Kata Dokter Pentingnya #dirumahaja ditulis oleh dr Tjatur Priambodo MKes, Direktur Rumah Sakit Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan Sidoarjo.
PWMU.CO – Sebuah studi pemodelan matematika untuk penyakit menular yang berbasis di London menyebutkan, Indonesia melaporkan hanya dua persen dari total kasus positif Covid-19. Artinya kondisi sesungguhnya adalah 50 kali lipat yang dilaporkan.
Oleh karena itu mari kita mematahkan asumsi itu dengan menjalankan anjuran pemerintah untuk cuci tangan dengan benar dan berdiam diri di rumah. Kenapa?
Virus Corona atau yang dinamakan virus SARS-CoV-2 adalah virus baru. Benar-benar baru. Berbeda dengan Virus Corona sebelumnya (SARS dan MERS).
Faktanya adalah: belum tahu pasti sifat dari virus ini. Belum diketahui pasti, apa dan berapa lama efek yang disebabkan virus ini. Belum ada vaksin untuk mencegah agar tidak ada yang terinfeksi virus ini. Belum ada obat yang efektif untuk melawan virus ini.
Informasi berikut ini disampaikan untuk menambah kewaspadaan. Bukan untuk membuat lebih panik. Mari bersama-sama kita mencegah penularan virus ini lebih luas.
Gejala Covid-19
Gejala jika terinfeksi virus SARS-CoV-2 sangat bervariasi. Tergantung pada daya tahan tubuh masing-masing orang.
Orang dengan daya tahan tubuh baik, kemungkinan gejala yang timbul sangat ringan atau bahkan tidak ada. Orang dengan daya tahan tubuh baik mampu menyembuhkan diri sendiri. Karena pada dasarnya penyakit karena virus itu memang self limited disease. jadi daya tahan tubuh baik bisa membasmi virus itu.
Tetapi orang dengan daya tahan tubuh rendah bisa mengalami sesak nafas bahkan kematian. Sistem imunitas tubuh terbentuk dari ‘kerja sama’ antara sel darah putih, antibodi, dan komponen lainnya termasuk organ tubuh dan kelenjar getah bening. Beberapa gangguan menyebabkan terganggunya sistem kekebalan tubuh, sehingga daya tahan tubuhnya rendah.
Yang Rentan Terserang Covid-19
Orangtua dengan usia di atas 60 tahun. Orang dengan penyakit penyerta. Seperti sakit kencing manis, darah tinggi, jantung, ginjal, paru, liver, kanker, dan lain sebagainya.
Atau yang biasa disebut co-morbid.
Bagaimana orang-orang dengan daya tahan tubuh rendah? Itu yang harus kita cegah supaya mereka tidak tertular virus ini. Jadi apa yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka?
Caranya: jaga jarak. Hindari keramaian dan ikuti anjuran #dirumahaja. Kenapa? Karena virus ini penyebarannya sangat cepat. Penyebrannya lebih mudah dan lebih cepat di tempat-tempat keramaian.
Tapi jangan panik. Bagi yang masih muda dan sehat, jika merasa ada gejala Covid-19, bukan berarti harus langsung ke rumah sakit.
Apa yang harus dilakukan? Lagi-lagi, #diumahaja. Tingkatkan daya tahan tubuh dari rumah. Dengan cara: istirahat yang cukup; tidur tidak terlalu larut malam; makan makanan yang bergizi; minum air yang banyak; dan olahraga atau aktivitas ringan di rumah.
Kenapa untuk yang muda dan sehat lebih baik #dirumahaja dan tidak perlu ke rumah sakit? Karena kita ingin memastikan bahwa rumah sakit itu tetap tersedia untuk mereka yang betul-betul membutuhkan. Yaitu orangtua, orang dengan daya tahan tubuh rendah, atau anak-anak muda yang mengalami gejala berat seperti sesak napas.
Terserang tanpa Gejala, Bagaimana?
Bagaimana dengan kita yang tidak ada gejala? Sebaiknya tetap jaga jarak, hindari keramaian dan #dirumahaja.
Kenapa? Karena orang dengan daya tahan tubuh yang baik bisa jadi tidak menimbulkan gejala apapun. Tapi belum tentu tidak ada virus itu di dalam tubuhnya. Orang tanpa gejala ini pun tetap bisa menularkan ke orang lain.
Penting untuk jaga jarak satu meter untuk memastikan droplet yang keluar melalui batuk ataupun bersin tidak terkena pada kita.
Yang tak kalah penting, selalu cuci tangan yang benar dan sesering mungkin, untuk memastikan jika secara tidak sengaja kita menyentuh droplet itu. Kita bisa membersihkannya.
Jangan menyentuh wajah dengan tangan yang belum bersih. Kenapa? Karena virus akan lebih cepat menyebar atau lebih cepat masuk melalui mukosa mata, hidung, dan mulut.
Seharusnya menghindari keramaian demi memutus rantai penularan ini. Penting untuk kita #dirumahaja supaya kita bisa meningkatkan daya tahan tubuh kita agar dapat melawan virus ini.
Jika Terpaksa Tidak #dirumahaja
Bagaimana untuk kita yang tidak bisa #dirumahaja karena terpaksa harus bekerja di luar atau harus pergi keluar? Ini kata dokter:
Tetap usahakan untuk jaga jarak satu meter dan usahakan sebisa mungkin hindari keramaian. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan yang bersih atau gunakan hand sanitizier.
Para peneliti, dokter, farmasi, tenaga medis, dan semua, sedang berusaha untuk mencari obat dan vaksin dari virus ini. Mari kita berperan membantu mereka dengan cara jangan panik dan tetap waspada.
Jaga jarak, hindari keramaian, dan #dirumahaja. Tidak perlu ke rumah sakit jika gejalanya ringan. Pastikan rumah sakit tersedia untuk mereka yang membutuhkan: orang tua, orang dengan daya tahan tubuh yang rendah, dan orang-orang dengan gejala yang berat seperti sesak nafas.
Perbanyak intensitas wudhu yang dilanjutkan dengan cuci tangan sesuai WHO. Perbanyak mengingat Allah, karena hati kita akan tenang dan akan mampu meningkatkan sistem imunitas tubuh kita.
Mari kita bersama melawan virus SARS-CoV-2 ini dengan cuci tangan dan #dirumahsaja. Kata dokter #dirumahaja ini semoga bermanfaat! (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.