
Pemuda Muhammadiyah Jangan NATO tulisan opini Shubhi Mahmashony Harimurti MA, dosen Farmasi FMIPA UII/Ketua Bidang Ketahanan Nasional PW Pemuda Muhammadiyah DIY.
PWMU.CO-Tema kegiatan tentu bukan sekadar pemanis momen yang sedang dilaksanakan maupun diperingati. Karena bukan wataknya bagi Muhammadiyah dan organisasi otonom (ortom) hanya berbicara namun tidak ada kerja.
KH Ahmad Dahlan, pendiri persyarikatan selalu menekankan Muhammadiyah bukan gerakan No Action Talk Only (NATO). Mars Gerakan Kepanduan HW pun mengandung lirik ”….sedikit bicara banyak bekerja…” Karena itu sudah selayaknya jika tema milad ke-88 Pemuda Muhammadiyah (PM) benar-benar diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tanggal 2 Mei 2020 lalu PM mensyukuri miladnya yang ke-88. Tema yang luar biasa ditetapkan Meneguhkan Solidaritas, Menebar Kebaikan, Mencerahkan Semesta.
Itu tajuk resmi milad PM yang digagas oleh Sunanto, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah dan kawan-kawan. Tentu ini sebuah pelecut semangat bagi para kader PM di seluruh Indonesia untuk tahadduts bi an-ni’mah, menampakkan nikmat Allah swt di momen milad sekarang.
Makna Tema Milad
Tema milad ke-88 ini selaras dengan firman Allah swt dalam surat Ibrahim ayat 24-25. Allah berfirman yang artinya, ”Tidakkah kamu melihat bagaimana Allah mengumpamakan permisalan kalimat yang baik seperti pohon yang elok. Akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) di langit. Memberikan buahnya setiap musim dengan izin Tuhannya. Dan Allah mengumpamakan permisalan bagi manusia supaya mereka mengingat.”
Kuat akarnya, menjulang batangnya, dan lebat buahnya. Tiga frasa ini seirama dengan meneguhkan solidaritas, menebar kebaikan, dan mencerahkan semesta. Pohon yang baik harus kuat akarnya. Jika akar kuat maka dapat menopang tumbuhan tersebut dengan baik sekaligus sebagai washilah mendapatkan asupan makanan bagi pohon tersebut. Sama seperti peran fondasi dalam sebuah bangunan.
Akar yang kuat sama dengan keteguhan solidaritas. Pemaknaan meneguhkan solidaritas di sini bisa dirupakan dalam bentuk penguatan prinsip dan keyakinan. Kuat dalam akidah Islamiyah dan pemahaman Kemuhammadiyahan. Inilah yang sebaiknya ada dalam benak para tunas melati persyarikatan.
Jika keyakinan dalam berislam dan pemahaman dalam bermuhammadiyah sudah baik maka kader tersebut pasti mempunyai rasa persaudaraan dengan sesama yang baik. Entah persaudaraan sesama agama, satu bangsa, maupun sesama umat manusia.
Meminjam istilah tauhid sosial yang didengungkan pertama kali Prof Amien Rais, mantan Ketua PP Muhammadiyah. Kalimat tauhid tidak hanya berhenti di lisan. Karena sejatinya iman bukan hanya di bibir. Namun juga keyakinan dalam hati dan pelaksanaan oleh anggota badan.
Tanpa mengesampingkan bidang yang lain, setidaknya ada empat bidang yang cocok dalam meneguhkan solidaritas ini. Organisasi dan Keanggotaan, Dakwah dan Pengkajian Agama, Pendidikan dan Kaderisasi, serta Ketahanan Nasional. Empat bidang ini identik dengan ideologi PM.
Organisasi dan Keanggotaan dapat menyolidkan jaringan organisasi baik vertikal maupun horizontal. Dakwah dan Pengkajian Agama jelas menggarap pemikiran persyarikatan. Pendidikan dan Kaderisiasi bertugas dalam penanaman ideologi. Sedangkan Ketahanan Nasional mempunyai ranah dalam menjaga marwah kebangsaan.
Batang yang menjulang serupa dengan menebar kebaikan. Sebuah pohon akan dianggap eksistensinya jika mempunyai batang yang menjulang. Ini adalah ilustrasi bagi organisasi yang senantiasa mengembangkan inovasi. Tantangan di depan semakin berat maka sudah selayaknya jika PM membuat inovasi yang berkelanjutan untuk menjawab perkembangan zaman yang semakin kompleks.
Wujudkan Tema dalam Kehidupan
Di internal PM beberapa bidang yang selaras dengan penebaran kebaikan ada tujuh unsur pembantu pimpinan. Seperti halnya KOKAM dan SAR, Ekonomi dan Kewirausahaan, Hukum, HAM, dan Advokasi, Buruh, Tani, dan Nelayan, Riset, Teknologi, dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Kehutanan dan Lingkungan Hidup, serta Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat.
Penanganan bencana, peningkatan ekonomi masyarakat, bantuan hukum bagi warga negara yang terlilit kasus, dan pemberdayaan kaum mustadhafin. Ditambah lagi dengan diseminasi hasil penelitian, penghijauan lahan, dan edukasi publik terkait dengan permasalahan kesehatan khususnya saat bangsa Indonesia dilanda pandemi Corona Virus Diseases 2019 (Covid-19) adalah aksi nyata yang dilakukan oleh PM terutama tujuh bidang tadi.
Lebat buahnya beririsan dengan mencerahkan semesta. Pohon dapat masyhur hingga ke tempat yang jauh jika mempunyai buah yang lezat ketika dimakan tanpa harus tumbuhan tersebut repot-repot mempropagandakan kelebihan dirinya.
PM dapat dikenal hingga ke seantero dunia jika dapat memaksimalkan peran dari Komunikasi, Informasi, dan Telekomunikasi, Hikmah dan Hubungan Antarlembaga, Seni, Budaya, Olahraga, dan Pariwisata, serta Infrastruktur dan Perhubungan.
Capaian yang mungkin tidak terpikirkan oleh publik bahwa itu merupakan salah satu berkat ikhtiar PM adalah akuisisi PSHW hingga dapat berlaga di Liga 2. PM sebelumnya sangat getol menggulirkan Liga HW di Indonesia.
Selamat milad PM. Semoga tetap istiqomah antara tutur dan laku. (*)
Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post