
PWMU.CO – Menjadi kader Muhammadiyah tidaklah mudah. Butuh komitmen dan konsistensi tinggi agar mampu bertahan terhadap tantangan dan hambatan yang kerap kali muncul di medan dakwah. Pesan itulah yang disampaikan oleh muballigh Muhammadiyah asal Kecamatan Tandes, Surabaya Ustad Fani dalam acara pelantikan Pimpinan Cabang (IPM) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Tandes, di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nuhammadiyah 23 Buntaran Tandes, Surabaya, Ahad (14/8).
Menurut Ustad Fani, tantangan dakwah di masa modern ini sangat kompleks. Terlebih, dunia kini telah memasuki era globalisasi. Para aktivis Muhammadiyah dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. Serta ketangguhan mental untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
“Aktivis Muhammadiyah harus kuat. Tahan banting. Tidak boleh lembek. Karena hambatan yang dihadapi sangat banyak,” tegas Fani didepan para kader IPM dan tamu undangan.
(Baca: Dakwah Muhammadiyah Tak Boleh Dininabobokkan Masa Lalu dan Dakwah Itu Harus Padukan Pemikiran dan Tindakan Nyata)
Fani mengatakan, Jenderal Sudirman sudah pernah mengingatkan perihal beratnya menjadi kader Muhammadiyah. Jenderal bintang lima ini pernah berseru: Sungguh Berat Jadi Kader Muhammadiyah.. Ragu dan Bimbang Lebih Baik Pulang!
“Kita jauh-jauh hari sudah diingatkan oleh sang Panglima Besar Jenderal Sudirman, kader terbaik kepanduan Muhammadiyah Hizbul Wathan (HW). Jadi aktivis Muhammadiyah harus tangguh. Terutama para aktivis IPM yang merupakan kader penerus Persyarikatan ini,” tuturnya.
Pelantikan PC IPM Tandes ini berjalan dengan lancar. Acara ini dihadiri oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tandes, Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Tandes, Pimpinan Daerah (PD) IPM Surabaya, serta PC IPM se-Surabaya. Acara pelantikan berlangsung meriah dengan dihiasi balon-balon unik dan menarik. Juga terdapat hiasan balon bertuliskan “IPM TANDES”. Acara berasa formal dan sakral, karena pelantikan ini adalah pelantikan generasi ke-4 selama IPM Tandes berdiri. (ilmi)
Discussion about this post