• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Oemar Hasan, Korban Operasi Intelijen Komando Jihad

Senin 4 Mei 2020 | 06:55
in Featured
0
1.9k
SHARES
1.5k
VIEWS
Oemar Hasan: Korban operasi intelijen Komando Jihad di masa Orde Baru. Dia dipenjara 7 tahun tanpa melalui proses pengadilan yang fair.
KH Oemar Hasan. (Foto Siapa & Siapa 50 Tokoh Muhammadiyah Jawa Timur Jilid II)

Oemar Hasan: Korban operasi intelijen Komando Jihad di masa Orde Baru. Dia dipenjara 7 tahun tanpa melalui proses pengadilan yang fair.

PWMU.CO – Jika ditanyakan tentang siapa salah satu orang Lamongan yang terkenal berpendirian teguh dalam mempertahankan prinsip, maka jawabannya adalah KH Oemar Hasan BA.

Dia sangat kritis terhadap siapa pun yang dinilai bertentangan dengan Islam, termasuk pemerintah sekali pun. Tak heran jika intimidasi dan isolasi pun pernah dirasakan, termasuk pengapnya penjara. Namun, semua itu tak menyurutkan jiwanya untuk selalu menebar dakwah menyuarakan amar ma’ruf nahi munkar.

Oemar Hasan bisa dikatakan sebagai salah satu dari bias dua fenomena kontradiktif yang terjadi pada awal Orde Baru. Islam memang sangat diminati dalam kehidupan masyarakat, sekaligus dipelajari, dan diamalkan. Tetapi dalam sisi politiknya dimatikan oleh penguasa.

Sadar atau tidak, Orde Baru memakai politik islam made in C. Snouck Hurgronje sepanjang 1970-1990. Kepada “Islam Politik” Orde Baru hubungannya diwarnai kecurigaan, dan kepada “Islam Ibadah” menunjukan kenaikan keeratan terus-menerus.

Sikap Orde Baru membungkam Islam politik, termasuk ke­eang­ganan merehabilitasi Partai Masyumi, membuat banyak tokoh Islam kecewa. Di Lamongan, ceramah-ceramah Oemar tak urung membuat pemerintah Orde Baru merasa gerah.

Dipenjara 7 Tahun oleh Orba

Tak pelak, pemerintah yang dikenal represif itu kemudian menangkap Oemar. Tepatnya pada tanggal 3 Januari 1977, tepat seusai melaksanakan shalat Ashar.

Tanpa melalui pengadil­an yang fair, dia kemudian dipenjarakan selama 7 tahun dengan tuduhan sebagai Ketua Komando Jihad, suatu organisasi yang dikata ingin mendirikan Negara Islam.

Padahal kemudian diketahui bahwa Komando Jihad adalah organisasi bentukan pemerintah dengan tujuan menangkapi para dai yang dinilai kritis terhadap pemerintah.

Padahal dalam sejarah bangsa ini, terbukti bahwa kasus Komando Jihad itu terdapat unsur rekayasa politik. Selain ditandai dengan operasi intelijen melalui Operasi Khusus, juga tampak pada proses peradilan yang berjalan tidak independen dan tidak transparan.

Rezim Orde Baru terbukti telah menyalahgunakan kekuasaan dengan menempatkan aparat militer dan intelijen untuk merekayasa suatu lakon politik yang menimbulkan korban pada kalangan Muslim.

Setelah tujuh tahun melewati masa tahanan, Oemar tak mau berhenti berdakwah. “Hidup mulia dan berguna” adalah motto hidup Oemar yang menjadi pilar geraknya untuk terus-menerus melakukan pencerahan umat.

Tak heran, jika aktiVitasnya selalu memberikan manfaat bagi umat dan masyarakat luas, terutama di lingkungan sekitar tempat tinggalnya, di Desa Kesambi, Kecamatan Pucuk, Lamongan.

Baca Juga:  Buya Syafi’i Merawat Kemajemukan

Biografi Singkat Oemar Hasan

Pak Oemar, begitu dia akrab disapa, dilahirkan di Desa Pangkatrejo, Kecamatan Sekaran (kini masuk Kecamatan Maduran), Kabupaten Lamongan, April 1943. Ayahnya bernama M. Muhrajam, sebagai Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) di Kecamatan Turi.

Ayah dan Ibunya adalah keturunan kiai, sehingga pendidikan Oemar di waktu belia senantiasa bernuansa Islami. Saat di Sekolah Rakyat (SR), lazimnya anak tokoh agama, dia juga merangkap pendidikan sekolah agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah. Sarjana Mudanya diselesaikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel di Malang, dan lulus 1967.

Sejak muda, Oemar sudah aktif di dunia pergerakan dan organisasi Islam. Saat di menempuh pendidikan di Sekolah Guru Agama (SGA) Tuban, dia telah diberi mandat oleh koleganya sebagai Ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) Cabang Tuban.

Baca Juga:  Ahmad Syafi'i Ma'arif Manusia tanpa Basa-Basi

Dinamikanya berorganisasi juga tak kunjung berhenti ketika dia meneruskan studi perguruan tinggi di Malang. Di tempat barunya ini dia juga dipercaya sebagai Ketua PII Cabang Malang, bahkan hingga dua periode.

Pada saat yang sama, dia juga aktif di Pemuda Muhammadiyah Malang, hingga dipercaya sebagai ketua (1963-1967). Selama di Malang inilah terjadi peristiwa-peristiwa penting Pemuda Muhammadiyah dalam konteks Jawa Timur.

Selain disibukkan dengan pembentukan Komando Kesiapan Muhammadiyah (Kokam) sebagai tindak lanjut pembentukannya di tingkat Wilayah pada 7 Oktober 1965.

Sepuluh hari kemudian, Oemar bersama elemen-elemen Muhammadiyah se-Malang Raya saling bahu-membahu menyiapkan acara deklarasi Kopas (Komando Tumpas G-30 S/PKI), di Batu.

Aktivis Tulen

Sekembali dari Malang, Oemar didapuk menjadi Ketua Pemuda Muhammadiyah Lamongan (1967). Saat itu, situasi Indonesia masih cukup panas, akibat pemberontakan PKI pada 1965. Sehingga, cukup banyak tantangan yang harus dihadapi Oemar sebagai pemimpin organisasi keislaman.

Terutama dalam menghidup-hidupkan kembali organisasi ini, setelah sebelumnya banyak yang “mati suri” karena intimidasi dan tekanan mental maupun fisik yang dilakukan oleh PKI.

Selain di Jawa, Oemar juga pernah mendapat tugas berdakwah di Sumatera, tepatnya di Tanjung Karang. Pengalamannya di organisasi mengantarkannya mendapat amanat sebagai Ketua Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) setempat.

Saat itulah dia dipercaya oleh pemerintah setempat untuk menjadi pembantu Imam Rokhisdim (Rokhani Islam Kodim). Tugas pokoknya adalah memberikan bimbingan dan pengajian agama Islam kepada para Tentara Negara yang beragama Islam.

Setelah masa tugasnya selesai, dia kembali ke Lamongan dan menggeluti dunia pendidikan dengan menjadi guru di beberapa sekolah menengah dan sebagai Direktur PGA (Pendidikan Guru Agama) Sukodadi.

Selain itu, dia juga menjadi Direktur KUD di kecamatan Pucuk. Pada saat yang sama, dia dipercaya sebagai salah satu Wakil Ketua Pimpinan PDM Lamongan.

Dalam kancah politik, Oemar pernah menjadi pengurus PPP Jawa Timur. Di awal reformasi, Oemar Hasan menjadi salah satu pendiri Partai Amanat Nasional di Kabupaten Lamongan dan sekaligus dipercaya sebagai Ketua Umum DPD PAN Lamongan 1999-2000. Karena itu suami dari tokoh Aisyiyah Lamongan, Dra Hj Sumu Zanarofah MAg, ini kemudian terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Timur periode 1999-2004.

Hingga pada 22 Agustus 2007 lalu, kakak kandung Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus (MTDK) PWM Jatim 2005-2010, Abu Sofyan, ini telah dipanggil sang Kholiq.

Namun perjuangannya tak henti. Keenam anaknya kini menjadi penerus bapaknya: Ghilmanul Wasath, Qosdus Sabil, Rifma Ghulam Dzaljad, Ara Rifma Firdaus, Five Haura, dan Nice Durro. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tulisan berjudul asli Oemar Hasan (1943-2007) Ulama Berpendirian Teguh ini dimuat ulang PWMU.CO atas izin Penerbit: Hikmah Press dari buku Siapa & Siapa 50 Tokoh Muhammadiyah Jawa Timur Jilid II, Editor Nadjib Hamid, Muh Kholid AS, dan MZ Abidin, Cetakan I: 2011.

Baca Juga:  HM Khanan: Rendah Hati dan Memberi Solusi
Tags: KH Oemar HasanKH Oemar Hasan LamonganKomando JihadKomjiOperasi Intelejinorde baruQosdus Sabiltokoh MuhammadiyahTokoh Muhammadiyah Jatim
Share1026SendTweet363

Related Posts

Milad Ke-88: Teladani Soedirman Kader Pemuda Muhammadiyah
Featured

Tentara Santri: Panglima Besar Jenderal Soedirman

Jumat 20 November 2020 | 20:53
1.1k
Edy Mulyadi, Rasakan Tantangan Dakwah saat Hijrah ke Lumajang
Featured

Edy Mulyadi, Rasakan Tantangan Dakwah saat Hijrah ke Lumajang

Kamis 29 Oktober 2020 | 15:49
399
KH Muchlis Sulaiman, Mubaligh-Politisi Hafidh Quran
Featured

KH Muchlis Sulaiman, Mubaligh-Politisi Hafidh Quran

Selasa 27 Oktober 2020 | 13:48
1.8k
H Mustofa Nur: Contoh Pemimpin Disiplin, Tegas, dan Lugas
Featured

H Mustofa Nur: Contoh Pemimpin Disiplin, Tegas, dan Lugas

Sabtu 24 Oktober 2020 | 20:56
671
KH Najih Said, Guru dan Mubaligh Semua Golongan
Featured

KH Najih Said, Guru dan Mubaligh Semua Golongan

Sabtu 17 Oktober 2020 | 16:13
1k
KH Hadiyuddin, Mubaligh Bersahaja yang Diterima Semua Golongan
Featured

KH Hadiyuddin, Mubaligh Bersahaja yang Diterima Semua Golongan

Senin 12 Oktober 2020 | 10:53
103.6k
Next Post
Belajar dari Taubat si Pembunuh 100 Orang ditulis oleh Ustadz Bahrus Surur-Iyunk, Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pondok Modern Muhammadiyah Paciran Lamongan.

Belajar dari Taubat si Pembunuh 100 Orang

PDM Kota Batu serukan dakwah digital di bulan Ramadhan. Hal tersebut disampaikan dalam Kajian Ahad Pagi di Studio Fastco Production, Ahad (3/5/20).

Muhammadiyah Kota Batu Gaungkan Dakwah Digital

Di Zona Merah Ini Aksi Mahasiswa UMG

Di Zona Merah Ini Aksi Mahasiswa UMG

Gerakan Menanam Ayo Contoh Nabi ditulis oleh Prima Mari Kristanto, warga Muhammadiyah yang tinggal di Kota Lamongan, Jatim.

Gerakan Menanam Ayo Contoh Nabi

Hikmah belajar dari Covid-19 menyadarkan semua pihak akan pentingnya menyiapkan pendidikan yang fleksibel dan tanpa batas.

Hikmah Belajar dari Covid 19

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
282

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
794

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
229

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
394

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Sabtu 23 Januari 2021 | 18:12
Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Sabtu 23 Januari 2021 | 15:26
Ini Momen Interaksi Siswa Berlian School dengan Al-Quran

Ini Momen Interaksi Siswa Berlian School dengan Al-Quran

Sabtu 23 Januari 2021 | 14:28
Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:52
9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:32
Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

Sabtu 23 Januari 2021 | 12:25
Monopoli politikus

Monopoli Politikus Kuasai Hak Rakyat

Sabtu 23 Januari 2021 | 11:58
Menunggu Madam Bansos

Menunggu Madam Bansos Diungkap KPK

Sabtu 23 Januari 2021 | 09:53
Relawan MDMC

Relawan MDMC Tembus Desa Terisolasi Serahkan Bantuan Gempa Mamuju

Sabtu 23 Januari 2021 | 09:50
Salihi Saleh

Salihi Saleh, Bendahara PWM Sulbar Meninggal Menyusul Istrinya

Sabtu 23 Januari 2021 | 09:09

Berita Populer Hari Ini

  • Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

    Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

    6327 shares
    Share 2531 Tweet 1582
  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    5649 shares
    Share 2260 Tweet 1412
  • Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

    5182 shares
    Share 2073 Tweet 1296
  • Ideologi Muhammadiyah Tergantung Ulama Tarjih

    8507 shares
    Share 3403 Tweet 2127
  • Smamio Campus Tour Virtual Libatkan Alumni di 30 PT Favorit

    4464 shares
    Share 1786 Tweet 1116
  • Salihi Saleh, Bendahara PWM Sulbar Meninggal Menyusul Istrinya

    3402 shares
    Share 1361 Tweet 851
  • Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

    3271 shares
    Share 1308 Tweet 818
  • Ikhtiar Medis dan Teologis Bebas Covid

    3208 shares
    Share 1283 Tweet 802
  • Banjir Kalimantan akibat Eksploitasi Alam yang Sembrono

    5346 shares
    Share 2138 Tweet 1337
  • Milad Ke-6, Smamio Resmikan 3 Ikon Sekolah

    2520 shares
    Share 1008 Tweet 630
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama