• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Senin, Maret 8, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Featured

Akhir Konflik Kiai Dahlan dan Kraton

Minggu 19 April 2020 | 11:00
in Featured
1.7k
SHARES
5.2k
VIEWS
KH Ahmad Dahlan dan santrinya di Langgar Kidul yang dibangun lagi tanda akhir konflik Kiai Dahlan.
KH Ahmad Dahlan dan santrinya di Langgar Kidul yang dibangun lagi tanda akhir konflik Kiai Dahlan.

Akhir Konflik Kiai Dahlan dan Kraton ini mengulas penyelesaian konflik dalam sejarah perkembangan Persyarikatan Muhammadiyah dengan ulama dan pejabat Kraton Yogyakarta.

PWMU.CO-Fragmen sejarah KH Ahmad Dahlan paling menegangkan adalah robohnya Langgar Kidul. Itu terjadi tahun 1897. Inilah konflik Kiai Dahlan dengan ulama kraton.

Umurnya saat itu 29 tahun. Menjabat sebagai Khatib Amin di struktur Penghulu Masjid Gede. Konflik terjadi karena sebagai khatib yunior melangkahi kewenangan Hoofd Penghulu Kiai Mohammad Khalil Kamaludiningrat tentang perubahan arah kiblat masjid kraton.

Waktu itu KH Ahmad Dahlan baru setahun menggantikan ayahnya KH Abu Bakar yang meninggal pada tahun 1896 sebagai Khatib Amin. Dia mengundang 17 ulama dan sesepuh Kauman di langgarnya membicarakan arah kiblat masjid sesuai ilmu falakh.

Ide arah kiblat ini menjadi isu kontroversial dan perdebatan yang panas di kalangan ulama dan pejabat kraton. Sebab umumnya ulama menganggap arah kiblat itu ke barat sesuai posisi negeri Arab Saudi.

Kiai Dahlan mengenalkan arah kiblat menghadap ke Kakbah dengan perhitungan rumit ilmu falakh dan ilmu bumi. Ide ini mengusik kemapanan konsep kiblat yang sudah dipercaya bertahun-tahun. Jika disetujui konsekuensinya kiblat Masjid Gede yang ditentukan ulama terdahulu salah dan harus diubah. Pertemuan ulama itu deadlock. Tak sepakat dengan ide perubahan kiblat.

Baca Juga:  Tafsir Al-Maun, Hati-Hati Kiai Politik dan Selebritas

Puncaknya ketika ada santri Kiai Dahlan, usai pertemuan itu, di malam hari diam-diam memasuki Masjid Gede membuat garis shaf baru di belakang mihrab. Esoknya ulah ini membuat geger dan Kiai Dahlan menjadi tertuduh.

Akibatnya Hoofd Penghulu Kiai Mohammad Khalil Kamaludiningrat marah dan menyuruh merobohkan mushala di rumah Kiai Dahlan. Alasan resminya Langgar Kidul dibangun tak sesuai dengan kiblat Masjid Gede.

Peristiwa ini membuat Kiai Dahlan kecewa dan memutuskan pindah ke suatu desa di Magelang. Namun niat itu bisa dicegah kakak iparnya, KH Muhammad Saleh, saat mau naik kereta api di Stasiun Tugu.  

Hubungan Kraton dan Muhammadiyah

Dalam penuturan sejarah, fragmen konflik ini terhenti begitu saja. Tak ada penjelasan penyelesaiannya. Sehingga menimbulkan kesan seakan-akan konflik terus terpelihara antara KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah dengan ulama dan pejabat kraton. Episode sejarah langsung melompat pulang haji mendirikan Muhammadiyah.

Padahal menurut penuturan GBPH Joyokusumo, adik Sri Sultan Hamengku Buwono X, kraton mendukung KH Ahmad Dahlan dan gerak dakwah  Muhammadiyah.

Itu dibuktikan dengan catatan bahwa biaya naik haji Kiai Dahlan tahun 1890 waktu berumur 22 tahun maupun haji kedua tahun 1903 saat berumur 35 tahun dibiayai oleh kraton. Haji pertama dapat fasilitas kraton karena dia anak cerdas putra penghulu Khatib Amin.

Baca Juga:  Pengikut Muhammadiyah Kecil, Asetnya Besar, Ini Kuncinya

Haji kedua lima tahun setelah konflik menandakan sudah tak ada lagi persoalan antara Kiai Dahlan, kraton, dan ulama. Apalagi kalau benar perjalanan hajinya itu dibiayai kerajaan.

Bahkan saat mengajukan izin pendirian Muhammadiyah, Sri Sultan Hamengku Buwono VII langsung memberikan rechtperson sebagai syarat pembentukan badan hukum persyarikatan itu ke pemerintah kolonial.

Peran KH Sangidu

Agaknya peran KH Muhammad Saleh yang juga jadi penghulu kraton, dan teman seperjuangan Kiai Dahlan, KH Sangidu, yang menjabat Khatib Anom merangkap wakil hoofd penghulu menjadi juru damainya. Penentu akhir konflik Kiai Dahlan dengan ulama. Sangidu ini juga menantu KH Muhammad Khalil Kamaludiningrat.

Itu dibuktikan rapat pendirian Muhammadiyah tahun 1911 di rumah KH Sangidu, 14 tahun setelah peristiwa perobohan Langgar Kidul. Kemudian pengurusan rechtperson yang harus mendapat rekomendasi Hoofd Penghulu dulu sebelum masuk ke meja Sultan, bisa berjalan lancar.

Bahkan KH Sangidu mendaftar jadi orang pertama anggota Muhammadiyah. Agaknya peran Kiai Sangidu dalam penghulu kraton makin besar dalam tahun-tahun sesudah konflik. Mungkin Hoofd Penghulu makin tua sehingga urusan lebih banyak diserahkan kepada Khatib Anom yang juga menantunya itu.

Baca Juga:  Surat At Tiin, Tradisi Mekkah Melindungi Dakwah Islam

Konflik makin cair setelah Mohammad Khalil Kamaludiningrat meninggal tahun 1914. Jabatan itu turun kepada Khatib Anom KH Sangidu. Dia lantas bergelar KH Muhammad Kamaludiningrat. Nama yang mirip dengan mertuanya. Hanya tanpa Khalil di tengah.

Kiai Sangidu akhirnya menjadi saudara dengan Kiai Dahlan ketika menikahi  Siti Djauharijah, putri KH Mohammad Saleh, setelah istrinya meninggal. Hubungan ini makin menguatkan gerak dakwah Muhammadiyah di kraton  dan mengubah protokoler Kepenghuluan Kraton Yogyakarta yang mengurusi Masjid Gede dan keagamaan.

Menurut catata Mu’arif, peneliti sejarah lulusan UIN Sunan Kalijaga, di era ini Muhammadiyah memasuki Bangsal Priyayi. Kantor Penghulu menjadi tempat rapat pengembangan dakwah Muhammadiyah.

Sebelumnya Bangsal Priyayi tempat yang tabu bagi masyarakat untuk dimasuki. Tapi kini berubah menjadi tempat pelatihan kader mubaligh Muhammadiyah. Saat pendirian Bustanul Athfal yang diasuh oleh Siti Umniyah, anak Kiai Sangidu, juga menempati Bangsal Priyayi ini.

Dari sinilah kemudian Kiai Dahlan berkenalan dengan para priyayi aktivis Boedi Oetomo yang kemudian bekerja sama mengembangkan dakwah Islam hingga ke mana-mana. Sultan juga mengizinkan alun-alun kraton untuk perhelatan dan perayaan muktamar. (*)

Penulis/Editor Sugeng Purwanto

Tags: Arah KiblatKiai SangiduKisah KH Ahmad dahlanLanggar KidulMasjid Gede KratonSugeng Purwanto
Share666Tweet416SendShare

Related Posts

Sumur Zamzam
Featured

Sumur Zamzam Ternyata Pernah Ditimbun

Minggu 28 Februari 2021 | 05:27
418
Pendekar mabuk
Kolom

Pendekar Mabuk, Al Capone, Bisnis Miras

Sabtu 27 Februari 2021 | 09:51
287
Pendiri Zoom Eric Yuan
Featured

Pendiri Zoom Kaya Raya saat Pandemi

Kamis 25 Februari 2021 | 20:20
1.1k
Bisnis kuliner Tan Mei Hwa
Kabar

Bisnis Kuliner Tan Mei Hwa, Setahun Buka Empat Warung

Rabu 24 Februari 2021 | 16:12
12.8k
Serangan sekuler
Kolom

Serangan Sekuler Mretheli Umat Islam

Senin 22 Februari 2021 | 17:36
410
Sumber motivasi ini
Kolom

Sumber Motivasi Ini, Jadikan Muhammadiyah Besar

Minggu 21 Februari 2021 | 09:39
480

Discussion about this post

Berita Terbaru

BIK Virtual, Biasakan Siswa SD Muhida Bangun Malam

BIK Virtual, Biasakan Siswa SD Muhida Bangun Malam

Senin 8 Maret 2021 | 16:16
Versi Supersemar

Naskah Supersemar ternyata Ada Empat

Senin 8 Maret 2021 | 15:12
Aisyiyah dan Umsida Evaluasi Program Pendampingan Panti

Aisyiyah dan Umsida Evaluasi Program Pendampingan Panti

Senin 8 Maret 2021 | 14:56
New Normal dan Roller Coaster Berhantu, kolom inspiratif ditulis oleh Anwar Hudijono, independent columnist.

Moeldoko di Antara Pandemi Politik

Senin 8 Maret 2021 | 14:35
Pertama Terjun Langsung Liput Prof Din Syamsuddin

Pertama Terjun Langsung Liput Prof Din Syamsuddin

Senin 8 Maret 2021 | 13:29
Perjalanan Lima Hari Sudex Musasi-Mulan

Perjalanan Lima Hari Sudex Musasi-Mulan

Senin 8 Maret 2021 | 11:24
Saat Dewan Sughli Sidoarjo Merawat Pusdiklat HW

Saat Dewan Sughli Sidoarjo Merawat Pusdiklat HW

Senin 8 Maret 2021 | 10:20
Cerita Pak AR Tinggal di Kontrakan yang Dihuni Jin ini mencuplik buku Biografi Pak AR karya Sukriyanto AR—anak Pak AR. Yang menerbitkannya Penerbit Suara Muhammadiyah, Mei 2017.

Kisah Pak AR Nyaris Makmum pada Orang Gila

Senin 8 Maret 2021 | 09:30
Cerita Lazismu Jatim Dapat Wakaf Ganda: Vario dan Xenia

Cerita Lazismu Jatim Dapat Wakaf Ganda: Vario dan Xenia

Senin 8 Maret 2021 | 08:19
Sesat pikir produk asing

Sesat Pikir Benci Produk Asing

Senin 8 Maret 2021 | 07:16

Milad PWMU.CO

Pertama Terjun Langsung Liput Prof Din Syamsuddin
Milad PWMU.CO

Pertama Terjun Langsung Liput Prof Din Syamsuddin

Senin 8 Maret 2021 | 13:29
255

Moh. Hilman Sueb: Pertama Terjun Langsung Liput Prof Din Syamsuddin Pertama Terjun Langsung Liput Prof Din Syamsuddin, penulis Moh. Hilman...

Read more
Dari ‘Yang Penting Menulis’ Menjadi ‘Menulis yang Penting Bagus’

Dari ‘Yang Penting Menulis’ Menjadi ‘Menulis yang Penting Bagus’

Jumat 5 Maret 2021 | 21:37
150
Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Rabu 3 Maret 2021 | 08:17
150
Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Selasa 2 Maret 2021 | 05:56
351
Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Senin 1 Maret 2021 | 20:21
183

Berita Terpopuler

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    320699 shares
    Share 128280 Tweet 80175
  • Emil Dardak: Budidaya Porang Sangat Menjanjikan

    17962 shares
    Share 7185 Tweet 4491
  • Arloji KW Moeldoko dan KLB Original

    3508 shares
    Share 1403 Tweet 877
  • Teladan Buruk sang Jenderal Pensiunan

    14131 shares
    Share 5652 Tweet 3533
  • Dakwah Digital Tak Sekadar tentang Konten

    78724 shares
    Share 31490 Tweet 19681
  • Kisah Peluru Menembus Kopiah Ki Bagus Hadikusumo

    448 shares
    Share 179 Tweet 112
  • Din Syamsuddin: KLB Deli Serdang Rusak Tatanan Demokrasi

    385 shares
    Share 154 Tweet 96
  • Jamu Tolak Virus Corona ala Berlian School

    2022 shares
    Share 809 Tweet 506
  • Demokrasi Kambing dan Bebek

    552 shares
    Share 221 Tweet 138
  • Muhammadiyah Kembali Luruskan Kiblat Pendidikan Nasional

    1452 shares
    Share 581 Tweet 363
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In