• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Thiyarah: Berpikir Sial yang Dilarang Nabi

Senin 11 Mei 2020 | 11:49
in Ngaji Hadits
0
435
SHARES
444
VIEWS
Thiyarah: Berpikir Sial yang Dilarang Nabi ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.
Thiyarah: Berpikir Sial yang Dilarang Nabi (Ilustrasi freepik.com)

Thiyarah: Berpikir Sial yang Dilarang Nabi ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.

PWMU.CO – Ngaji Ramadhan kali ini berangkat dari hadist riwayat Bukhari-Muslim (muttafaqun alaihi) sebagai berikut:

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَيُعْجِبُنِي الْفَأْلُ الصَّالِحُ وَالْفَأْلُ الصَّالِحُ الْكَلِمَةُ الْحَسَنَةُ. متفق عليه

Dari Anas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada keyakinan bahwa penyakit itu datang sendiri dan tidak boleh bersikap thiyarah. Sesungguhnya aku kagum dengan pikiran yang positif, yaitu perkataan yang baik.”

Definisi Thiyarah

Thiyarah atau tathayyur didefinisikan dengan maa yutasyaa amu bihi . Yakni sesuatu yang dianggap menjadi penyebab kesialan. Thiyarah merupakan sikap pesimis terhadap kondisi atau keadaan yang dihadapinya.

Bisa juga bermakna sikap menyalahkan sesuatu yang lain karena kesialan yang sedang menimpanya atau kegagalan yang sedang dihadapinya. Dampak negatifnya adalah berputus asa.

Sebagaimana dalam hadits lain Rasulullah SAW menyampaikan, tiadalah seorang mukmin terjerembab dalam lubang (juhrun) yang sama dua kali.

Dengan demikian setiap kali terjadi kegagalan maka kita mesti pandai mengevaluasi diri. Supaya kita tidak melakukan kesalahan yang sama dua kali atau bahkan sampai berkali-kali, dibutuhkan sikap selalu intropeksi dan juga konsentrasi dalam menjalankan berbagai aktivitas. Dengan selalu menjunjung tinggi profesionalitas dalam bidangnya masing-masing.

Maka seorang mukmin seharusnya memiliki integritas pribadi yang baik, yakni jujur dan dapat dipercaya, bertanggung jawab serta setia pada nilai-nilai moral yang ada.

Tidak Ada Kesialan dalam Islam

Thiyarah merupaka sikap yang dilarang oleh Rasulullah SAW, karena dengan menganggap adanya thiyarah, banyak hal terlarang yang dilakukan oleh manusia. Di antaranya dengan istilah membuang sial, mereka melakukan berbagai macam acara-acara bahkan ritual yang tidak semestinya dijalankan. Misalnya mengadakan acara-acara budaya yang sarat dengan nilai kebid’ahan dan kesyirikan.

Allah SWT melengkapi manusia dengan segala potensinya masing-masing. Sekaligus adanya suatu tantangan untuk mencapai kesuksesannya. Kemampuan akal sebagai alat berfikir untuk memilih dan memilah, selanjutnya dapat memutuskan terhadap langkah berikutnya yang harus dilakukan.

Seperti orang yang sedang bermain catur, konsentrasi dan waspada terhadap berbagai keadaan, juga memiliki strategi untuk dapat tetap survive dalam menjalani kehidupan.

Baca Juga:  Hukum Menuntut Ilmu demi Kepentingan Dunia

Dengan potensi masing-masing tersebut, diharapkan tidak ada manusia yang terpuruk dan tidak bisa bangkit lagi. Al-Islam mengajarkan untuk kita selalu berusaha (ikhtiyar) dengan mengerahkan segala potensi tersebut.

Kesabaran untuk mengikuti tahapan-tahapan menuju keberhasilan harus selalu di upayakan, kadang jalan ini sangat licin untuk dilalui, jika tidak berhati-hati bisa jadi terpeleset dan bahkan terpelanting.

Kadang pula terjal dan berbatu yang jika tidak waspada akan terantuk batu dan berdarah. Kadang pula kita berhadapan dengan seolah-olah jalan buntu, tetapi pasti jika kita masih diberi kesempatan hidup, berarti jalan alternatif itu juga telah disediakan.

Pantang bagi seorang mukmin untuk berputus asa. Sekecil apapun daya dan kemampuan yang tersisa harus dikerahkannya.

Walaupun terkadang dengan susah-payah. Maka Allah SWT tidak pernah menyia-nyiakan usaha hamba-hamba-Nya. Usaha yang tetap dalam nilai-nilai kebenaran. Bukan yang memalui jalan pintas dengan menghalalkan segala cara dan upaya. Karena yang ingin kita dapatkan bukanlah sebanyak-banyaknya semata, tetapi yang lebih penting adalah sebersih-bersihnya.

Perintah Berpikir Positif

Selalu mencari kambing hitam setiap menghadapi masalah bukanlah jawaban. Negatif thinking (suudldlan) atau berburuk sangka bukanlah solusi yang tepat. Karena akan menimbulkan sifat pesimis di tengah kehidupan yang semakin kompetitif.

Positif thinking dan visioner merupakan pribadi yang harus dibangun, memiliki jiwa yang penuh optimistis menatap masa depan gemilang.

Tiada kesialan disebabkan oleh sesuatu. Tetapi tengoklah ke dalam diri kita, di situlah terdapat penyebabnya. Selalu semangat untuk terus bergerak maju, berjuang dan selalu berjuang, insya Allah jika jalan yang kita lalui adalah benar, pasti kita akan memetik buahnya.

Bukankah dalam setiap panggilan shalat kita selalu diseru: hayya ‘alal falah, mari menuju kejayaan dan kesuksesan. Mari menatap hari esok selalu lebih baik dari hari ini. Mari menatap tahun ini lebih baik daripada tahun kemarin.

Thiyarah merupakan keyakinan yang sangat berbahaya. Bahkan dalam kesempatan lain Rasulullah SAW menyampaikan: Dari Abdullah bin Mas’ud, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Thiyarah adalah syirik, thiyarah adalah syirik—-beliau ucapkan sampai tiga kal—dan tidak seorang pun dari kita kecuali (akan mengalami thiyarah ini), akan tetapi Allah akan menghilangkannya (dari diri kita) dengan bertawakal.” (HR Abu dDaud).

Baca Juga:  Ahdatsa yang Ditolak Nabi

Thiyarah merupakan bentuk sikap pesimis terhadap kondisi atau keadaan yang dihadapinya. Atau juga sikap menyalahkan sesuatu yang lain karena kesialan yang sedang menimpanya atau kegagalan yang sedang dihadapinya. Sedangkan lawannya adalah alfa’lushshalih atau berfikir positif (positive thinking). Sehingga  thiyarah berarti juga dapat dimaknai dengan berpikir negatif (negative thinking).

Positif Thingking Melawan Thiyarah

Kedua aktivitas berfikir ini memiliki dampak yang luar biasa. Dan itulah yang sering kita dengar dari para motivator, they can because they think they can. Yakni mereka bisa karena mereka berpikir mereka bisa. Sehingga tidak diperkenankan berpikir negatif, “tidak bisa” atau “tidak sanggup” atau “itu sulit” dan lain sebagainya.

Karena hal itu menjadi penyebab sebagaimana yang dipikirkannya tersebut. Maka yang ada adalah harus optimal berusaha sampai titik akhir semaksimal mungkin, dan selalu berfikir bisa dan bisa.

Berpikir positif melahirkan kata-kata yang positif. Kata-kata inilah dalam Islam disebut sebagai kalimatul hasanah atau kalimatuththayyibah yakni kalimat yang baik. Dari berpikir positif akan melahirkan kata-kata yang positif. Dari kata-kata yang positif melahirkan pula sikap yang positif, dan itulah modal utama dari keberhasilan atau kesuksesan bagi seorang mukmin.

Sudah seharusnya seorang mukmin adalah seorang yang sukses dunia sampai akhirat, sebagaimana doa yang selalu dipanjatkannya. Sekaligus sebagai tujuan dari diturunkannya syariah ini.

Build islamic character atau membangun karakter islami merupakan hal mutlak dari sebuah pendidikan Islam. Diharapkan generasi Muslim adalah generasi yang memiliki kompetensi baik secara moral atau etika dan juga secara kemampuan dalam penguasaan sains dan tehnologi. Semua itu dalam rangka mengejawantahkan fungsi sebagai khalifatullah fil ardl atau sebagai wakil Allah di muka bumi ini.

Seorang Mukmin harus kuat, maka indikatornya ia lebih banyak bermanfaat bagi lainnya. Dan itulah jiwa mukmin sejati, yang pantang menyerah dan berputus asa. Jiwa seorang mukmin adalah jiwa yang selalu siap menerima tantangan dengan berbagai kebaikan yang menjadikan ia semakin berkapasitas.

Maka seorang mukmin memiliki jiwa petarung sejati, siap berjuang sampai titik keringat bahkan titik darah penghabisan. Dan ujung dari semua itu adalah kesuksesan dan kebahagiaan tiada tara karena mampu mempersembahkan kemampuan diri pada Sang Maha Pencipta. Yang hakekat kemampuan tersebut juga berasal dari-Nya.

Baca Juga:  Doa Berlindung di Tempat Setan

Hidup Jangan Game Over

Ibarat sedang bermain game, seorang Mukmin akan selalu ingin menghancurkan lawan-lawannya. Musuh-musuhnya yang selalu bermunculan dan dengan jumlah yang semakin banyak akan terus di sapunya dengan gagah beraninya.

Karena hanya itulah pilihan yang harus dilakukannya. Sebab jika ia lemah maka yang terjadi adalah game over yang justru menghancurkan diri sendiri. Tetapi ketika ia mampu menghancurkan semua lawan-lawannya maka ia akan menjadi the winner atau sang juara.

Dan terus musuh akan mengintai dan semakin memiliki kecanggihan dalam rangka menghancurkan diri kita. Begitulah seterusnya yang dimuali dari stage 1, 2, 3, dan seterusnya.

Dan ketahuilah! bahwa lawan atau musuh yang sebenarnya adalah sifat-sifat negatif yang bersemayam dalam diri sendiri. Selama kehidupan ini dijalaninya, selama itu pula musuh-musuh itu selalu ada. Dan tentu mereka tidak akan pernah tinggal diam sampai kita menyerah dan dapat dikendalikannya.

Medan tempur itu ada dalam qalbu ini. Setiap saat dan setiap waktu pertempuran sengit itu terjadi walaupun tanpa kita sadari. Dan terutama seharusnya dapat kita rasakan saat kita sedang menegakkan shalat. Fokus dan tetap konsentrasi dalam penghayatan untuk masuk ke wilayah qalbu tersebut.

Turut serta langsung masuk dalam medan tempur menghancurkan segala bentuk sifat negatif dan kekakuan diri dari ketundukan kepada Sang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.

Dengan senjata kalimat takbir dari satu gerakan ke gerakan lainnya seharusnya musuh-musuh itu dapat dilumpuhkannya. Tetapi karena lengah maka senjata itu selalu tidak mengenai sasarannya yang tepat. Jadilah kita selalu kalah dan kalah.

Saatnya kita bangkit lagi menyusun strategi dan kekuatan. Hidup cuma sekali sedangkan waktu terus berjalan. Kesempatan ini begitu berharga untuk disia-siakan, maka jadilah petarung tangguh dalam setiap sesi game kehidupan yang terus berjalan.

Hanya dengan selalu bersikap optimis untuk selalu berusaha (ikhtiyar) dan selanjutnya tawakkal kepada Allah kita dapat terhindar dari keyakinan thiyarah atau tathayyur ini.

Semoga kajian Thiyarah: Berpikir Sial yang Dilarang Nabi ini bermanfaat! (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Berpikir PositifLarangan Berpikir SialMuhammad HidayatullohThiyarah
Share174SendTweet109

Related Posts

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
368
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
847
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
262
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
419
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
483
Ghuluw, Melampaui Batas dalam Agama
Ngaji Hadits

Ghuluw, Melampaui Batas dalam Agama

Jumat 18 Desember 2020 | 09:16
459
Next Post
UMKM Disantuni PCM Sambit Ponorogo

UMKM Disantuni PCM Sambit Ponorogo

Tirai di makam Tuban ini menguak kisah Sunan Bonang dari cerita Babad.

Kisah Sunan Bonang Mengislamkan Jawa

Ilustrasi Kota Mekkah zaman dulu. Utbah bin Rabi'ah pernah tersihir al-Quran.

Utbah bin Rabi’ah Tersihir Al-Quran

Junus Isa: Kisah Pejabat Depag yang Jujur dan Sederhana

Junus Isa: Kisah Pejabat Depag yang Jujur dan Sederhana

Muhammad Yunus dengan nasabahnya. Membangkitkan ghirah Islam mengentas warga dhuafa.

Ghirah Islam Muhammad Yunus

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
368

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
847

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
262

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
419

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Peduli Pendidikan, 530 gawai dibagikan IKA ITS Peduli dan Kemenko PMK RI. Selain gawai, juga ada 530 set perlengkapan school Covid kit.

Peduli Pendidikan, Bagikan 530 Gawai

Selasa 26 Januari 2021 | 21:51
Kaum pengeluh

Kaum Pengeluh dan Pengumpat

Selasa 26 Januari 2021 | 15:14
Google

Google Search Bakal Hilang dari Aussie

Selasa 26 Januari 2021 | 14:39
Karakter saudagar

Kasus Covid-19 Dunia Tembus 100 Juta, Haedar Nashir Keluarkan Tiga Seruan

Selasa 26 Januari 2021 | 13:26
Perjuangan Jenderal Soedirman Berproses dari Muhammadiyah

Perjuangan Jenderal Soedirman Berproses dari Muhammadiyah

Selasa 26 Januari 2021 | 12:02
Siswa Matsmunam Ukir Prestasi Literasi Nasional

Siswa Matsmunam Ukir Prestasi Literasi Nasional

Selasa 26 Januari 2021 | 11:36
Pemerintah Tunda Bahas RUU HIP, Ini Reaksi Muhammadiyah

Abdul Mu’ti, Bapak Muhammadiyah Garis Lucu

Selasa 26 Januari 2021 | 11:01
Partai

Partai Korup Bisa Dibubarkan

Selasa 26 Januari 2021 | 06:18
Peduli bencana, SDMM himpun donasi Rp 21.500.006 untuk korban bencana alam di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan.

Peduli Bencana, SDMM Himpun Donasi Rp 21 Juta

Senin 25 Januari 2021 | 21:30
Lelang sepeda menjadi bagian kepedulian Unismuh Makassar dalam menggalang dana kemanusiaan untuk gempa di Sulawesi Barat.

Lelang Sepeda, Unismuh Peduli Bencana

Senin 25 Januari 2021 | 17:56

Berita Populer Hari Ini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    502156 shares
    Share 200862 Tweet 125539
  • Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

    21174 shares
    Share 8470 Tweet 5294
  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    38143 shares
    Share 15257 Tweet 9536
  • Kasus Covid-19 Dunia Tembus 100 Juta, Haedar Nashir Keluarkan Tiga Seruan

    1279 shares
    Share 512 Tweet 320
  • Abdul Mu’ti, Bapak Muhammadiyah Garis Lucu

    770 shares
    Share 308 Tweet 193
  • Partai Korup Bisa Dibubarkan

    245 shares
    Share 98 Tweet 61
  • Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

    1016 shares
    Share 406 Tweet 254
  • Siswa Matsmunam Ukir Prestasi Literasi Nasional

    146 shares
    Share 58 Tweet 37
  • Perjuangan Jenderal Soedirman Berproses dari Muhammadiyah

    120 shares
    Share 48 Tweet 30
  • Kaum Pengeluh dan Pengumpat

    113 shares
    Share 45 Tweet 28
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama