• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Kamis, Maret 4, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Pagebluk, Paceklik, dan Ontran-Ontran

Sabtu 18 April 2020 | 11:33
in Kolom
187
SHARES
584
VIEWS
Pagebluk, Paceklik, dan Ontran-Ontran ditulis oleh Biyanto, Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya dan Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim.
Prof Biyanto (Dokumentasi PWMU.CO)

Pagebluk, Paceklik, dan Ontran-Ontran ditulis oleh Biyanto, Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya dan Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim.

PWMU.CO – Dalam literatur budaya Jawa, kondisi yang sedang terjadi saat ini dapat disebut musim pagebluk.

Pagebluk merupakan istilah dalam tradisi Jawa untuk menggambarkan kondisi mewabahnya penyakit yang berbahaya. Begitu dahsyatnya dampak yang ditimbulkan musim pagebluk hingga menimbulkan begitu banyak korban.

Pepatah Jawa menggambarkan musim pagebluk dengan narasi; “Isuk loro sore mati.” Pernyataan ini menggambarkan betapa ganas wabah penyakit yang terjadi pada musim pagebluk. Sehingga dalam durasi sangat singkat seseorang bisa mati.

Musim pagebluk yang kini terjadi di hadapan kita adalah wabah Covid-19. Tidak hanya mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa manusia, Lebih dari it, Covid-19 juga mengancam kondisi sosial, ekonomi, budaya, bahkan politik.

Sejauh ini Covid-19 juga telah memaksa warga untuk tinggal di rumah (stay at home), bekerja dari rumah (work from home), belajar dari rumah (study from home), dan beribadah di rumah (pray at home).

Baca Juga:  Ambyar! Longgarkan PSBB, Jatim Bisa Panen Pasien Covid-19

Nasib Pekerja Informal

Tetapi tentu tidak semua warga bisa tinggal di rumah. Kondisi itu terutama dialami mereka yang bekerja harian di sektor-sektor informal.

Para pekerja dengan upah harian terpaksa masih keluar rumah untuk menjemput rezeki. Mereka terpaksa tetap bekerja untuk mempertahankan kehidupan.

Mereka ini selalu mengatakan: “Kami tidak takut Corona. Yang kami takutkan adalah jika istri dan anak di rumah tidak makan.”

Dalam kondisi seperti ini apapun kebijakan yang dibuat pemerintah pasti tidak efektif. Kebijakan pembatasan social (social distancing) dan pengaturan jarak fisik (physical distancing) seakan tidak berlaku bagi para pekerja harian. Sebab, yang dipertaruhkan adalah keberlangsungan hidup diri dan keluarga.

Sementara itu pemerintah tidak memiliki kekuatan untuk memaksa para pekerja harian berada di rumah. Hal itu karena pemerintah tidak memiliki anggaran yang cukup untuk menjamin kebutuhan hidup mereka.

Pemerintah pun membiarkan mereka tetap keluar rumah untuk bekerja. Sebab, jika mereka kehilangan pekerjaan, maka pasti akan terjadi musim “paceklik”. Musim paceklik akan semakin massif karena tingkat pengangguran semakin bertambah. Musim pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat Covid-19 juga terus terjadi.

Pada suatu kesempatan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, juga membenarkan bertambahnya tingkat pengangguran terbuka (TPT) akibat pandemi Covid-19.

Dia juga memperkirakan potensi pengangguran saat ini mencapai 2,92 juta orang. Dan sangat mungkin akan terus bertambah hingga mencapai 5,23 juta jiwa.

Baca Juga:  Abnormal Dibilang New Normal

Dari Paceklik ke Otran-Otran?

Dampak sosial ekonomi Covid-19 itulah yang akan mengakibatkan situasi sulit hingga disebut musim paceklik. Musim paceklik dalam budaya Jawa dipahami sebagai kondisi yang serba sulit, tidak tersedia kebutuhan pokok, dan kegiatan perdagangan berhenti total.

Jika musim paceklik ini berkepanjangan sebagaimana diprediksi para ahli Covid-19, maka dapat diramalkan apa yang akan terjadi dengan negeri ini.

Di tengah kondisi paceklik semua persoalan sosial sangat mungkin akan terjadi. Termasuk kemungkinan terjadi ontran-ontran (huru-hara atau keonaran).

Peristiwa ontran-ontran itu akan benar-benar sebagai dampak tiadanya kesediaan kebutuhan pokok manusia. Dampaknya, dalam kondisi lapar dan kesulitan ekonomi orang bisa sangat mudah terbakar emosinya.

Bukan hanya bidang ekonomi, keonaran juga bisa merambah ke panggung politik. Rakyat bisa bergerak untuk menuntut katakmampuan pemerintah menangani Covid-19.

Para penumpang gelap dari pagebluk Covid-19 bisa saja membakar emosi rakyat sehingga terus terjadi ontran-ontran politik.

Jika kondisi itu terjadi, sangat mungkin akan terjadi kekacauan (chaos) politik. Semoga dengan pertolongan Allah SWT, semua prediksi itu tidak terjadi. Dan, bangsa ini lulus dari ujian Covid-19. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Baca Juga:  Membumikan Paham Islam Berkemajuan, Butuh Lima Hal Ini
Tags: BiyantoOntran-OntranPaceklikPagebluk
Share75Tweet47SendShare

Related Posts

Membumikan Paham Islam Berkemajuan, Butuh Lima Hal Ini
Kabar

Membumikan Paham Islam Berkemajuan, Butuh Lima Hal Ini

Minggu 28 Februari 2021 | 17:32
160
Empat Trik Dasar Menulis Softnews, Berita Rasa Sastra
Kabar

Empat Trik Dasar Menulis Softnews, Berita Rasa Sastra

Kamis 25 Februari 2021 | 20:59
156
Agar Muhammadiyah Tak Lagi Yatim Piatu Politik
Headline

Agar Muhammadiyah Tak Lagi Yatim Piatu Politik

Kamis 12 November 2020 | 11:28
43.1k
Fokus Agama, Lupa Radikalisme Politik-Ekonomi
Kolom

Fokus Agama, Lupa Radikalisme Politik-Ekonomi

Minggu 13 September 2020 | 11:37
317
Pengalaman Memajukan IAIN bersama Pak Malik Fadjar
Kolom

Pengalaman Memajukan IAIN bersama Pak Malik Fadjar

Selasa 8 September 2020 | 08:32
340
Keluarga Ibrahim, Inspirasi di Tengah Pandemi
Kabar

Keluarga Ibrahim, Inspirasi di Tengah Pandemi

Jumat 31 Juli 2020 | 23:50
293

Discussion about this post

Berita Terbaru

Supersemar, Soeharto dan Bung Karno

Supersemar, Ini Pengakuan Soeharto

Kamis 4 Maret 2021 | 07:34
Dukungan Psikososial untuk Warga Terdampak Banjir

Dukungan Psikososial untuk Warga Terdampak Banjir

Kamis 4 Maret 2021 | 07:27
Petisi 50, Oposisi Orde Baru yang Dibunuh Hak-Hak Sipilnya

Petisi 50, Oposisi Orde Baru yang Dibunuh Hak-Hak Sipilnya

Kamis 4 Maret 2021 | 07:19
Melaporkan presiden

Melaporkan Presiden ke Polisi

Kamis 4 Maret 2021 | 06:05
Integritas Moral Pejabat: Bercermin pada Nabi Yusuf, Khutbah Jumat Pilihan

Integritas Moral Pejabat: Bercermin pada Nabi Yusuf, Khutbah Jumat Pilihan

Kamis 4 Maret 2021 | 04:04
Ingin Jago Kompetisi, Ikuti Kiat Mahasiswa FK UMM Ini

Ingin Jago Kompetisi, Ikuti Kiat Mahasiswa FK UMM Ini

Kamis 4 Maret 2021 | 03:15
Lail Adventure, game edukasi Kemuhammadiyahan karya lima mahasiswa Jurusan Teknik Informatika (TI) UMM berhasil diciptakan.

Lail Adventure, Game Edukasi Karya Mahasiswa UMM

Kamis 4 Maret 2021 | 03:06
MDMC Pekalongan

MDMC Pekalongan Buka 17 Dapur Umum Bantu Korban Banjir

Rabu 3 Maret 2021 | 21:04
Mahasiswa Umsida Bantu Warga Tanggulangi Banjir

Mahasiswa Umsida Bantu Warga Tanggulangi Banjir

Rabu 3 Maret 2021 | 14:30
Haedar Nashir dan Noordjannah Ikuti Vaksinasi Covid-19 Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Yogyakarta, Rabu (3/3/2021). Haedar: ini sebagai ikhtiar.

Haedar Nashir dan Noordjannah Ikut Vaksinasi Covid-19

Rabu 3 Maret 2021 | 13:51

Milad PWMU.CO

Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO
Milad PWMU.CO

Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Rabu 3 Maret 2021 | 08:17
106

Mufrikha: Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO (Istimewa/PWMU.CO) Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO ditulis oleh Mufrikha, Kontributor PWMU.CO dari SMA Muhammadiyah...

Read more
Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Selasa 2 Maret 2021 | 05:56
278
Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Senin 1 Maret 2021 | 20:21
156
Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Minggu 28 Februari 2021 | 00:01
192
Belum Sebulan Bergabung PWMU.CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis

Belum Sebulan Bergabung PWMU.CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis

Sabtu 27 Februari 2021 | 13:49
162

Berita Terpopuler

  • Ada 700 Ribu Muslim, Begini Sejarah dan Dinamika Islam di Kamboja

    Ada 700 Ribu Muslim, Begini Sejarah dan Dinamika Islam di Kamboja

    6597 shares
    Share 2639 Tweet 1649
  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    259604 shares
    Share 103842 Tweet 64901
  • Kiai-Kiai Muhammadiyah Alumni Tebuireng

    3056 shares
    Share 1222 Tweet 764
  • Bisnis Vaksin Triliunan, Ini yang Nikmati

    6071 shares
    Share 2428 Tweet 1518
  • Pencabutan Lampiran Miras Hanya Lisan, Bahaya Lain Mengancam

    720 shares
    Share 288 Tweet 180
  • Surat PGI Minta Revisi Pelajaran Agama Islam Contoh Intoleransi

    1645 shares
    Share 658 Tweet 411
  • Ayat Alif Laam Miim Bikin Merinding Orang Yahudi

    5678 shares
    Share 2271 Tweet 1420
  • Tolak Zuhairi Misrawi Jadi Dubes Saudi

    3163 shares
    Share 1265 Tweet 791
  • Saksi Bisu KM 50 yang Dimusnahkan

    10262 shares
    Share 4105 Tweet 2566
  • Apakah Covid-19 Memuara ke Malhamah, Perang Superbesar?

    141 shares
    Share 56 Tweet 35
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In