• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Selasa, Maret 2, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Featured

Kisah Sahabat Nabi Wafat karena Wabah

Senin 13 April 2020 | 10:09
in Featured
403
SHARES
1.3k
VIEWS
Kisah sahabat Nabi banyak tertulis di Negeri Syam. Kini Suriah hancur dilanda wabah perang.
Kisah sahabat Nabi banyak tertulis di Negeri Syam. Kini Suriah hancur dilanda wabah perang.

Kisah sahabat Nabi wafat di Negeri Syam menjadi sejarah menyedihkan di saat kemenangan perang dengan bangsa Rumawi. Para sahabat tak hanya syahid di medan perang tapi juga terserang penyakit thoun.

PWMU.CO–Negeri Syam menurut catatan sejarah Islam pernah terjangkit wabah sebanyak dua kali. Pernah di zaman Khalifah Umar bin Khaththab sekitar tahun 18 Hijriyah (640 M). Kedua, tahun 749 H (1371 M) di zaman Khalifah Turki Utsmani, Sultan Murad I.

Negeri Syam di zaman itu merupakan sebutan untuk wilayah yang sangat luas meliputi Suriah, Palestina, Yordan, dan Lebanon. Negeri ini masuk kekuasaan Islam di zaman Khalifah Umar bin Khaththab yang mengirimkan Panglima Khalid bin Walid untuk mengusir orang-orang Rumawi sekitar tahun 12 H (634 M).

Enam tahun kemudian Khalid bin Walid digantikan oleh Panglima Amir bin Abdullah bin Jahrah yang populer dipanggil Abu Ubaidah. Dari sinilah kisah sahabat Nabi di Negeri Syam dimulai.

Di zaman Gubernur Abu Ubaidah ini Negeri Syam terjangkit wabah Thoun. Rombongan Khalifah Umar yang ingin mengunjungi negeri itu terpaksa balik pulang ke Madinah ketika sudah sampai di Desa Syargha untuk menghindari penularan.

Usai kunjungan Khalifah Umar yang batal ini, Abu Ubaidah meyakinkan kepada rakyat untuk bersama-sama menghadapi wabah Thoun dan membasminya. Dia berkata, ”Wahai rakyatku, sesungguhnya penyakit ini adalah rahmat dari Tuhan kalian dan panggilan dari Nabi kalian, juga membawa kematian orang-orang saleh sebelum kalian. Aku juga ingin kematian seperti itu.”

Baca Juga:  Muhajirin Picu Pemberontakan di Negeri Abesinia

Saat di Madinah, Umar memikirkan keselamatan Abu Ubaidah, sahabat yang disayang Rasulullah. Dia mengirim utusan untuk memanggil pulang Abu Ubaidah. Namun perintah itu ditolaknya karena tak ingin lari dari tanggung jawab di tengah penderitaan rakyat terserang wabah.

Pada akhirnya Abu Ubaidah tertular juga penyakit ini. Dalam kondisi parah Abu Ubaidah meminta Mu’adz bin Jabal mengimami shalat. ”Wahai Muadz, pimpinlah kami dalam shalat.” Dalam shalat itu, Abu Ubaidah wafat ketika berusia 58 tahun.

Kisah Muadz bin Jabal

Kemudian Muadz bin Jabal menggantikan menjadi gubernur. Dia bersama pejabat negeri berjuang membasmi wabah ini. Kalau pun tertular seperti pendahulunya dia pun ikhlas. Muadz mengulangi pidato Abu Ubaidah kepada rakyatnya.    

Akhirnya keluarga Muadz tertular. Awalnya anaknya, Abdurrahman, hingga meninggal. Kemudian dia terkena sakit. Saat kondisnya parah, dia pandangi penyakit luka-luka di tangannya. Dia berkata, ”Dengan ini, aku tidak mencintai sedikit pun bagianku di dunia ini seperti penyakit ini.” Setelah itu Mu’adz meninggal juga.

Wabah di Negeri Syam merenggut tokoh penting di antara para sahabat seperti Suhail bin Amr, Syurahbil bin Hasanah, dan Abu Jandal bin Suhail.

Penyakit wabah ini berhasil dibasmi oleh Gubernur Amr bin Ash dengan keputusannya memisahkan orang sakit dengan yang sehat untuk mencegah penularan. Orang sehat diperintahkan mengungsi ke gunung. Pemerintah fokus merawat orang yang sakit.

Baca Juga:  Imam Hambali Melawan Muktazilah

Kisah para Ulama

Wabah Thoun kedua terjadi lagi 700 tahun kemudian pada tahun 1371 di masa Khalifah Turki Utsmani. Dikabarkan berlangsung lebih lama yakni 15 tahun. Di zaman ini beberapa ulama meninggal terkena sakit.

Dalam tulisan KH Ahmad Hadidul Fahmi menceritakan, ulama itu seperti Umar bin Mudzoffar, yang populer dengan sebutan Ibnu al-Wardi. Dia meninggal setelah mencatat peristiwa bencana wabah ini. Dia sejarawan, penyair, ahli fiqh.

Catatan Ibnu al-Wardi tentang wabah Thoun gambarannya cukup detail dalam kitabnya Risalat al-Naba’ an al-Waba’. Dia menulis, wabah  yang melanda Damaskus menghilangkan nyawa 1.000 orang per hari. Dia menyebut wabah telah menyusutkan jumlah penduduk (aqolla al-katsroh).

Diceritakan, Thoun menyebar dari Palestina sampai Suriah hingga menular ke pusat kekhalifahan di Turki. Penyakit menular cepat dari rumah ke rumah. Di mana-mana manusia tergeletak penuh luka di tubuh. Ada yang memuncratkan darah dari mulut.

Dia menulis, ”Di antara ketetapan Allah, Thoun ini berjalan dari rumah ke rumah. Jika seorang mengeluarkan darah dari mulut, maka nyawanya sudah pasti terenggut. Sedang sisanya tinggal menunggu jatah mati, setelah berlalu dua atau tiga hari.”

Diceritakan pula orang-orang mencoba apa saja untuk pengobatan dan pencegahan secara mandiri maupun dari buku kedokteran. Mereka makan dedaunan kering, makanan bercuka, dan bawang.

Baca Juga:  Piagam Madinah, Begini Isinya

Ada juga yang bersedekah tiap hari tiada putus agar terhindar dari wabah. Atau menyambung silaturahmi kembali dan berdamai dengan musuhnya. Memerdekakan budak-budaknya. Pedagang menambah kadar timbangan sebagai sedekah.

Gambaran Wabah Mengerikan

Gambaran mengerikan terbaca dari kalimat ini. ”Jika kalian sudah melihat banyak keranda dan para pemanggulnya, niscaya kalian akan menjauh seketika dari mereka.”

Siapapun yang melihat mayat akan ketakutan terjangkit wabah. Dia juga menulis, para pemanggul mayat menjadi berlimpah uang dari ongkos mengusung jenazah ini.

Ibnu al-Wardi geram melihat kondisi ini tampak dari dua bait syairnya.

Aku tidak takut padamu, Thoun

Tidak seperti selainku

Bagiku, hasilnya adalah dua kebaikan

Jika aku mati, aku beristirahat dari musuhku

Jika aku hidup, berarti telinga dan mataku sudah sembuh

Tak lama setelah itu dia tertular. Dalam waktu dua hari dia meninggal.  Dalam catatannya, wabah menyebabkan meninggalnya Qodli Syihab al-Din Ahmad bin Fadlullah al-Ummari. Hakim ini meninggal terjangkit wabah di Damaskus.

Ulama lainnya Taj al-Din al-Subki. Dia terjangkit setelah menulis kitab tentang wabah Juz’un min al-Thoun.  Kemudian menyusul ulama al-Subki, Syihab al-Din Yahya al-Tilmisani pengarang kitab al-Thibb al-Masnun fî Daf‘an al-Thoun.

Ulama Murtadlo al-Zabidi, pensyarah kitab Ihya Ulumuddin terjangkit wabah setelah shalat Jumat, lantas  meninggal dua hari kemudian. Begitu juga sejarawan al-Shofadi juga meninggal terjangkit sakit ini.  (*)

Penulis/Editor Sugeng Purwanto

Tags: Khalifah TurkiNegeri SyamSejarah IslamSugeng PurwantoUmar bin KhaththabWabah Thoun
Share161Tweet101SendShare

Related Posts

Sumur Zamzam
Featured

Sumur Zamzam Ternyata Pernah Ditimbun

Minggu 28 Februari 2021 | 05:27
323
Pendekar mabuk
Kolom

Pendekar Mabuk, Al Capone, Bisnis Miras

Sabtu 27 Februari 2021 | 09:51
245
Pendiri Zoom Eric Yuan
Featured

Pendiri Zoom Kaya Raya saat Pandemi

Kamis 25 Februari 2021 | 20:20
1.1k
Bisnis kuliner Tan Mei Hwa
Kabar

Bisnis Kuliner Tan Mei Hwa, Setahun Buka Empat Warung

Rabu 24 Februari 2021 | 16:12
12.8k
Serangan sekuler
Kolom

Serangan Sekuler Mretheli Umat Islam

Senin 22 Februari 2021 | 17:36
392
Sumber motivasi ini
Kolom

Sumber Motivasi Ini, Jadikan Muhammadiyah Besar

Minggu 21 Februari 2021 | 09:39
473

Discussion about this post

Berita Terbaru

ICP Spemdalas Undang Mahasiswa Universitas Jepang

ICP Spemdalas Undang Mahasiswa Universitas Jepang

Selasa 2 Maret 2021 | 18:15
New Normal dan Roller Coaster Berhantu, kolom inspiratif ditulis oleh Anwar Hudijono, independent columnist.

Apakah Covid-19 Memuara ke Malhamah, Perang Superbesar?

Selasa 2 Maret 2021 | 17:45
Muhammadiyah Jatim Dorong Masyarakat Ikut Vaksinasi

Muhammadiyah Jatim Dorong Masyarakat Ikut Vaksinasi

Selasa 2 Maret 2021 | 16:07
Aisyiyah Jatim Kuatkan 23 Amal Usaha

Aisyiyah Jatim Kuatkan 23 Amal Usaha

Selasa 2 Maret 2021 | 15:49
Investasi miras

Investasi Miras Akhirnya Dicabut Jokowi

Selasa 2 Maret 2021 | 14:57
Haedar Nashir: Miras Haram Mutlak, Tidak Bisa Ditawar

Haedar Nashir: Miras Haram Mutlak, Tidak Bisa Ditawar

Selasa 2 Maret 2021 | 14:32
Surat PGI

Surat PGI Minta Revisi Pelajaran Agama Islam Contoh Intoleransi

Selasa 2 Maret 2021 | 14:16
Perpres Miras

Perpres Miras Batalkan, Desakan KAMI

Selasa 2 Maret 2021 | 11:49
Kiai-kiai Muhammadiyah banyak yang alumni Ponpes Tebuireng, demikian kata Muhadjir Effendy dalam Webinar #17 LPPPM, Jumat (27/2/21).

Kiai-Kiai Muhammadiyah Alumni Tebuireng

Selasa 2 Maret 2021 | 11:40
Bisnis vaksin

Bisnis Vaksin Triliunan, Ini yang Nikmati

Selasa 2 Maret 2021 | 08:34

Milad PWMU.CO

Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis
Milad PWMU.CO

Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Selasa 2 Maret 2021 | 05:56
222

Kusmiani: Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis. (Dokumen pribadi/PWMU.CO) Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis ditulis oleh Kusmiani, kontributor dari SD Muwri...

Read more
Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Senin 1 Maret 2021 | 20:21
141
Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Minggu 28 Februari 2021 | 00:01
186
Belum Sebulan Bergabung PWMU.CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis

Belum Sebulan Bergabung PWMU.CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis

Sabtu 27 Februari 2021 | 13:49
154

Slogan Sekolah Terinspirasi Judul PWMU.CO

Sabtu 27 Februari 2021 | 06:11
200

Berita Terpopuler

  • Bisnis vaksin

    Bisnis Vaksin Triliunan, Ini yang Nikmati

    4009 shares
    Share 1604 Tweet 1002
  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    255702 shares
    Share 102281 Tweet 63926
  • Haedar Nashir: Bela Negara adalah DNA Muhammadiyah

    1992 shares
    Share 797 Tweet 498
  • Kiai-Kiai Muhammadiyah Alumni Tebuireng

    1294 shares
    Share 518 Tweet 324
  • Muhadjir Effendy: Alumni Ponpes Muhammadiyah 100 Persen Islam dan Indonesia

    1062 shares
    Share 425 Tweet 266
  • Menanti Kejutan Tanwir Hizbul Wathan

    1009 shares
    Share 404 Tweet 252
  • Surat PGI Minta Revisi Pelajaran Agama Islam Contoh Intoleransi

    546 shares
    Share 218 Tweet 137
  • Setelah Toko Muhammadiyah, PCM Rungkut Bangun Masjid Al-Anwar

    347 shares
    Share 139 Tweet 87
  • Miras Dilegalkan, Mana Suara Wapres Kiai Ma’ruf Amin

    311 shares
    Share 124 Tweet 78
  • Muhammadiyah dan NU Tolak Keras Legalisasi Miras

    263 shares
    Share 105 Tweet 66
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In