• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Sabtu, September 30, 2023
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Headline

Perkembangan Covid-19 di Dunia Arab

Jumat 3 April 2020 | 06:41
6 min read
2.5k
SHARES
7.5k
VIEWS
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perkembangan Covid-19 di Dunia Arab ditulis oleh Hajriyanto Y. Thohari, Duta Besar Indonesia untuk Lebanon yang juga Ketua PP Muhammadiyah.
Hajriyanto Y. Thohari di Lebanon. (Foto dokumen Suara Muhammadiyah)

Perkembangan Covid-19 di Dunia Arab ditulis oleh Hajriyanto Y. Thohari, Duta Besar Indonesia untuk Lebanon yang juga Ketua PP Muhammadiyah.

PWMU.CO – Covid-19 semula disebut epidemi (penularan dan penyebarannya sangat cepat dan mudah, secepat dan semudah terjadinya kontak fisik antarmanusia). Kini telah menjadi pandemi (melanda seluruh dunia tanpa kecuali).

Nyaris tak satu pun negara yang terbebas dari virus ini. Amerika Serikat, satu-satunya negara adidaya di dunia yang paling jumawa bukan hanya dilanda Covid-19. Bahkan bisa menjadi negara yang paling parah di dunia.

Oleh karena semula menganggap pandemi ini dengan enteng, bahkan menyangkal kedatangannya. Sampai kolumnis Paul Krugman di The York Times, 30 Maret 2020, menyebut AS sebagai “This land of denial and death” (tanah penyangkalan dan kematian ini).

Krugman bahkan mengatakan Covid-19 merupakan sisi gelap keistimewaan Amerika (Covid-19 and and the dark side of American exceptionalisme). Pasalnya, karena buruknya pemerintah federal dalam penanganan pandemi ini di AS diprediksikan korban masih akan terus berlipatganda.

Keganasan Covid-19 sampai Eropa

Begitu tidak pandang bulunya keganasan Covid-19 ini sampai Perdana Menteri Inggris, salah satu negara terbesar di Eropa, Boris Johnson, positif terpapar (The New York Times, April 1, 2020).

Demikian juga degan Fernando Simon, Direktur Coordination Center for Health Alert, Spanyol, terkena dan terpapar juga. Akhir Maret 2020 di Spanyol, negara terbesar kedua di Eropa, jumlah korban sudah mencapai 94.417 kasus, 8.269 meninggal, dan 19.259 sembuh. Ini berarti mengalami kenaikan 11 persen dalam satu hari.

Demikian juga Perancis, negara terbesar kedua di Eropa, jumlah korban juga melompat tinggi. Banyak yang memprediksi ketiga negara itu akan menyusul kemasifan korban Covid-19 di Italia.

Baru satu bulan yang lalu tiga besar dunia masih dipegang oleh China, Italia, dan Iran. Tapi ada prediksi bahwa dalam waktu kurang dari satu bulan ke depan, tiga besar lama tersebut akan digeser oleh tiga besar baru. Di mana salah satunya adalah Amerika.

Hajriyanto Y Thohari di Lebanon. (Istimewa)

Perkembangan Covid-19 di Dunia Arab

Pernyataan yang terlalu percaya diri yang cenderung kepedean, apalagi yang terkesan konservatif, tidak terdengar diucapkan oleh para pemimpin pemerintahan Arab. Apalagi para ulama di Mekkah dan Madinah.

Tidak seperti pemimpin di sebuah negara yang berani membuat statemen Covid-19 tidak akan masuk ke negaranya, karena doa qunut dan banyak wali atau kiai. Di dua kota suci Mekkah dan Madinah tidak ada ulama atau sheikh yang membuat pernyataan yang terlalu pede seperti itu.

Kerajaan Arab Saudi juga dengan cepat segera mengambil langkah yang sangat rasional dan realistis: menutup Masjid al-Haram dan ibadah umrah.

Sebagai tempat bertemunya ratusan ribu, bahkan jutaan, umat manusia dari seluruh dunia. Bisa dibayangkan seandainya langkah drastik dan mengagetkan dunia Islam itu tidak segera diambil oleh penjaga dua kota suci (khadimul al-haramain) itu.

Tidak mustahil Saudi Arabia telah menjadi salah satu dari tiga besar dunia yang terjangkiti pandemi ini.

Covid-19 di Iran Menyedihkan

Nasib yang sangat menyedihkan dialami oleh Republik Islam Iran. Sebagai pusat Islam madzhab Syi’ah yang dikenal memiliki serangkaian ritual dan seremonial yang mengundang kehadiran peziarah dan masa dalam jumlah masif, Iran menjadi salah satu episenter Covid-19 di luar RRT dan Italia.

Pertanggal 31 Maret 2020 kemarin saja jumlah korban yang terpapar Covid-19 mencapai 44.606 orang. Di mana 2.898 meninggal dan 14.656 berhasil disembuhkan.

Kalau mencermati bahwa pada satu hari tanggal 31 Maret 2020 saja ada 3.111 kasus baru (141 meninggal, dan 745 pasien sembuh), bisa diperkirakan berapa besar korban pada hari ini melalui deret hitung atau deret ukur.

Presiden Hasan Rouhani telah meminta dukungan anggaran dari Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamanei berupa pengunaan dana National Development Fund of Iran (NDFI) sebesar USD 1 M untuk menangani pandemi ini.

Presiden mengimbau seluruh warga untuk melakukan karantina mandiri termasuk tidak merayakan Nature’s Day yang jatuh pada 1 April 2020 kemarin.

Begitu menyedihkannya apa yang terjadi di Iran sampai tanggal 31 Maret 2020 ditetapkan sebagai hari berkabung nasional dan bendera nasional Iran dikibarkan setengah tiang.

Iran Berimbas ke Irak

Apa yang terjadi di Iran pastilah segera merembet ke Irak. Dua negara ini di samping berbatasan dan berdekatan juga memiliki kesamaan struktur masyarakat dan kultur keagamaan.

Di Irak Selatan terdapat situs-situs yang disucikan oleh umat Islam Syiah, seperti Karbala, Najaf, Kufah, dan sebagainya. Kota-kota ini bukan hanya disucikan. Melainkan juga menjadi pusat ziarah kaum Syiah dari seluruh dunia terutama dari Iran dan Lebanon.

Tak heran jika jumlah kasus Covid-19 di Irak dan Lebanon terus meningkat tajam. Jumlah penderita terpapar Covid-19 Irak sampai 2 April 2020 mencapai 694 kasus, meninggal 50 orang. Ini berarti angka kematian di Irak tertinggi di Timur Tengah setelah Iran.

Seperti halnya Lebanon, Irak juga negara yang perekonomiannya sedang terpuruk, bahkan baru reda dari gelombang demonstrasi yang melumpuhkan ekonomi.

Sehingga sampai hari ini Irak belum memiliki Perdana Menteri, setelah mundurnya PM Adil Abdul Mahdi 29 November 2019 yang lalu. Ada yang menduga jumlah riil terpapar Covid-19 di Irak jauh lebih besar daripada itu.

Covid-19 di Libanon

Demikian juga halnya dengan Lebanon, negara yang yang baru saja memiliki pemerintahan baru di bawah PM Hasan Diab ini juga sedang mengalami krisis ekonomi yang parah.

Meski populasi Lebanon hanya sekitar 5 juta jiwa, tetapi kasus terpapar Covid-19 per 2 April 2020 mencapai 494 kasus, sembuh 43, dan meninggal 16 orang.

Lebanon telah menutup bandara Udara, pelabuhan laut, dan perbatasan sejak awal Maret 2020. Meski sedang diterapkan kebijakan Lockdown tetapi aksi-aksi demonstrasi terus saja terjadi secara sporadik.

Sampai 2 April 2020, kurban terpapar Covid-19 di masing-masing negara Arab yang berjumlah 22 negara itu (Iran tidak termasuk negara Arab) rata-rata 600 kasus dengan angka kematian rata-rata 12-15 orang.

Saudi Arabia, konon termasuk yang terbesar, jika apa yang dilaporkan oleh Saudi Gazette (31 Maret 2020) benar adanya. Menurut koran ini di Arab Saudi saja ada 1.563 kasus dan 10 meninggal. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi di sana kalau seandainya ibadah umrah tidak diliburkan untuk sementara.

Makin Kuat Perekonomian makin Siap

Negara-negara Arab Teluk (Kuwait, Qatar, Emirat, Bahrain, Oman) relatif siap menangani Covid-19 karena dikenal sebagai negara-negara yang kaya dan sangat maju fasilitas kesehatannya.

Sekadar contoh, di Kuwait jumlah kasus 317, sembuh 80. Dan tidak ada yang meninggal. Rendahnya angka kematian ini merupakan petunjuk bagusnya fasilitas kesehatan di sana.

Negara-negara Arab memang sangat heterogen. Secara perekonomian ada yang sangat kaya dengan GDP per capita yang sangat tinggi, seperti Uni Emirat Arab (GDP per capita: $40,325), Kuwait (GDP per capita: $29,616).

Qatar (GDP per capita: $61,264), Oman (GDP per capita: $15,170), Keamiran Bahrein (GDP per capita: $23,715). Dan last but not least Kerajaan Saudi Arabia (GDP per capita: $20,747).

Tetapi ada juga yang termasuk “miskin” seperti Mesir (GDP per capita: $2,441), Irak (GDP per capita: $5,114). Aljazair (GDP per capita: $4,048), Tunisia (GDP per capita: $3,494), Maroko (GDP per capita: $3,083).

Lebanon (GDP per capita: $7,857), State of Palestine (GDP per capita: $3,054), Sudan (GDP per capita: $2,879). Jordan (GDP per capita: $4,095), dan Yaman (GDP per capita: $1,123).

Kemampuan perekonomian itu biasanya berjalan paralel dengan ketersediaan infrastruktur kesehatan. Seperti rumah-rumah sakit, dokter, tenaga medis, dan ketersediaan obat atau vaksin. Sebab, kesehatan memang tidak murah. Kesehatan memang bukan segalanya. Tapi tanpa kesehatan segalanya tidak akan berarti apa-apa.

Semoga bencana ini segera berakhir. Kita juga berdoa semoga dunia Islam, terutama negara kita Indonesia, mendapatkan perlindungan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan segera bisa menangani musibah ini dengan segera.

Dan semoga tulisan Perkembangan Covid-19 di Dunia Arab, ini bermanfaat! Amin. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Covid-19 di AmerikaCovid-19 di Dunia ArabCovid-19 di EropaCovid-19 di Irancovid-19 di LebanonHajriyanto Y Thohari
SendShare1022Tweet598Share
ADVERTISEMENT
Previous Post

Corona Kembalikan Pendidikan Anak ke Ortu

Next Post

Krisis Corona, 60 Psikolog MCCC Buka Layanan Daring

Related Posts

Batik Muktamar Jatim Menarik Perhatian Dubes, Begini Komentarnya

Sabtu 5 November 2022 | 13:21
1.3k

Peserta muktamar dari Jawa Timur berbaju batik biru. (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) PWMU.CO – Batik muktamar PWM...

Dubes Lebanon: Kalau Abdul Mu’ti Jadi Calon Presiden, Pemilihnya 95 Persen

Senin 12 September 2022 | 19:41
9.4k

Dubes Republik Indonesia (RI) untuk Lebanon HE Hadjriyanto Y. Thohari menerima buku dari Abdul Mu'ti...

Kecintaan Buya Syafii pada Negara Ini Terlalu Besar

Sabtu 28 Mei 2022 | 08:47
223

Duta Besar RI untuk Lebanon Hajriyanto Y. Thohari (tangkapan layar Sugieran/PWMU.CO) Kecintaan Buya Syafii pada...

Duta Besar Indonesia

Jumat 25 Maret 2022 | 08:06
263

Andar Nubowo Duta Besar Indonesia oleh Andar Nubowo, mahasiswa doktoral Jurusan Filsafat dan Epistemologi Ecole...

Pesan Dubes RI Lebanon pada Siswa Baru Smamda Surabaya

Selasa 13 Juli 2021 | 12:56
187

Hajriyanto Y. Tohari memberikan sambutan pada kegiatan Fortasi 2021 Smamda Surabaya. Pesan Dubes RI Lebanon...

Semangat ala Palestina dan Kisah Perang Baratayuda

Rabu 2 Juni 2021 | 06:30
522

 Hajriyano Y Thohari. Semangat ala Palestina dan Kisah Perang Baratayuda (Tangkapan Layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) PWMU.CO...

Dubes RI untuk Lebanon: Kita Bisa Galang Solidaritas Palestina Berdasarkan Nilai-Nilai Agama

Senin 31 Mei 2021 | 12:53
199

Hajriyanto Y Thohari, Dubes RI untuk Lebanon saat memberikan testimoni pada kegiatan PPNA (Nely Izzatul/PWMU.CO)

Begini Dubes Hajri Tanggapi Kutipan Hadits Presiden AS Joe Biden

Senin 31 Mei 2021 | 09:10
592

Begini Dubes Hajri Tanggapi Kutipan Hadits Presiden AS Joe Biden PWMU.CO - Begini Dubes Hajri...

Tiga Penyebab Dunia Islam Sulit Bersatu Bebaskan Palestina

Senin 31 Mei 2021 | 07:01
2.7k

Hajriyanto Yasin Thohari (kanan) bersama moderator Untung Cahyono. Tiga Penyebab Dunia Islam Sulit Bersatu Bebaskan...

Mungkinkah Indonesia Bernasib seperti Palestina, Dikuasai Pendatang?

Senin 31 Mei 2021 | 05:38
16k

Hajriyanto Y Thohari (Tangkapan layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) PWMU.CO - Mungkinkah Indonesia Bernasib seperti Palestina, Dikuasai...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Siswa Disabilitas Smamsatu Raih Medali di Kejuaraan Paralimpik 2023

    7007 shares
    Share 2803 Tweet 1752
  • SMAM 8 Gresik Menggelar Pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka

    4686 shares
    Share 1874 Tweet 1172
  • Smamsatu Gelar Kajian Interaktif Semarakkan Maulid Nabi

    4470 shares
    Share 1788 Tweet 1118
  • Artikel Bahasa Inggris Guru Smamsatu Juara Kompetisi Menulis Nasional

    6282 shares
    Share 2513 Tweet 1571
  • Mahasiswa KKN UMG Kembangkan UMKM Desa Tlogobendung

    5079 shares
    Share 2032 Tweet 1270
  • Rektor UMY: Muhammadiyah Itu Tidak Netral

    2524 shares
    Share 1010 Tweet 631
  • Tim Debat Smamsatu Juara di Kompetisi Ini

    9106 shares
    Share 3642 Tweet 2277
  • Kelas Internasional Smamsatu Outdoor Activity di Wagos

    19234 shares
    Share 7694 Tweet 4809
  • Spemutu Gelar Screening Kesehatan

    4292 shares
    Share 1717 Tweet 1073
  • Aisyiyah Tidak Boleh Meminta, Justru Harus Memberi

    548 shares
    Share 219 Tweet 137

Berita Terkini

  • Salut, Formatur Terpilih Aisyiyah Sendangagung Mayoritas Usia MudaSabtu 30 September 2023 | 17:41
  • SMK Pemuda Krian Memilih Duta Smedeka 2023Sabtu 30 September 2023 | 16:15
  • Muhadjir Effendy Terima Gelar Adat Raden Pangeran Anom Sabtu 30 September 2023 | 15:50
  • Hasil Karya Ecoprint Siswa TK Aisyiyah Ini DilelangSabtu 30 September 2023 | 15:14
  • Titin Hamidah Terpilih Memimpin Aisyiyah CangaanSabtu 30 September 2023 | 14:39
  • Etika bermedsos
    Etika Bermedsos Ikuti 12 Langkah Bijak IniSabtu 30 September 2023 | 14:37
  • Pengukuhan PCM Sidoarjo Periode 2022-2027, berikut struktur pimpinan dan majelis yang dikukuhkan pada Sabtu (30/9/23).
    Pengukuhan PCM Sidoarjo, Inilah Struktur Pimpinan dan MajelisnyaSabtu 30 September 2023 | 14:23
  • Sekretaris PDM Se-Jatim Praktik Aplikasi EsuratSabtu 30 September 2023 | 14:11
  • Pembagian doorprize
    Pembagian Doorprize dengan Pertanyaan Lucu-Lucu di Raker para DokterSabtu 30 September 2023 | 13:34
  • Andai Muhammadiyah Absen Satu Bulan SajaSabtu 30 September 2023 | 12:58
ADVERTISEMENT

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In