam Sabilillah. Kita menganut pembelajaran tuntas, dan itu bisa dilakukan dengan sistem full day. Dalam pembelajaran tuntas, semua selesai saat di sekolah. Jadi para siswa pulang ke rumah sudah dengan gembira, karena tidak  ada pekerjaan rumah (PR). PR tidak pernah ada di sekolah ini,” tutur Kepala Sekolah SD Islam Sabilillah Malang Muhammad  Hasan Ya’kub  SAg sebagaimana dikutip oleh DUTA.CO.

Masih dari DUTA.CO, Seno Shaumi Hably, mengaku sangat nyaman bersekolah di SD Islam Sabilillah. “Saya suka banget sekolah di SD Sabilllah. Teman-teman semua baik dan menyenangkan,” ujarnya. “Saya pergi sekolah dan pulang sekolah ikut mobil antarjemput yang dikelola sekolah. Rumah saya tidak jauh dari sekolah, hanya perjalanan sekitar 15 menit.”

(Baca juga: Islam Tertawa yang Bedakan Islam Indonesia dengan Timur Tengah dan Kisah Siswa Katholik yang Selamatkan Sekolah Muhammadiyah di Kutai Kartanegara)

Keberadaan Seno Shaumi di SD Sabilillah ini, menunjukkan bahwa Prof Muhadjir Effendy tidak membeda-bedakan lembaga pendidikan apa itu NU atau Muhammadiyah. Apalagi berpikir sektarian dengan tidak didasari semangat kemajemukan bangsa dengan mengunggulkan satu pihak sembari menegasikan pihak lain.

“Mengetahui bahwa putra Pak Muhadjir juga bersekolah di lembaga binaan atau milik Prof KH Tholkhah Hasan, tokoh NU, dan semua gurunya juga orang-orang NU, kiranya semua akan menjadi faham, pada tingkat tokohnya saling menghargai,” begitu tulis mantan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof Imam Suprayogo melalui akun facebooknya.
Selanjutnya halaman 2…

Page 1 of 2
12Next
Tags: Full Day Schoolpro kontra full day schoolProf Muhadjir Effendy sektarianSD Islam Sabilillah
SendShare132Tweet82Share
ADVERTISEMENT
Previous Post

Wanita Ini Datang Jauh-jauh dari Kalimantan agar Mahir Menulis Buku

Next Post

Sekolah Muhammadiyah Inovatif Ini Bertabur Guru Pemimpin

Related Posts

Gebyar Milad SD Mutu Gresik menuju Five Days School

Minggu 20 Agustus 2017 | 05:55
96

Gebyar Milad SD Muhammadiyah 1 Gresik PWMU.CO - SD Muhammadiyah 1...

Sulit Menyebut Penolakan Lima Hari Sekolah Bukan Politis

Kamis 10 Agustus 2017 | 21:05
23

Ma'mun Murod Al Basary. (Foto dok pribadi) PWMU.CO - Penolakan kebijakan...

Sikap Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah terkait Polemik kebijakan Kemendikbud RI

Selasa 20 Juni 2017 | 16:35
66

1. Setelah berdialog dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menemukan fakta,...

Program Penguatan Karakter Diributkan, Sekolah Muhammadiyah Jatim Tetap Solid

Selasa 20 Juni 2017 | 10:45
49

Suasana pertemuan kepala sekolah/madrasah Muhammadiyah Jatim. (Foto Pahri/pwmu.co) PWMU.CO - Merespon...

Pemuda Muhammadiyah Dukung Kebijakan Sekolah 5 Hari, Ini 5 Alasannya

Kamis 15 Juni 2017 | 11:30
251

Ketua Umum PWPM Jatim Mukayat Al-Amin saat konsolidasi organisasi. PWMU.CO – Menyikapi...

MUI Dukung Mendikbud Terkait Kebijakan 5 Hari Sekolah

Rabu 14 Juni 2017 | 21:49
47

Pertemuan Pimpinan Pusat MUI dengan Mendibud di kantor MUI, Jalan Proklamasi,...

Pernyataan Sikap IPM Terkait Kebijakan 5 Hari Sekolah

Rabu 14 Juni 2017 | 10:02
158

Mengawali tahun ajaran baru 2017/2018, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.Ap...

Dengan 2 Cara Pelaksanaan, Sekolah 5 Hari Memperkuat Keberadaan Madrasah Diniyah

Senin 12 Juni 2017 | 15:14
34

PWMU.CO – Kebijakan sekolah 8 jam dengan 5 hari dalam sepekan mulai akan mulai diselenggarakan...

Kemendikbud Luncurkan Program PPK: Apapun Namanya, Penguatan Karakter Harus Jalan

Selasa 20 September 2016 | 09:33
96

Penulis (tengah) bersama Dra Arbaiyah, MA (Ketua Dikdasmen PWM Jatim) dan...

Inilah Tanggapan Mendikbud Muhadjir Effendy pada Petisi Tolak Pendidikan “Full Day” di Indonesia

Senin 15 Agustus 2016 | 15:58
139

Tanggapan Mendikbud Muhadjie Effendy pada Petisi Tolak Pendidikan Fuul Day di...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Siswa Smamsatu Persembahkan 4 Emas Porprov VIII Jatim 2023

    24679 shares
    Share 9872 Tweet 6170
  • Juara Porprov, Atlet Muay Thai Smamsatu Mewakili Jatim di PON 2024

    7253 shares
    Share 2901 Tweet 1813
  • Musyran Suci Manyar serasa Musyda

    1796 shares
    Share 718 Tweet 449
  • Mahasiswa UMG Latih Pembukuan Sederhana UMKM Bawean

    3122 shares
    Share 1249 Tweet 781
  • Spemutu Peringkat III PMR Madya di Jumbara PMI

    1587 shares
    Share 635 Tweet 397
  • Istimewa, Musyran Muhammadiyah Suci di Hotel, Ketua PDM Ikut Memilih

    1871 shares
    Share 748 Tweet 468
  • Saat Siswa SD Sakri Berimajinasi sebagai Pengusaha Restoran

    1170 shares
    Share 468 Tweet 293
  • Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah Tak Akan Dimuhammadiyahkan

    888 shares
    Share 355 Tweet 222
  • Bikin Modul Ajar Itu Mudah, Begini Tipsnya

    749 shares
    Share 300 Tweet 187
  • Umsida Diproyeksikan Jadi Kampus Unggul ASEAN

    608 shares
    Share 243 Tweet 152

Berita Terkini

  • Program Inspiratif SD Sakri, Mengubah Botol Bekas Jadi Jilbab BaruJumat 22 September 2023 | 15:08
  • Siswa SDMM Belajar Mitigasi Bencana, seperti Apa Serunya?Jumat 22 September 2023 | 14:40
  • Di Pengajian PCIM Amerika, LDK Sampaikan Dakwah Muhammadiyah di Kampung MualafJumat 22 September 2023 | 14:32
  • Menggenjot investasi
    Menggenjot Investasi Berbasis MasyarakatJumat 22 September 2023 | 14:27
  • Saat Siswa Spemdalas Bahas 4 Pembiasaan Bisa Meraih MimpiJumat 22 September 2023 | 13:24
  • Lapak Nasyiah Wotan Meriahkan Pengukuhan PCM PCA PancengJumat 22 September 2023 | 13:19
  • Spemutu Gelar Screening KesehatanJumat 22 September 2023 | 13:13
  • Siswa TK Aisyiyah 26 Morowudi Belajar dengan Dokter GigiJumat 22 September 2023 | 13:09
  • Kisah Pengusaha Muda Banting Setir Jadi Motivasi Wisudawan UMMJumat 22 September 2023 | 13:07
  • Guru Muhammadiyah Harus Selalu Upgrade agar ProfesionalJumat 22 September 2023 | 12:37
ADVERTISEMENT

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In