ADVERTISEMENT
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Selasa, Februari 7, 2023
  • Login
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Ketika Non Muslim Tadarus Al Quran

Senin 11 Mei 2020 | 10:16
5 min read
4.3k
SHARES
13.6k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Ketika Non Muslim Tadarus Al Quran, refleksi Nuzulul Qur’an oleh Pradana Boy ZTF, Dosen Program Studi Hukum Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Pradana Boy ZTF penuls Ketika Non Muslim Tadarus Al Quran. (Istimewa/PWMU.CO)

Ketika Non Muslim Tadarus Al Quran, refleksi Nuzulul Qur’an oleh Pradana Boy ZTF, Dosen Program Studi Hukum Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

PWMU.CO – Ini fakta lama. Perihal non-Muslim yang mempelajari Islam, hampir kita semua mengetahuinya. Kelompok inilah yang populer dengan istilah “orientalis.”

Apa yang mereka pelajari pun beragam. Dari sejarah, politik, hukum, budaya, dan tak sedikit pula yang mempelajari al-Quran. Jika mereka mempelajari selain al-Quran, meskipun mengagumkan, tantangannya relatif kecil.

Tetapi, saat menjadikan al-Qur’an sebagai keahlian ilmiah, ada banyak hal menarik. Bagaimanapun, ini menyangkut sikap manusia terhadap al-Quran, dan apalagi sikap non-Muslim.

Karena meyakini al-Quran adalah sebuah sikap iman bagi seorang Muslim, mempelajarinya menjadi kewajiban. Tetapi bagi non-Muslim, mempelajari al-Quran dengan tanpa melibatkan keimanan adalah hal yang sangat menantang.

Padahal, di kalangan Muslim sendiri, sikap terhadap al-Quran pun tidak tunggal. Itu nyata dari Surah Fathir Ayat 32: “Kemudian Kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami. Lalu, di antara mereka orang-orang yang mendzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan, dan ada pula yang terlebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.”

Tiga Sikap Muslim pada Al-Quran

Sikap Muslim terhadap al-Quran terbagi tiga. Yaitu: dzalimun li-nafsihi (aniaya), muqtashid (cermat, bijak), dan sabiqun bi al-khairat (mendahului).

Para ahli tafsir berbeda-beda dalam memahami ketiganya. Seorang sufi, Dzun Nuun al-Mishri, menyatakan kelompok pertama adalah mereka yang menyebut Allah dengan lidahnya saja. Kelompok kedua adalah mereka yang senantiasa mengingat dan menyebut Allah dalam hatinya. Sementara kalangan ketiga adalah orang yang tak pernah melupakan Allah.

Ada pula pandangan lain menyebutkan bahwa yang “aniaya” adalah mereka yang gemar membaca dan menghafal al-Quran, lalu menjadikan bacaan dan hafalan Qurannya itu sebagai kesombongan, serta tidak mengamalkan isinya.

Mereka yang “cermat”, membaca al-Quran dan mengamalkan isinya, dan semakin jauh al-Quran mereka baca, semakin tawadhu’ pula hatinya. Sedangkan kelompok “mendahului” adalah mereka yang membaca al-Quran, mengetahui isinya, mengamalkannya dengan baik, dan al-Quran semakin mendekatkan mereka kepada Allah.

Terpisah dari perbedaan cara mufasir dalam memberikan makna tiga sikap Muslim atas al-Quran tersebut di atas, Ibn Qayyim al-Jawziyyah seperti dikutip oleh Asma bint al-Rasyid al-Ruwaisyid dalam Hakadza ‘Asyuu ma’a al-Quran: Qisasun wa Mawaqifun (2011: 45) memberikan sejumlah kualifikasi tentang siapa yang disebut sebagai shahib al-Quran (pembawa al-Quran).

Yakni, jika mereka adalah orang-orang yang tidak menghafal al-Quran, maka shahib al-Quran itu adalah al-alimu bihi (yang mengetahui al-Quran), wa al-amilu bima fihi (mengamalkan apa yang ada di dalamnya).

Namun bagi seorang penghafal al-Quran, rumusan sebagai ahl al-Quran atau shahib al-Qur’an itu adalah: man hafidzhahu wa lam yafhamhu wa lam ya’mal bihi falaisa min ahlihi. Siapa yang menghafalkan al-Qur’an, tetapi tidak memahaminya dan mengamalkan apa yang diajarkan di dalamnya, maka mereka sama sekali bukan ahli al-Quran.

Karya Non-Muslim tentang Alquran

Dalam pekan ini saya tercengang membaca sejumlah karya non-Muslim yang membahas tentang al-Quran: Ketika non Muslim tadarus Al Quran.

Namun ada tiga karya yang menarik perhatian saya secara khusus, yaitu: James R. White, What Every Christian Needs to Know About Qur’an (2007); Gordon N. Nickel, The Qur’an with Christian Commentary (2011); dan Denise A. Spellberg, Thomas Jefferson’s Qur’an: Islam and the Founders (2013).

Dua di antara tiga ilmuwan ini adalah penganut Kristen, bukan sekadar nominal tetapi Kristen taat (believing Christians). Tetapi demikian dalam dan serius mereka mempelajari al-Quran.

Apakah yang mereka lakukan membawa manfaat kepada Islam atau tidak, tentu menjadi pertanyaan bagi sebagian orang. Namun, membaca pengakuan White, saya memeroleh informasi bahwa ia tertarik belajar al-Quran dengan niat yang lurus.

Ia berkata: “I wish to draw out the Qur’an’s teachings on the key issues that separate Muslims and Christians that form the basis of our dialogue and differences.”

“Saya ingin melihat ajaran al-Quran tentang isu-isu penting yang seringkali menjadi sumber ketegangan antara Islam dan Kristen, yang merupakan dasar bagi dialog dan perbedaan.” (hal 10)

White juga mengakui bahwa tujuannya bersifat teologis. Simaklah pengakuannya: “We desire to honor and glorify the One who has given us life, redemption, forgiveness, and peace…. An accurate knowledge of the Qur’an can help open doors to those conversations. This will provide a foundation of knowledge and insight for communications and understanding. To that task we now turn, beginning where any such inquiry must: the origins of the Qur’an and a man named Muhammad.”

“Kami bermaksud menghormati dan mengagungkan Dzat yang telah memberikan kita kehidupan, penyelamatan, ampunan dan kedamaian… Sebuah pengetahuan yang akurat tentang al-Quran akan membantu membuka pintu bagi percakapan dialog ini. Ini akan berfungsi sebagai landasan bagi komunikasi dan pemahaman. Pada tugas itulah kini kita menuju, yang harus dimulai dari satu asal: asal-usul al-Quran dan seorang pria bernama Muhammad.” (hal 14)

Kejujuran Syarat Menyelami Al-Quran

Demikian pula dengan Nickel. Sebagai seorang Kristen taat dan religius, ia penasaran dengan apa sesungguhnya isi al-Quran. Ia mendengar bagaimana al-Quran berkabar tentang isu-isu penting dalam hubungan agamanya dengan Islam, seperti soal Nabi Isa, Ahl al-Kitab, atau bahkan tentang Yahudi.

Namun, ia tak berhenti hanya mendengar. Maka ia mempelajari al-Quran, melakukan konfirmasi atas segala hal yang ia dengar itu dari sumber asli. Kata Nickel, jika menginginkan validitas, maka dengarkan sumber itu berbicara dengan bahasanya sendiri.

Karena itu, Nickel lalu membuat sebuah sikap menarik, “Non-Muslims who do not accept the Muslim claim that the content of the Quran are revealed by God cannot honestly treat the Quran as divine scripture”

“Non-Muslim yang tidak menerima klaim umat Islam bahwa kandungan isi al-Quran berasal dari Tuhan tidak dapat secara jujur menganggap al-Quran sebagai teks Ilahiyah. Maka, kejujuran dan ketulusan menerima al-Quran sebagai ciptaan Allah adalah syarat mendasar agar seseorang bisa menyelami al-Qur’an.” (hal 16)

Inspirasi Presiden Ketiga Amerika

Hal yang sedikit berbeda terjadi dengan Thomas Jefferson, Presiden Amerika Serikat ketiga. Dalam karyanya tentang hubungan Jefferson dan al-Qur’an, Denise Spellberg mengungkapkan bahwa salah satu inspirasi penting bagi Jefferson ketika merumuskan prinsip kebebasan beragama di Amerika Serikat semasa ia menjabat sebagai presiden adalah sejumlah ayat al-Quran. Sementara motifnya mempelajari al-Quran, kata Spellberg adalah karena Jefferson ingin mengetahui semua agama.

Contoh singkat di atas adalah bukti bahwa White, Nickel, maupun Jefferson sebagai non-Muslim telah menunjukkan ketertarikan mereka kepada al-Quran dengan berbagai motif dan orientasi.

Dengan merujuk kepada Ibn Qayyim di atas, mereka bertiga barangkali tak akan masuk ke dalam kategori shahib al-Quran maupun ahl al-Quran, secara rigid, secara kaku, sebagaimana Muslim secara formal menganggapnya. Namun, bagi saya sendiri, meneladani sikap antusias dan positif outsider seperti mereka kepada al-Quran, rasa-rasanya bukanlah sebuah kesalahan.

Akhirul kalam, meskipun Anda sudah sampai akhir tulisan ini, jangan pernah merasa tulisan ini untuk Anda. Catatan ini saya buat bukan untuk siapa-siapa, tetapi untuk diri saya sendiri.

Rasanya saya malu dengan apa yang telah dilakukan orang-orang yang saya contohkan di atas. Saya memang beriman kepada al-Quran dan membacanya. Namun, masuk ke dalam jiwa al-Quran dengan motivasi yang demikian subtil seperti dilakukan oleh tiga non-Muslim itu masih selalu gagal saya jalankan. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Denise A. SpellbergGordon N. NickelHukum Non Muslim Baca Al QuranIbnu al-QayyimJames R. WhiteNon Muslim Pelajari Al QuranOrientalisPradana Boy ZTFThe Qur’an with Christian CommentaryThomas Jefferson’sThomas Jefferson’s Qur’an Islam and the FoundersUMMWhat Every Christian Needs to Know About Qur’an
SendShare1735Tweet1085Share

Related Posts

Mahir Menulis bagi Pemula, Ikuti Enam Tips Ini

Minggu 29 Januari 2023 | 09:21
159

Pemateri Workshop Kepenulisan Al Afghani, sedang menyampaikan 6 Tips Mahir Menulis Bagi Pemula (Candra Dwi...

Pentingnya Riset sebelum Majelis Tarjih Berfatwa

Rabu 25 Januari 2023 | 20:58
149

Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr Fauzan MPd dalam Pengajian Tarjih Muhammadiyahh yang diselenggarakan oleh...

Ramaikan TikTok dengan Media Pembelajaran Inovatif

Rabu 18 Januari 2023 | 18:59
160

Dari kiri: Pahri, Pradana Boy ZTF, dan Isa Iskandar (Nafi’ Muthohirin/PWMU.CO) PWMU.CO - Program Studi Pendidikan Agama...

Me Time dan Kesehatan Mental Remaja

Kamis 12 Januari 2023 | 09:43
125

Ilustrasi foto Me Time dan Kesehatan Mental Remaja (shutterstock) Me Time dan Kesehatan Mental Remaja...

Guru PPPK, Muhammadiyah, dan Paolo Maldini

Rabu 4 Januari 2023 | 14:29
1.7k

Ilustrasi logo Korpri (detik.com) Guru PPPK, Muhammadiyah, dan Paolo Maldini; Catatan Samsul Hidayat, Ketua Pimpinan...

400 Siswa Ikut Tes Minat Bakat Gratis dari UMM

Rabu 4 Januari 2023 | 11:10
122

Antusiasme siswa mengikuti tes minat dan bakat gratis yang diselenggarakan UMM di stan Pameran Pendidikan...

Resesi 2023 dan Kewaspadaan Kemerosotan Ekonomi

Minggu 1 Januari 2023 | 00:02
131

Ilustrasi Resesi Ekonomi Global Resesi 2023 dan kewaspadaan terhadap kemerosotan ekonomi; Catatan Nabila Ahmad, mahasiswa...

Kader Muda Muhammadiyah Diangkat Jadi Fellow di Luar Negeri

Selasa 27 Desember 2022 | 14:57
5.4k

Pradana Boy Zulian PWMU.CO- Kader muda Muhammadiyah Jatim, Pradana Boy ZTF, diangkat sebagai fellow pada...

Dosen UMM Sulap Saluran Irigasi Jadi Lokasi Wisata

Selasa 27 Desember 2022 | 05:40
408

Tim PKM UMM melakukan koordinasi dengan Ketua RW, Lurah Turen, Perwakilan Kecamatan Turen, Perwakilan Koramil...

Kuliah Ahad Subuh UMM, Ngaji Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

Rabu 30 November 2022 | 16:26
155

Suasana Kuliah Ahad Subuh di Masjid AR Fachruddin UMM. (Anny/PWMU.CO) PWMU.CO- Kuliah Ahad Subuh (KAS)...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Siswa Smamio Raih Perak di World Young Biologist Olympiad

    65344 shares
    Share 26138 Tweet 16336
  • Rebut Emas, Siswi Smamsatu Harumkan Jatim di Kerjunas Muay Thai

    64559 shares
    Share 25824 Tweet 16140
  • Ini Persembahan Koreo Terbaik Smamiotifo

    12443 shares
    Share 4977 Tweet 3111
  • Tentang Investasi Leher ke Atas di Midnight Motivation Smamio 

    12440 shares
    Share 4976 Tweet 3110
  • Campus Expo Smamio Undang 35 PTS-PTN

    41679 shares
    Share 16672 Tweet 10420
  • Muhammadiyah Siap Muliakan Tamu 1 Abad NU

    1671 shares
    Share 668 Tweet 418
  • Sekolah Muhammadiyah GKB Gresik Launching Aplikasi Mugeb App

    21077 shares
    Share 8431 Tweet 5269
  • SD Mugeb Punya Mural Damar Kurung Bernuansa Polisi Cilik

    678 shares
    Share 271 Tweet 170
  • Ya Lal Wathon Berkumandang di Musyda Muhammadiyah

    1053 shares
    Share 421 Tweet 263
  • Smamsatu Mantu, Praktik Unik Penilaian Proyek Karakter

    48099 shares
    Share 19240 Tweet 12025

Berita Terkini

  • Muhammadiyah Jatim
    Muhammadiyah Siapkan 28 Ambulans untuk Harlah Satu Abad NUSenin 6 Februari 2023 | 23:29
  • Musyda
    Musyda Membawa Berkah, Terima Hibah TanahSenin 6 Februari 2023 | 22:06
  • Haedar Nashir: Perbedaan Jangan Jadi Sumber PerpecahanSenin 6 Februari 2023 | 21:38
  • Wabup Gresik Titip 5 Isu Strategis pada AisyiyahSenin 6 Februari 2023 | 21:14
  • Muhammadiyah: Ramadhan Sama, Idul Fitri dan Idul Adha Bisa BerbedaSenin 6 Februari 2023 | 20:51
  • Emilis Setyowati
    Emilis Setyowati Jadi Ketua Aisyiyah Kota PasuruanSenin 6 Februari 2023 | 20:23
  • Begini Business Model Canvas Sekolah Muhammadiyah GKBSenin 6 Februari 2023 | 10:07
  • M-ICO Majelis Dikdasmen ke SD Mupat MalangSenin 6 Februari 2023 | 09:58
  • Pembelajaran Proyek, Siswa MIM 5 Jombang Berbagi pada SesamaSenin 6 Februari 2023 | 09:55
  • Presiden Lestari Hikmah Malaysia Kunjungi STIQSI LamonganSenin 6 Februari 2023 | 09:46

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!