
PWMU.CO – Sebentar lagi Idul Adha 1437 tiba. Bagi yang hendak menunaikan ibadah penyembelihan hewan kurban, hendaknya memerhatikan standar ASUH, yaitu aman, sehat, utuh, dan halal. Pentingnya standar ASUH ini mengemuka dalam “Workshop Qurban Syar’i dan Sehat” yang diselenggarakan oleh Lazismu Kabupaten Gresik, di Masjid At-Taqwa SMPM 12 GKB, Ahad, (28/8) siang.
“Aman berarti tidak mengandung bahan-bahan yang dapat mengganggu kesehatan manusia baik bahaya biologis atau kimiawi,” kata Ir Mitro Nurcahyo Utomo, salah satu narasumber dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur.
(Berita terkait: Lazismu Targetkan Sembelih 100.000 Sapi pada Idul Kurban 1437 dan Urunan Qurban Massal, Sah sebagai Ibadah Qurban)
Di samping aman, kata Mitro, hewan kurban juga harus sehat. Bukan saja berarti tidak sakit, tapi sehat bermakna juga mengandung bahan-bahan yang dapat menyehatkan manusia. “Utuh berarti tidak dikurangi atau dicampur bahan lain. Sedangkan halal adalah disembelih dan ditangani sesuai syariat agama Islam,” tambah dia.
“Dalam penanganan hewan kurban tidak boleh secara kasar tetapi harus memenuhi konsep 5 kebebasan atau five freedom, “ kata Mitro sambil menguraikan 5 hal itu, yaitu, bebas dari rasa lapar dan haus; bebas dari ketidaknyamanan; bebas untuk mengekspresikan perilaku normalnya; bebas dari rasa sakit, kecederaan dan penyakit; dan bebas dari rasa takut dan tertekan.
(Berita terkait: Idul Adha Jatuh pada 12 September 2016 dan Bersamaan! dan Terkena Tumor Mata, Farah Anak Keluarga Miskin Ini Butuh Bantuan Pengobatan)
Di samping memberikan teori, dalam workshop yang diikuti 180 lebih utusan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah se-Kabupaten Gresik ini diajarkan pula teknik perobohan hewan kurban yang sesuai dengan konsep 5 kebebasan tersebut.
Pada saat diajarkan teknik perobohan melalui video ini banyak peserta yang heran dan takjub, karena biasanya mereka menggunakan cara yang akal-akalan, yang ternyata bisa membuat hewan tidak nyaman.
Direktur Lazismu Jawa Timur drh Zainul Muslimin dalam kesempatan ini memberi tips bagaimana cara memilih hewan kurban yang bagus. Zainul meminta maju 2 peserta, satu berbadan gemuk dan satu kurus. Oleh Zainul, peserta diminta memilih, seandainya sapi, mana yang dipilih? Yang gemuk atau yang kurus?
(Berita terkait: Beasiswa Lazismu Antarkan Anak dari Penyandang Tunanetra Ini Lulus Kuliah 7 Semester dan Dua Kembar Peyandang Disabilitas Ini Temukan Semangat Hidup sejak Terima Kursi Roda dari Lazismu)
Ternyata para peserta memilih sapi yang gemuk. Zainul menyarankan agar memilih sapi yang gemuk tapi tidak besar di perut. “Sapi terlihat bulat dan rata dari leher, perut, dan pantat. Usahakan tulang-tulang tidak terlihat dari luar,” jelas dia.
Sementara itu Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik, Drs H Taufiqullah A Achmady M.PdI berpesan agar dalam proses pelaksanaan kurban sebaiknya dibentuk panitia untuk meminimalisir kecurangan. “Perlu juga dibentuk tim khusus untuk menangani masalah kurban sehat dan syar’i ini.” Taufiqullah juga memberi intruksi pada seluruh cabang, ranting, atau amal usaha Muhammadiyah (AUM) agar segera membentuk Kantor Layanan Lazismu. (Taufiqurrahman/MN)
Discussion about this post