• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Diskusi Online MCCC soal Pangan

Minggu 12 April 2020 | 13:57
in Kabar
0
1.3k
SHARES
1.3k
VIEWS
Hening Parlan, kiri, saat memandu diskusi online Covid Talk. (Tim Media MCCC)
Hening Parlan, kiri, saat memandu diskusi online Covid Talk. (Tim Media MCCC)

PWMU.CO-Diskusi online digelar Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah, Kamis (9/4/2020). Diskusi bertajuk Covid Talk ini sudah memasuki sesi ketiga. Kali ini mengangkat tema Membangun Ketahanan Pangan di Masa Pandemi.

Diskusi online menampilkan pembicara Ketua Lazismu Pusat Prof Hilman Latief MA dan Deputi Sistem dan Strategi BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Ir Bernadus Wisnu Widjaya.

Diskusi yang digelar secara daring melalui aplikasi telekonferensi tersebut berlangsung sejak pukul 13.00-14.30 dipandu oleh Koordinator Lingkungan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana PP Aisyiyah Hening Parlan. Diskusi terlaksana dari Kantor PP Muhammadiyah Cik Di Tiro, Yogyakarta.

Mengawali diskusi, Hilman Latief menyampaikan, krisis wabah Covid-19 saat ini dirasakan hampir semua masyarakat Indonesia. ”Ini menjadi tantangan bagi lembaga filantropi yang berafiliasi dengan agama maupun bukan,” katanya.

Baca Juga:  Lazismu Gandeng Swedia Kerja Sama Teknologi Finansial Syariah

Hilman mengatakan, dalam ketahanan pangan, lembaga filantropi harus mencermati kelompok terdampak yang paling utama. Sebab hampir semua sektor terdampak wabah Covid-19. Sektor formal maupun informal. ”Yang perlu mendapat perhatian khusus adalah kelompok rentan seperti lansia, anak-anak dan bayi mereka harus mendapat perhatian khusus,” ujarnya. 

Rencana Kontigensi Jangka Pendek

Merespon wabah Covid-19, dia menyarankan, rencana kontingensi jangka pendek. Pertama, lembaga-lembaga masyarakat harus melakukan relokasi dana dan redesain program. Kedua, yang sudah banyak dilakukan, yaitu tindakan kuratif dan preventif seperti penyemprotan serta penyiapan APD.

Ketiga, tanggap urusan pangan dengan mengadakan subsidi pangan baik oleh pemerintah maupun lembaga masyarakat non pemerintah. 

Baca Juga:  Rakornas Lazismu Integrasikan Sistem Pelaporan

Untuk menghadapi wabah Covid-19 yang belum dapat ditebak masa berakhirnya, Hilman menekankan lembaga filantropi tidak hanya berpikir sekadar memberi. Tapi harus membangun ketahanan pangan dari hulu ke hilir.

”Masyarakat sipil harus memikirkan efek jangka panjang wabah ini dengan memikirkan juga bagian hulu pengadaan pangan ini karena kemampuan memberi masyarakat ada batasnya,” sambungnya.

Satu Komando

Sementara B. Wisnu Widjaya menguraikan, strategi penanggulangan Covid-19 yang dilaksanakan BNPB ibarat perang semesta. Artinya, perang perkotaan satu lawan satu yang mana setiap orang tidak bisa mengandalkan orang lain.

”Yang kita perlukan harus satu komando, jangan kita kehilangan fokus dan kesatuan sehingga hilang energi kita pada perdebatan,” katanya.

Baca Juga:  Dakwah Berupa Setangki Air Itu Membuat Warga Dusun Banaran Bergembira

Wisnu mengakui fakta masyarakat tidak bisa disiplin misalnya melaksanakan pembatasan jarak. Memaksakan kedisiplinan juga tidak bisa dilakukan. Semuanya membutuhkan proses panjang. Apalagi edukasi masih rendah, ekonomi kurang baik dan cakupan fasilitas kesehatan masih rendah. 

 ”Bencana ini adalah urusan bersama maka dihadapi bersama, itu yang menurut kami powerfull,” tambah Wisnu.

Menurutnya, Indonesia punya modal sosial yang besar dengan adanya struktur birokrasi sampai tingkat RT. Hal ini menjadi pembeda dengan negara lain.

Wisnu menegaskan, stok pangan masih aman setidaknya hingga tiga bulan ke depan. Namun demikian, semua pihak tetap harus menyiapkan ketahanan pangan dengan baik karena banyak orang menghentikan kegiatannya. (*)

Penulis Isnatul Chasanah   Editor Sugeng Purwanto

Tags: BNPBCovid 19Isnatul ChasanahKetahanan PanganLazismuMCCC
Share517SendTweet315

Related Posts

Kisah Perkenalan Muhadjir Effendy dengan Malik Fadjar
Kabar

Pasien Covid Tembus 1 Juta, Ini Langkah Pemerintah

Rabu 27 Januari 2021 | 15:04
32
Relawan MDMC - Lazismu
Kabar

Relawan MDMC – Lazismu Bangun Jembatan Darurat Atasi Banjir Kalsel

Senin 25 Januari 2021 | 17:47
91
PCIM Australia Galang Dana Bencana
Kabar

PCIM Australia Galang Dana Bencana

Senin 25 Januari 2021 | 15:47
62
Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana
Kabar

Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

Sabtu 23 Januari 2021 | 12:25
38.9k
Ikhtiar medis
Kolom

Ikhtiar Medis dan Teologis Bebas Covid

Jumat 22 Januari 2021 | 11:26
3.4k
Bantuan Gempa
Kabar

Bantuan Gempa Mamuju Berdatangan

Minggu 17 Januari 2021 | 16:17
3.7k
Next Post
Gugus Tugas Harus Dibentuk Mendikbud

Gugus Tugas Harus Dibentuk Mendikbud

Jenazah Covid 19 Mati Syahid ditulis oleh Dr Syamsuddn MA, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur. Juga Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya. Surabaya.

Jenazah Covid-19 Mati Syahid, Muliakan!

Sinau Daring Digelar IPM Yanggong

Sinau Daring Digelar IPM Yanggong

Meroket Positif Covid 19 Jatim. Surabaya menjadi penyumbang terbesar. Inilah update yang disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Ahad (12/4/2020)

Meroket Positif Covid 19 Jatim

Gerakan Preventif, IPM Lakukan Ini!

Gerakan Preventif, IPM Lakukan Ini!

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
371

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
851

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
265

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
420

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Peduli korban gempa bumi dengan saling membantu, menghargai, bekerjasama, dan saling berbagi empati merupakan sesuatu hal yang penting.

Peduli Korban Gempa, Unismuh Terus Berkordinasi

Rabu 27 Januari 2021 | 17:26
Wajah Baru IPM Milenial Spemdalas

Wajah Baru IPM Milenial Spemdalas

Rabu 27 Januari 2021 | 15:49
Siswa Smamsatu Belajar Bareng Doktor Lulusan Taiwan

Siswa Smamsatu Belajar Bareng Doktor Lulusan Taiwan

Rabu 27 Januari 2021 | 15:21
Kisah Perkenalan Muhadjir Effendy dengan Malik Fadjar

Pasien Covid Tembus 1 Juta, Ini Langkah Pemerintah

Rabu 27 Januari 2021 | 15:04
Menulis Cerita Anak Berkarakter, Begini Caranya!

Menulis Cerita Anak Berkarakter, Begini Caranya!

Rabu 27 Januari 2021 | 13:29
Teken MoU, Ini 3 Bentuk Kerja Sama Hamas School dengan SMK Mutu Gresik

Teken MoU, Ini 3 Bentuk Kerja Sama Hamas School dengan SMK Mutu Gresik

Rabu 27 Januari 2021 | 13:08
Jipolmu Lamongan Baksos Banjir Kalitengah. Sebanyak 200 paket sembako dibagikan kepada warga Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan.

Jipolmu Lamongan Baksos Banjir Kalitengah

Rabu 27 Januari 2021 | 11:55
Keutamaan Membaca Surat Az-Zukhruf

Keutamaan Membaca Surat Az-Zukhruf

Rabu 27 Januari 2021 | 11:23
Smamsatu Gelar Webinar Kolaborasi Psikologi-Sastra

Smamsatu Gelar Webinar Kolaborasi Psikologi-Sastra

Rabu 27 Januari 2021 | 10:57
Trisila muncul dalam RUU HIP tanda Pancasila belum selesai. Foto Abdul Mu'ti.

Kenapa Tak Ada yang Ngaku Keturunan Yesus?

Rabu 27 Januari 2021 | 07:26

Berita Populer Hari Ini

  • Trisila muncul dalam RUU HIP tanda Pancasila belum selesai. Foto Abdul Mu'ti.

    Kenapa Tak Ada yang Ngaku Keturunan Yesus?

    21795 shares
    Share 8718 Tweet 5449
  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    502158 shares
    Share 200863 Tweet 125540
  • Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

    21865 shares
    Share 8746 Tweet 5466
  • Kasus Covid-19 Dunia Tembus 100 Juta, Haedar Nashir Keluarkan Tiga Seruan

    1482 shares
    Share 593 Tweet 371
  • Wakaf Uang di Tengah Korupsi Uang Rakyat

    1195 shares
    Share 478 Tweet 299
  • Abdul Mu’ti, Bapak Muhammadiyah Garis Lucu

    866 shares
    Share 346 Tweet 217
  • Partai Korup Bisa Dibubarkan

    268 shares
    Share 107 Tweet 67
  • Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

    1046 shares
    Share 418 Tweet 262
  • Siswa Matsmunam Ukir Prestasi Literasi Nasional

    150 shares
    Share 60 Tweet 38
  • Perjuangan Jenderal Soedirman Berproses dari Muhammadiyah

    146 shares
    Share 58 Tweet 37
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama