• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Buah Silaturahmi Pemikiran Kiai Dahlan

Jumat 1 Mei 2020 | 11:13
in Kolom
0
1.1k
SHARES
607
VIEWS
Kiai Dahlan Buah Silaturahmi Pemikiran, kolom ditulis oleh M. Anwar Djaelani aktivis Lembaga Dakwah Kampus Universitas Airlangga 1984-1987.
Buah Silaturahmi Pemikiran Kiai Dahlan. (Sketsa KH Ahmad Dahlan oleh Atok/PWMU.CO)

Buah Silaturahmi Pemikiran Kiai Dahlan, kolom ditulis oleh M. Anwar Djaelani aktivis Lembaga Dakwah Kampus Universitas Airlangga 1984-1987.

PWMU.CO – Islam meminta umatnya untuk gemar bersilaturahmi. Al-Quran Surat an-Nahl: 125 meminta untuk menjadikan diskusi sebagai salah satu media dalam berdakwah. Di titik ini, KH Ahmad Dahlan—selanjutnya disebut Kiai Dahlan—telah mengerjakan kedua ajaran itu secara tekun dan baik. Hasilnya, sungguh manis!

Tak Lelah Silaturahmi

Bagi Kiai Dahlan (1868-1923), mencari kebenaran, lewat diskusi, ibarat pertemuan dua orang berbeda agama yang masing-masing membawa Kitab Suci-nya.

Kitab itu digelar di meja, lalu keduanya mengosongkan pikiran dan keyakinannya seperti di saat asal mula manusia yang tanpa keyakinan keagamaan.

Selanjutnya, berdiskusi mencari bukti kebenaran agamanya. Diskusi perlu terus dilakukan sampai keduanya menemukan yang haq.

Sebegitu seriusnya Kiai Dahlan dalam mencari kebenaran hakiki, dapat dilihat dari berbagai diskusi dengan banyak tokoh agama, termasuk agama lain.

Jelaskan Islam dengan Tingkatan

Jika berdiskusi dengan yang beragama lain, Kiai Dahlan begitu yakin atas agama yang dia peluk. Atas hal itu, bahkan beliau sampai mengusulkan tentang bagaimana cara berdiskusi seperti tergambar di paragraf di atas.

Untuk menjelaskan kebenaran Islam dalam sejarah agama-agama, Kiai Dahlan mengibaratkannya seperti tingkatan pendidikan dari tingkat terendah hingga tingkat tertinggi.

Lewat ibarat itu, maka Islam pada zaman Adam AS itu seperti kelas I di Pendidikan Dasar. Kemudian, setiap pergantian Nabi berikutnya, bagaikan naik satu tingkat dan seterusnya.

Sekarang adalah zaman dengan ibarat kelas tertinggi yaitu zaman ketika Nabi Muhammad SAW diutus sebagai Rasul pembawa ajaran Islam. Oleh karena itu seluruh manusia perlu bersatu mempelajari Islam dengan menggunakan akal.

Ajaran agama lain, hemat Kiai Dahlan, jangan hanya diajarkan di rumah-rumah ibadah mereka sendiri saja, tapi juga perlu diajarkan di masjid-masjid (Munir Mulkhan, 2010: 189-190).

Meski dirinya sendiri suka berdiskusi, yaitu berbicara untuk meyakinkan orang dalam mencari kebenaran, Kiai Dahlan tetap punya catatan kritis. Bahwa, beliau prihatin atas performa sebagian pendakwah yang hanya banyak bicara. Mereka punya ilmu dan lalu diajarkan, tapi ternyata tak diamalkan.

Mereka, masih mementingkan sisi luar, yaitu agar dinilai punya pemikiran yang baik. Padahal, secara pribadi, mereka sendiri rusak karena masih menuruti hawa nafsu.

Baca Juga:  Opera KH Ahmad Dahlan Luruskan Arah Kiblat Meriahkan Milad Muhammadiyah di Berlian School

Diskusi dengan Pastor

Dalam berdiskusi, Kiai Dahlan melakukannya dengan semua kalangan. Di internal umat Islam, beliau aktif berdiskusi. Di ekternal umat Islam, yaitu dengan tokoh agama lain, Kiai Dahlan juga tak kalah giat dalam berdiskusi.

Sekarang kita lihat beberapa diskusi Kiai Dahlan dengan tokoh agama lain. Pada suatu ketika, Kiai Dahlan mengadakan pertemuan dengan Pastor van Lith. Tapi, pertemuan itu hanya sekali dan baru bersifat pendahuluan. Selanjutnya tak diadakan lagi karena tak seberapa lama setelah itu sang pastor meninggal.

Pernah pula, Kiai Dahlan berdiskusi dengan Domine Bakker, di Jetis Yogyakarta. Diskusi itu berlangsung beberapa kali. Di diskusi itu pembicaraan Domine Bakker berbelit-belit. Dia juga tak mau mengakui kekalahannya. Maka, berdasar hal itu, pada akhirnya Kiai Dahlan mengajukan tantangan.

“Mari kita sama-sama keluar dari agama, kemudian mencari dan menyelidiki agama mana yang benar. Kalau ternyata kemudian agama Protestan yang benar, saya sanggup masuk agama Protestan. Akan tetapi, sebaliknya, jika agama Islam yang benar, Domine Bakker harus mau masuk Islam,“ demikian tantangan Kiai Dahlan.

Rupaya, Domine Bakker tak berani menerima tantangan Kiai Dahlan. Tak seberapa lama kemudian Domine Bakker pulang ke negerinya, Belanda.

Baca Juga:  Kunjungi Makam Pendiri Muhammadiyah, Siswa Ini Belajar Makna Ziarah Kubur

Masuk Islam karena Diskusi

Ada yang menarik. Di dalam pertemuan beberapa kali dengan Domine Bakker itu, ada dua orang yang akhirnya masuk Islam. Keputusan itu mereka ambil setelah menyimak dan mencermati rangkaian diskusi antara kedua tokoh agama tersebut (Junus Salam, 2009: 151-152).

Jika Kiai Dahlan suka berdiskusi—sebagai salah bentuk cara berdakwah—maka ada satu hal yang sangat bisa menopang kekuatannya dalam menyampaikan argumentasi. Hal yang dimaksud, adalah bahwa Kiai Dahlan suka membaca.

Dia banyak membaca kitab-kitab klasik dan juga kitab-kitab kontemporer. Beliau dikenal tekun mengkaji Tafsir Juz Amma, Tafsir Al-Manar, dan majalah Al-Manar. Juga, majalah Al-‘Urwatul Wutsqa yang dikelola Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh.

Maka, bisa kita mengerti, jika Kiai Dahlan memiliki keluasan cakrawala berfikir tentang Islam melebihi kebanyakan ulama di negeri ini pada masanya dan masa sesudahnya.

Terkait buah diskusi yang lain, ada peristiwa yang sulit dilupakan. Suatu ketika, Syaikh Ahmad Surkati—pendakwah keturunan Arab asal Sudan—menumpang kereta api dalam perjalanan Jakarta-Surabaya. Kereta api itu melewati Yogyakarta.

Singkat kisah, di atas kereta api yang sama, Ahmad Surkati bertemu dengan Kiai Dahlan. Kala itu, Kiai Dahlan tampak sedang membaca tafsir al-Quran karya Muhammad Abduh.

Keduanya lalu terlibat dalam sebuah diskusi yang mendalam. Lalu, kedua ulama itu bersepakat untuk berjuang membela Islam lewat gerakan umat yang terkoordinasi dengan baik.

Di beberapa waktu kemudian, setelah silaturrahim, fisik dan pikiran, di atas kereta api itu, Kiai Dahlan mendirikan Muhammadiyah pada 1912. Sementara, Ahmad Surkati mendirikan Al-Irsyad pada 1916.

Jika Muhammadiyah beranggotakan rata-rata dari kalangan pribumi, maka mayoritas anggota Al-Irsyad adalah dari kalangan keturunan Arab.

Baca Juga:  Begini Cara Aisyiyah Hidupkan Spirit KH Ahmad Dahlan di Surabaya

Pertanyaan Sederhana

Kisah Kiai Dahlan di atas semakin menegaskan kepada kita akan keutamaan silaturahmi, baik fisik maupun pikiran. Dua buah manis dari silaturrahim pemikiran Kiai Dahlan—seperti adanya orang yang lalu masuk Islam atau Muhammadiyah dan Al-Irsyad yang lalu lahir—adalah sekadar sedikit contoh.

Hal yang pasti, Kiai Dahlan telah melakukan silaturahmi pemikiran tanpa lelah, dulu di zaman sulit yaitu di masa penjajahan. Maka, jika demikian, bagaimana dengan posisi kita kini? (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tulisan ini adalah versi online Buletin Umat Hanif edisi 37 Tahun ke-XXIV, 30 April 2020/8 Ramadhan 1441 H. Hanif versi cetak sejak 17 April 2020 tidak terbit karena pandemi Covid-19 masih membahayakan moblitas fisik.

Tags: Domine BakkerKH Ahmad DahlanKH Ahmad Dahlan Diskusi dengan PastorM Anwar DjaelaniPastor van Lith
Share694SendTweet149

Related Posts

Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber
Featured

Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

Sabtu 16 Januari 2021 | 14:57
23.7k
Ahmad Dahlan dan Pesona Kisah
Kolom

KH Ahmad Dahlan Radikal Versi Hatta

Sabtu 9 Januari 2021 | 06:37
602
KH Hisyam, Pemimpin Muhammadiyah yang Fenomenal meski Tak Terkenal
Featured

KH Hisyam, Pemimpin Muhammadiyah yang Fenomenal meski Tak Terkenal

Rabu 6 Januari 2021 | 13:21
2.2k
Ismail Suny, Tokoh Muhammadiyah yang Dipenjara tanpa Pengadilan
Featured

Ismail Suny, Tokoh Muhammadiyah yang Dipenjara tanpa Pengadilan

Kamis 31 Desember 2020 | 15:46
26.9k
Manhaj salaf
Kolom

Manhaj Salaf KH Ahmad Dahlan

Minggu 20 Desember 2020 | 17:22
8.1k
Jihad di Muhammadiyah
Kolom

Jihad di Muhammadiyah Itu Berbayar

Sabtu 19 Desember 2020 | 07:28
2.6k
Next Post
Dawam Rahardjo

Dawam Rahardjo, Dituduh Liberal dan "Dipecat" dari Muhammadiyah

33.750.707 simpati Ikwam SDMM terkumpul di tengah pandemi Covid-19. Data tersebut diungkapkan Ketua Ikatan Wali Murid (Ikwam) SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Nurul Zulchah, Jumat (1/5/20).

33 Juta Simpati Ikwam SDMM untuk Terdampak Corona

Ilustrasi menanyakan keadilan Tuhan. (foto doanhnhan)

Menanyakan Keadilan Tuhan

Jas Mewah Abdul Mu'thi Zaman Kolonial. Jas mewah akronim jangan sekali-kali melupakan pahlawan Muhammadiyah. Salah satu tokoh yang tak boleh dilipakan adalah KH Abdul Mu'thi.

'Jas Mewah' Abdul Mu'thi Zaman Kolonial

MIM Dolopo Khatam dan Hafal Quran Daring

MIM Dolopo Khatam dan Hafal Quran Daring

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
755

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
215

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
386

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
474

Keutamaan Amalan Nabi Daud (Ilustrasi freepik.com) Keutamaan Amalan Nabi Daud ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more

Berita Terkini

Banjir Kalimantan

Banjir Kalimantan akibat Eksploitasi Alam yang Sembrono

Kamis 21 Januari 2021 | 20:02
TP3 FPI konferensi pers.

TP3: Pembunuhan 6 Laskar FPI Diduga Direncanakan

Kamis 21 Januari 2021 | 19:11
Smamsatu Siapkan Konsep Baru MBS Madinatul Ilmi. Konsep blanded (campuran) kurikulum disampaikan Kepala SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik Ainul Muttaqin SP MPd, Jumat (21/8/20).

MBS Smamsatu Gresik Ajarkan Tafsir Quran Tematik untuk Kaji Sains

Kamis 21 Januari 2021 | 18:40
Ideologi

Ideologi Muhammadiyah Tergantung Ulama Tarjih

Kamis 21 Januari 2021 | 11:02
Manga Budaya Ramaikan Milad Ke-6 Smamio

Manga Budaya Ramaikan Milad Ke-6 Smamio

Kamis 21 Januari 2021 | 10:48
Spiritual Morning Activity, ‘Sarapan’ Daring Smamsatu

Spiritual Morning Activity, ‘Sarapan’ Daring Smamsatu

Kamis 21 Januari 2021 | 10:31
Siswa Spemdalas Raih Prestasi Sains Nasional

Siswa Spemdalas Raih Prestasi Sains Nasional

Kamis 21 Januari 2021 | 10:19
Perpres

Perpres Berbahaya Mengadu Rakyat

Kamis 21 Januari 2021 | 06:31
Menko PMK

Menko PMK Kunjungi Korban Banjir Bogor

Rabu 20 Januari 2021 | 21:06
10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

Rabu 20 Januari 2021 | 20:05

Berita Populer Hari Ini

  • Lomba Daring Milad Ke-6 Smamio, Ini Juaranya

    Lomba Daring Milad Ke-6 Smamio, Ini Juaranya

    7794 shares
    Share 3118 Tweet 1949
  • Ideologi Muhammadiyah Tergantung Ulama Tarjih

    6070 shares
    Share 2428 Tweet 1518
  • Hari Pertama di Mamuju, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi Bedah

    5354 shares
    Share 2142 Tweet 1339
  • Banjir Kalimantan akibat Eksploitasi Alam yang Sembrono

    3943 shares
    Share 1577 Tweet 986
  • Tragedi KM 50, Ungkap Aktor Intelektual

    14993 shares
    Share 5997 Tweet 3748
  • Menko PMK Kunjungi Korban Banjir Bogor

    1215 shares
    Share 486 Tweet 304
  • Perpres Berbahaya Mengadu Rakyat

    761 shares
    Share 304 Tweet 190
  • 10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

    681 shares
    Share 272 Tweet 170
  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    23226 shares
    Share 9290 Tweet 5807
  • Warganet Tinggalkan WA, Pilih BiP

    9922 shares
    Share 3969 Tweet 2481
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama